Ikuti Kami

Muslimah Daily

Tips Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Tips Olahraga Puasa Ramadhan

BincangMuslimah.Com – Rutin berolahraga menjadi satu hal yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, termasuk saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Namun, banyak orang yang tidak menyadari hal ini dan menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak berolahraga. Padahal, puasa Ramadhan tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan sisi rohani tapi juga berdampak pada kesehatan tubuh. Berikut akan dipaparkan mengenai tips tetap olahraga saat melaksanakan puasa Ramadhan.

Ibadah puasa adalah usaha untuk mengatur dan memperbaiki metabolisme tubuh. Puasa mengajarkan dan melatih tubuh secara disiplin untuk makan dan minum tidak berlebihan serta mengatur kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Makan dan minum yang berlebihan bisa membahayakan lambung, menghancurkan hati, memberatkan kerja jantung, serta menjadi penyebab mengerasnya pembuluh darah, sesak dada, naiknya tekanan darah, dan kencing manis.
Allah Swt. telah mengingatkan dalam ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Artinya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S. Al-A’raf Ayat 31)

Puasa memberi manfaat kesehatan bagi orang yang menjalankannya sebab akan melatih seseorang untuk hidup teratur dan disiplin serta mencegah kelebihan makan. Hal ini disebabkan karena makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme tubuh. Fase istirahat setelah fase pencernaan normal diperkirakan 6 sampai 8 jam.

Pada fase tersebut terjadi degradasi dari lemak dan glukosa darah. Ia menambahkan puasa terbukti mampu meningkatkan derajat kesehatan. Penyakit maag, tekanan darah tinggi, dan kadar gula darah akan lebih terkontrol.

Baca Juga:  Hukum Bermain Biliar bagi Perempuan

Menahan lapar dan haus, apalagi pada siang hari yang panas terik, terkadang memang butuh perjuangan tersendiri. Apabila puasa dilandasi dengan iman dan keikhlasan untuk ibadah, rasanya rasa lapar dan haus tak berarti apa-apa. Selain itu, puasa juga membawa banyak hikmah dan manfaat buat kita, salah satunya manfaat kesehatan.

Saat berpuasa, tubuh memang akan terasa lemas sebab tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama hampir 14 jam. Tapi, ada beberapa penyesuaian yang bisa dilakukan agar tetap bisa berolahraga. Jika ingin berolahraga saat bulan puasa, maka kita mesti memperhatikan dan menyesuaikan waktu, agar tubuh terhindar dari gangguan kesehatan yang mungkin terjadi, misalnya dehidrasi akibat kekurangan cairan. Lantas, kapan waktu terbaik untuk berolahraga selama bulan puasa?

Jawabannya adalah pada malam hari setelah berbuka puasa atau sore hari menjelang waktu berbuka puasa. Dua waktu tersebut lebih disarankan sebab bisa membantu menghindari tubuh dari kekurangan cairan. Cairan yang hilang akibat berolahraga pada sore hari bisa segera tergantikan seusai masuk waktu berbuka.

Sementara itu, olahraga yang dilakukan pada malam hari atau setelah berbuka bisa menghindari tubuh kekurangan cairan karena sudah kembali terhidrasi dengan asupan minuman dan makanan saat berbuka puasa. Dalam berolahraga saat puasa, hindari melakukan aktivitas fisik tingkat tinggi pada jam 12 siang. Sebab, hal ini bisa memicu terjadinya dehidrasi, apalagi jika dilakukan di ruang terbuka dan di bawah terik matahari.

Berolahraga saat puasa bisa memberi banyak manfaat bagi tubuh. Selain memperhatikan waktu berolahraga, masih ada beberapa hal yang juga perlu disesuaikan, mulai dari jenis olahraga, intensitas, serta kondisi tubuh. Sebagai misal, jangan memaksakan diri dengan melakukan olahraga berat yang malah bisa memicu penyakit.

Baca Juga:  Sering Pakai Hijab Bikin Rambut Rontok? Ini Lima Cara Mudah Menguranginya!

Setelah berbuka puasa, berikan waktu bagi tubuh dan jangan langsung berolahraga. Selain energi tubuh belum sepenuhnya pulih, langsung berolahraga setelah buka puasa bisa menghambat proses pencernaan makanan di dalam tubuh. Selain itu, hindari melakukan olahraga mendekati waktu tidur, setidak-tidaknya dua jam sebelum tidur. Sebab, hal tersebut bisa mengganggu kualitas tidur di malam hari dan memicu banyak masalah lain.

Kunci agar olahraga dan berpuasa tetap seimbang adalah adalah tidak memaksakan diri dan mengetahui batasan serta kebutuhan tubuh. Hindari melakukan olahraga yang terlalu berat, sebab olahraga dengan intensitas tinggi malah bisa meningkatkan risiko cedera. Beberapa jenis olahraga malam yang dianjurkan adalah jalan santai, bersepeda, yoga, dan berlari di treadmill.

Jangan lupa untuk minum cukup air putih setelah olahraga untuk memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan cairan tubuh yang hilang setelah berolahraga bisa digantikan. Setiap harinya, setidaknya orang dewasa harus meminum dua liter air atau setara dengan delapan gelas. Ingat, menyesuaikan jenis olahraga dengan kondisi kesehatan tubuh adalah pertimbangan utama saat berolahraga di bulan Ramadhan.[]

Rekomendasi

Perempuan Lebih Baik Iktikaf Ramadhan di Masjid Apa Tidak? Perempuan Lebih Baik Iktikaf Ramadhan di Masjid Apa Tidak?

Perempuan Lebih Baik Iktikaf Ramadhan di Masjid Apa Tidak?

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Hukum Puasa Seorang Istri yang Dilarang oleh Suami

Hukum bermain biliar Hukum bermain biliar

Hukum Bermain Biliar bagi Perempuan

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Lafaz Niat Puasa Bulan Rajab

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Namaku Perempuan: Film yang Mengubah Cerita Menjadi Sumber Pengetahuan

Berita

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Melindungi Anak dari Pelecehan: Pentingnya Mengenalkan Bagian Tubuh Pribadi Sejak Kecil

Keluarga

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Nikah Siri : Pernikahan yang Sangat Rentan tapi Masih Sering Terjadi

Kajian

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Keluarga

Trending

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

Connect