Ikuti Kami

Khazanah

Teladan Rasulullah Sebagai Kepala Keluarga

Di Balik Beban Ganda Ibu Bekerja,  Ada Tanggung Jawab Pengasuhan yang Terlupakan Oleh Para Ayah

BincangMuslimah.Com- Becermin pada teladan kehidupan rumah tangga Rasulullah, beliau telah membuktikan sebagai kepala keluarga yang sukses. Rasulullah tak pernah melalaikan kewajibannya di rumah, meskipun beliau juga sibuk dengan tugasnya sebagai pemimpin umat dan masyarakat.

Sebagaimana dalam riwayat mengatakan bahwa Rasulullah adalah seorang yang aktif terlibat dalam publik dan pemerintahan. Beliau saw menjadi memimpin pasukan Islam di peperangan. Beliau menegakkan hukum, bernegosiasi dengan delegasi, juga mengajar para sahabat. Sebagai seorang utusan risalah, beliau menerima wahyu, dan mendakwahkan Islam, bahkan mengirim surat kepada para raja dan pemimpin dunia.

Akan tetapi, di sela-sela jadwal padatnya itu, Rasulullah ternyata seorang yang bertanggung jawab dan penuh perhatian terhadap keluarga. Kepada istri, anak, dan cucunya. Beliau selalu bersikap santun dalam memperlakukan istrinya, berlaku lemah lembut, dan tidak pernah membuatnya susah dalam berumah tangga.

Bekerjasama dalam Urusan Rumah Tangga

Sayyidah Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah selalu menerapkan prinsip kemitraan dalam rumah tangganya. Beliau sering membantu istrinya dalam beberapa pekerjaan rumah tangga, seperti menjahit baju yang sobek, menyapu lantai, memerah susu kambing, belanja ke pasar, membetulkan sepatu dan kantung air yang rusak, atau memberi makan hewannya.

Seperti ungkapan sahabat,

عَنِ الأَسْوَدِ، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ: مَا كَانَ يَصْنَعُ النَّبِـيُّ فِي أَهْلِهِ؟ فَقَالَتْ: كَانَ يَكُوْنُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ خَرَجَ.

“Diriwayatkan oleh Aswad, dia mengatakan aku bertanya kepada Aisyah: Apa yang dikerjakan Nabi pada keluarganya? Aisyah pun menjawab: Beliau membantu pekerjaan keluarganya, kemudian apabila waktu shalat tiba, beliau keluar.” (H.R. Bukhari)

Dalam riwayat lain,

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا سُئِلَتْ: مَا كَانَ عَمَلُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِهِ؟ قَالَتْ: مَا كَانَ إِلَّا بَشَرًا مِنَ البَشَرِ كَانَ يَفْلِي ثَوْبَهُ وَيَحْلُبُ شَاتَهُ وَيَخْدُمُ نَفْسَهُ.

Baca Juga:  Apakah Kepala Keluarga Harus Laki-laki?

“Dari Aisyah, bahwasanya ia ditanya: apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya? Aisyah menjawab: Rasulullah adalah manusia yang berasal dari kalangan manusia, beliau menjahit pakaiannya, memerah susu kambingnya, dan melayani diri beliau sendiri.” (H.R. Ibnu Hibban)

Teladan Rasulullah sebagai seorang suami menjadi pelajaran bagi kaum muslimin, meski sebagai kepala keluarga hendaknya menampilkan sikap tawadhu di hadapan keluarganya dengan cara membantu pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab bersama.

Sebagaimana Rasul, apapun yang beliau lakukan, akan dilakukan sendiri tanpa membebankan segala pekerjaan domestik kepada istri semata. Inilah merupakan bagian dari adab yang harus seorang suami miliki dalam memperlakukan keluarganya.

Perhatian, Pengasih, dan Pelindung bagi Keluarga

Rasulullah selalu perhatian dan melindungi keluarganya. Sayyidah Aisyah menceritakan bahwa Rasulullah selalu berdoa dan memohon kepada Allah untuk dirinya dan keluarganya agar terhindar dari mara bahaya.

