BincangSyariah.Com – Nabi Muhammad, Rasulullah SAW. adalah hamba yang terpilih, kekasih yang Allah cintai. Cahaya yang turun untuk menyampaikan kitab suci al-Quran kepada seluruh alam sebagai Nabi terakhir (khatamul anbiya wal mursalin).
Hikmah Kelahiran, Kemulian dan Tugas Nabi
Kemuliaan dan tugas Nabi Muhammad saw. ini terdapat dalam QS. Al-Maidah :15 berikut:
يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ قَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيْرًا مِّمَّا كُنْتُمْ تُخْفُوْنَ مِنَ الْكِتٰبِ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍەۗ قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيْنٌۙ
Artinya: “Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.”
Banyak kisah yang menggambarkan kemuliaan Nabi Muhammad saw, diantaranya kisah mengenai kelahiran Nabi Muhammad saw. yang penuh dengan keajaiban. Dalam Kitab Maulid ad-dhiya’ul Lami’ karya Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, beliau menyampaikan dalam syairnya, ketika Sayyaidah Aminah binti Wahb RA. mengandung Nabi Muhammad saw. Ibundanya tidak merasakan sakit sebagaimana keluhan wanita hamil lainnya.
Detik-detik kelahiran Rasulullah saw. ditandai patung-patung berhala di Ka’bah berjatuhan dan muncul cahaya-cahaya dari segala penjuru. Sayyidah Halimah RA yang menyusui baginda Nabi mengalir air susunya, padahal sebelumnya anaknya tak pernah berhenti menangis karena lapar sebab susunya tak mengalir sama sekali, karena ia pun kelaparan. Selain itu, mengalir pula air susu ontanya sehingga ia menjadi kuat dan sehat.
Orang kafir pun mendapat rahmat atas kelahiran Rasulullah saw. Satu rahmat Allah terhadap orang kafir yaitu meringankan siksaan Abu Lahab pada setiap hari Senin karena kegembirannya atas kelahiran Rasulullah. Bahkan, dalam Shahih al-Bukhari menyebutkan Abu Lahab memerdekakan budak perempuannya, Tsuwaibah al-Aslamiyyah untuk menyusui Nabi. Tidak terbayang bagaimana anugerah yang seorang mukmin peroleh jika hatinya penuh dengan keimanan dan kecintaan terhadap nabi.
Syafaat Nabi
Di akhirat kelak, kemuliaan Nabi Muhammad saw juga akan menyelamatkan seorang mukmin yang di hatinya penuh cinta dan kerinduan padanya berupa mendapat syafaat darinya. Sebagaimana dalam hadist berikut:
لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا، وَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي فِي الآخِرَةِ
Artinya, “Setiap nabi memiliki doa mustajab yang dapat dipergunakannya. Namun, aku ingin menyimpan doa (mustajab)-ku untuk memberi syafaat kepada umatku di akhirat,” (HR. Al-Bukhari).
Salah satu bentuk cinta kita kepada Rasulullah adalah senantiasa berusaha meneladani laku hidup, sikap akhlakul karimah dan menghidupkan sunnah-sunnah nya. Seorang mukmin ketika mendengar nama Rasulullah hendaknya bersholawat dan menghadirkan Rasulullah di dalam hati. Dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 56, Allah SWT. berfirman:
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam penuh penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzab ayat 56)
Allah dan para malaikat saja bersholawat untuk Nabi Muhammad saw. Siapakah kita yang enggan bersholawat kepada beliau? Mari maksimalkan momen maulid ini dengan senantiasa melimpahkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw. Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah SWT. yang kelak ada mendapatkan syafaat dan berkumpul bersama Rasulullah, kekasih-Nya di akhirat. Aamiin.
6 Comments