Ikuti Kami

Khazanah

Ning Sheila Hasina, Influencer Fikih Perempuan

sheila hasina influencer fikih
Credit: Instagram Sheila Hasina

BincangMuslimah.ComSheila Hasina Zamzami, influencer muda yang terkenal dengan konten fikih perempuan sedari kecil berkembang dalam atmosfer intelektual pesantren, tepatnya pesantren Al Baqarah Lirboyo Kediri. Sosok yang kerap disapa Ning Sheila ini menjadi salah satu prototipe atau role model bagi muslimah masa kini tak hanya dalam keilmuannya, namun juga lifestyle nya.

Sekilas tentang Perjalanan Hidup

Lahir di Kediri pada 30 Januari 1997, Ning Sheila tumbuh berdampingan dengan kajian keagamaan pesantren sebab terlahir dari keluarga tokoh islam masyarakat. Beliau adalah putri dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Baqarah, KH. Hasan Syukri Zamzami Lirboyo dan Nyai Hj. Hannah Zamzami.  

Selain mendapat didikan kedua orang tuanya, masa kecil Ning Sheila juga menempuh pendidikan sekolah dasar dan mengaji di Taman Pendidikan Alquran. Hingga kemudian beliau memulai perjalanan mandirinya dengan nyantri di pondok Pesantren Al-Ishom Jepara yang mana pondok tersebut adalah tempat nyantri ibunya dahulu. Di sana Ning Sheila memantapkan niatnya untuk menghafal Alquran yang kemudian beliau khatamkan pada umur 13 tahun. 

Selain mengkhatamkan Alquran, beliau juga mendalami ilmu linguistik Arab (Nahwu Shorof), ilmu fikih, hingga menghafal nadhom. Setelah purna dari sana, beliau melanjutkan perjalanan  nyantrinya ke pesantren Mubtadi’at Lirboyo Kediri di bawah pengasuhan KH. Anwar Manshur dan Ibu Nyai Hj. Ummi Kultsum.

Ning Sheila kemudian menikah di usianya yang menuju 21 tahun dengan Gus Ahmad Kafa. Beliau adalah putra dari pengasuh pondok pesantren putri Hidayatul Mubtadi’aat Alquran (P3HMQ) Lirboyo yakni, KH. Kafabih Mahrus dan Bu Nyai Azzah Noor Laila. Keduanya masih bertemu dalam satu nasab yang sama yakni, pada kakek mereka, KH. Mahrus Aly. 

Baca Juga:  RUU PPRT Sebagai Perwujudan Syariat Islam dan Tanggung Jawab Konstitusional  

Mengenal Perjalanan Dakwah

Ning Sheila adalah tokoh wanita dan juga seorang content creator yang memiliki ribuan pengikut pada media sosial instagramnya. Karena di sela-sela berbagi ilmu, beliau juga membagikan sebagian cerita hidupnya yang dibungkus dengan estetik dan kekinian.

Dalam risetnya, Latifah Tamila menyebutkan bahwa retorika dakwah beliau dapat diterima baik karena pembawaan karakter dan tutur kata beliau yang cenderung lembut namun tegas dalam penyampaiannya. Selain itu juga karena dalil, argumen serta rasionalisasi yang diselipkan dapat meyakinkan dan menjawab keresahan  pendengar.

Dengan kapabilitasnya, Ning Sheila aktif membagikan wawasan fikih kewanitaan terutama perihal problematika haid melalui media sosial. Hal ini berawal dari tekadnya untuk mendidik para santriwatinya di Pondok Pesantren Lirboyo. 

Selain itu, keresahannya terhadap minimnya literasi beberapa perempuan muslimah mengenai hal ihwal haid yang sangat menyentuh hatinya untuk berdakwah. Beliau menekankan bagi para wanita untuk memahami betul materi ini sedari dini dan tidak harus menunggu baligh. Beliau bahkan menegaskan bahwa hal ini fardlu ‘ain hukumnya. 

Kemampuan beliau membagikan ilmunya melalui platform digital banyak dilirik dan disambut hangat oleh masyarakat terutama kalangan muda. Beliau seakan memahami betul bahwa tantangan da’I dan da’iyah era ini adalah mampu menyampaikan pesan dakwahnya sesuai dengan kondisi pendengar atau mad’unya (sasaran dakwah). 

Selain fokus memberikan pemahaman tentang fikih kewanitaan, Ning Sheila juga tidak melupakan kewajibannya untuk murojaah (mengulang-ulang) hafalan Alquran. Hal tersebut beliau bagikan juga pada sorotan instagramnya.

Dalam perjalanan syiarnya, beliau terlibat aktif dalam beberapa platform digital di antaranya seperti NU Online, TV 9, Lim Production, dan lainnya. Selain itu, beliau juga sering diundang sebagai narasumber untuk mengisi kajian di beberapa institusi pendidikan dan pesantren.

Baca Juga:  Biografi Nyai Iffatul Umniati: Figur Ulama Perempuan Seribu Peran

Karena public speakingnya yang baik, tak jarang kalimat beliau dikutip dan menjadi motivasi bagi banyak orang. Hal ini memang berbanding lurus dengan karakter dan wawasan luasnya dalam menyiarkan ilmu agama. Sebagaimana salah satu quotes populernya; “Bukan nasab yang menentukan nasibmu, bukan nasab yang menjadikanmu mulia. Tapi, mengajilah agar nasabmu menjadi mulia.”

Rekomendasi

Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin

Pentingnya Belajar Fikih Perempuan Sedini Mungkin

Fatimah Al-Banjari: Ulama Perempuan Pengarang Kitab Parukunan

qadha shalat perempuan haid qadha shalat perempuan haid

Qadha Shalat Perempuan Haid, Begini Ketentuannya

Biografi Nyai Iffatul Umniati Biografi Nyai Iffatul Umniati

Biografi Nyai Iffatul Umniati: Figur Ulama Perempuan Seribu Peran

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect