Ikuti Kami

Muslimah Talk

Hikmah Film Norma: Ciptakan Batasan Antara Mertua Dan Menantu!

Hikmah Film Norma: Ciptakan Batasan Antara Mertua Dan Menantu!
cnnindonesia.com

BincangMuslimah.Com – Belakangan ini, film berjudul Norma: Antara Mertua dan Menantu menjadi perbincangan hangat setelah resmi rilis di bioskop pada 31 Maret 2025. Cerita film ini terinspirasi dari kisah nyata yang sempat viral pada tahun 2022.

Kisahnya mengangkat skandal perselingkuhan antara seorang laki-laki dan ibu mertuanya. Hal tersebut kemudian menjadi sumber aib besar dan menghancurkan kehidupan rumah tangganya.

Bagaimanakah Islam mengatur Batasan antara menantu dan mertua?

Islam mengatur hubungan antara mertua dan menantu dengan adab dan batasan tertentu untuk menjaga kehormatan, privasi, serta keharmonisan keluarga. Meskipun setelah pernikahan mertua menjadi bagian dari keluarga besar, tetap harus menjaga batas-batas syar’i, terutama antara mertua laki-laki dan menantu perempuan atau mertua perempuan dan menantu laki-laki.

 

Batasan Relasi Mertua dan Menantu

Pertama, soal mahram dan non-mahram. Seorang mertua (baik laki-laki maupun perempuan) adalah mahram bagi menantunya secara permanen. Artinya, setelah akad nikah yang sah, seorang laki-laki menjadi mahram bagi ibu mertuanya, dan perempuan menjadi mahram bagi ayah mertuanya.

Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS. An-Nisa ayat 23.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَاُمَّهٰتُ نِسَاۤىِٕكُمْ

Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan ayahmu, saudara-saudara perempuan ibumu, anak-anak perempuan dari saudara laki-lakimu, anak-anak perempuan dari saudara perempuanmu, ibu yang menyusuimu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu istri-istrimu (mertua),

Para ulama telah bersepakat secara ijma’ bahwa maksud dari istilah ummahatu nisa’ikum dalam ayat tersebut merujuk pada mertua, baik dari pihak istri terhadap suami maupun dari pihak suami terhadap istri. Baik mertua perempuan maupun laki-laki, keduanya termasuk dalam kategori mahram, yaitu orang yang haram untuk dinikahi.

Baca Juga:  Good Mother Palestina: Seseorang yang Menyediakan Syuhada

Agar tidak menimbulkan fitnah dan terjerumus pada perselingkuhan, harus menjaga relasi antara mertua dan menantu harus dengan adab dan batasan yang sesuai. Antara mertua dan menantu harus membatasi interaksi yang bersifat terlalu pribadi atau intim.

Karena termasuk mahram, maka boleh berinteraksi tanpa hijab dan tidak haram untuk duduk bersama dalam keadaan yang sesuai dengan adab Islam. Namun, tetap harus menjaga pandangan, sopan santun, dan tidak berlaku berlebihan dalam bercanda atau interaksi fisik.

Walaupun termasuk mahram, hubungan antara mertua dan menantu tetap tidak boleh terlalu bebas, apalagi sampai melewati batas kesopanan. Misalnya, menantu perempuan tidak seharusnya sering berduaan dengan ayah mertua (berlaku sebaliknya) dalam situasi tertutup tanpa kehadiran pihak ketiga. Ini demi menjaga kehormatan dan menghindari prasangka yang tidak baik, walaupun dari sisi hukum syar’i keduanya adalah mahram.

 

Batasan Sikap Mertua dan Menantu

Dalam konteks campur tangan mertua dalam rumah tangga anaknya, Islam menganjurkan agar orang tua (termasuk mertua) tidak terlalu mencampuri urusan rumah tangga anaknya, kecuali ada permintaan atau jika ada hal yang darurat.

Islam mengajarkan bahwa setelah menikah, pasangan suami istri membentuk keluarga baru yang berhak mengatur kehidupan mereka sendiri. Mertua sebaiknya bersikap sebagai penasehat yang bijak, bukan pengendali kehidupan rumah tangga.

Terakhir, pentingnya menjaga akhlak dan saling menghormati. Islam sangat menganjurkan hubungan mertua dan menantu dengan landasan rasa saling menghormati, kasih sayang, dan akhlak mulia.

Menantu dianjurkan untuk tetap berbuat baik kepada mertua sebagaimana ia memperlakukan orang tuanya sendiri. Sebaliknya, mertua pun dianjurkan untuk memperlakukan menantu seperti anak kandungnya.

Dengan menjaga batasan dan adab yang diajarkan dalam Islam, hubungan mertua dan menantu bisa menjadi harmonis serta membawa keberkahan dalam kehidupan keluarga.

Baca Juga:  Kisah Sayyidah Aisyah Mengoreksi Hadis yang Diriwayatkan Ibnu Umar

 

 

Rekomendasi

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Komentari

Komentari

Terbaru

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Muslimah Talk

Inilah 12 Sunah Yang Bisa Dilakukan Muadzin Inilah 12 Sunah Yang Bisa Dilakukan Muadzin

Inilah 12 Sunah Yang Bisa Dilakukan Muadzin

Kajian

Benazir Buttho: Perdana Menteri Muslimah Pertama di Dunia

Muslimah Talk

Memberikan Hewan Kurban Sebagai Upah, Bagaimana Menurut Syariat? Memberikan Hewan Kurban Sebagai Upah, Bagaimana Menurut Syariat?

Memberikan Hewan Kurban Sebagai Upah, Bagaimana Menurut Syariat?

Ibadah

Film Tilik, Langgam Hoax dan Stigma Perempuan Desa

Diari

Surat An-Nur Ayat 31: Memahami Batasan Menjulurkan Jilbab Surat An-Nur Ayat 31: Memahami Batasan Menjulurkan Jilbab

Surat An-Nur Ayat 31: Memahami Batasan Menjulurkan Jilbab

Muslimah Daily

Berapa kali Rasulullah melakukan Haji? Berapa kali Rasulullah melakukan Haji?

Berapa kali Rasulullah melakukan Haji?

Ibadah

Perjanjian aqabah I: Perhatian Nabi Muhammad terhadap Eksistensi Perempuan Perjanjian aqabah I: Perhatian Nabi Muhammad terhadap Eksistensi Perempuan

Perjanjian aqabah I: Perhatian Nabi Muhammad terhadap Eksistensi Perempuan

Muslimah Talk

Trending

Citra Perempuan dalam alquran Citra Perempuan dalam alquran

Perempuan-perempuan yang Disebutkan dalam Al-Qur’an (bag 1)

Kajian

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Lima Teladan yang Dapat Kita Pelajari dari Sayyidah Khadijah Istri Rasul

Muslimah Talk

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Connect