Rasulullah juga sosok yang pengasih dan dekat dengan anak cucunya, ia tidak segan untuk menggendong, mengusap, dan mencium dengan penuh kasih sayang. Kendati anak-anak biasa merengek dan mengeluh serta banyak tingkah, tetapi beliau tidaklah marah, membentak, ataupun menghardik.

Rasulullah selalu berlaku lemah lembut dan bersikap tenang dalam menghadapi anak-anak. Dalam riwayat, beliau tidak segan untuk bermain kuda-kudaan dengan kedua cucunya, Hasan dan Husain. Ketika shalat jamaah bersama para sahabat Rasulullah juga sering datang membawa cucu perempuannya, Umamah.

Meneladani Rasulullah

Rasulullah selalu memberikan nasihat kepada para sahabat dan umumnya nasihat ini juga untuk seluruh umat manusia. Beliau mewasiatkan bahwa sebagai seorang suami semestinya bersikap lemah lembut terhadap istri dan anak-anaknya. Setiap yang mengaku umatnya Rasulullah hendaknya mencontoh teladan dari beliau saw.

Dalam salah satu hadits dikatakan:

Baca Juga:  Meneladani Rasulullah dan Ulama Terdahulu dalam Menyambut Ramadhan

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي

Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik kepada keluarga.” (H.R. at-Tirmidzi)

Mempelajari Rasulullah sebagai kepala keluarga akan terus urgen sepanjang waktu. Apalagi di masa sekarang, di mana kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) masih saja terus terjadi, maka sangat penting bagi umat Islam untuk mempelajari, menyebarkan, dan meneladni figur dari manusia terbaik, Rasulullah saw. Wallah a’lam.[]

Rekomendasi

Konsep rumah tangga ideal Konsep rumah tangga ideal

Begini Ciri-ciri Keluarga Sakinah yang Harus Kamu Tahu  

https://bincangsyariah.com/khazanah/langkah-mewujudkan-keluarga-sakinah/ https://bincangsyariah.com/khazanah/langkah-mewujudkan-keluarga-sakinah/

Tiga Pilar Pernikahan Menurut Syekh Ahmad Thayyib

dampak anak menyaksikan KDRT dampak anak menyaksikan KDRT

Bahaya! Ini Dampak Buruk Anak Menyaksikan KDRT

Resensi Buku Pedoman Wanita Muslimah: Fatwa-fatwa Seputar Perempuan & Beberapa Permasalahan yang Sering Ditanyakan Resensi Buku Pedoman Wanita Muslimah: Fatwa-fatwa Seputar Perempuan & Beberapa Permasalahan yang Sering Ditanyakan

Resensi Buku: Pedoman Wanita Muslimah

Ditulis oleh

Khadimul 'Ilmi di Yayasan Taftazaniyah

Komentari

Komentari

Terbaru

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri? Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Bolehkah Menggabungkan Salat Qada Subuh dan Salat Idulfitri?

Ibadah

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Kesedihan Ramadan 58 Hijriah: Tahun Wafat Sayyidah Aisyah

Muslimah Talk

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Ummu Mahjan: Reprentasi Peran Perempuan di Masjid pada Masa Nabi

Muslimah Talk

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Puasa dalam Perspektif Kesehatan: Manfaat dan Penjelasannya

Diari

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

Mengenal Berbagai Nama Lain Bulan Ramadan Mengenal Berbagai Nama Lain Bulan Ramadan

Mengenal Berbagai Nama Lain Bulan Ramadan

Muslimah Talk

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan

Isyarat Pesan Q.S. Al-Baqarah Ayat 186 di Bulan Ramadan

Kajian

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

Ketentuan dan Syarat Iktikaf bagi Perempuan

Video

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

malam jumat atau lailatul qadar malam jumat atau lailatul qadar

Doa Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah pada Siti Aisyah

Ibadah

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

Seberapa Dekatkah Kita dengan Rasulullah?

Diari

mengajarkan kesabaran anak berpuasa mengajarkan kesabaran anak berpuasa

Parenting Islami : Hukum Mengajarkan Puasa pada Anak Kecil yang Belum Baligh

Keluarga

Puasa Tapi Maksiat Terus, Apakah Puasa Batal?

Video

Connect