Ikuti Kami

Khazanah

Hakikat Hidup Bahagia Menurut Syekh Said Kamali

Hidup Bahagia Said Kamali

BincangMuslimah.Com – Ketika seseorang ditanya, apa yang dicari dalam kehidupannya? Jawabannya sama, mereka menginginkan hidup yang bahagia. Kemudian, diajukan pertanyaan lagi, apa itu hidup yang bahagia? Jawabannya mengejutkan.

Definisi bahagia setiap orang ternyata berbeda-beda dan bermacam-macam. Ketika pertanyaan ini diajukan kepada orang sakit, mereka menjawab kebahagian mereka yaitu sembuh. Ketika pertanyaan ini diajukan kepada orang miskin, kebahagiaan mereka yaitu menjadi kaya. Ketika pertanyaan ini diajukan kepada orang kaya, kebahagiaan bagi mereka adalah hidup dengan tenang.

Standar kebahagiaan bagi semua orang semuanya berbeda-beda. Banyak orang yang menginginkan kehidupan layaknya orang yang sukses menurutnya, dengan melihat ke atas. Sehingga, tak jarang kita melihat orang-orang saling berlomba-lomba untuk meraih kehidupan yang bahagia menurut mereka masing-masing. Lalu, bagaimana Alquran melihat standarisasi bahagia di kalangan umat manusia? 

Berbicara tentang hakikat hidup bahagia, Syekh Said Kamali menjelaskan bahwa standarisasi kebahagiaan seseorang berbeda-beda dan tidak akan ada batasnya. Akan tetapi, Allah menjelaskan apa itu hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya  melalui firman-Nya dalam Q.S. An-Nahl [16]: 97 berikut: 

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. 

Ayat di atas secara khusus diturunkan Allah kepada umat-Nya. Lalu, mengapa selalu mengkhawatirkan atau mengharapkan tentang hal-hal materialis, yang mana Allah telah menjanjikan hal-hal mengenai hakikat hidup yang baik atau bahagia menurut Allah. 

Baca Juga:  Nabi Muhammad Sang Pelopor Gerakan Perempuan dalam Islam

Diksi لَنَجْزِيَنَّهُمْ merupakan bentuk janji Allah, yang menggunakan lam yang berfaidah lil taukid atau bentuk penegasan dalam kalimat. Penggunaan diksi penegasan sebagai bentuk Allah memperlihatkan secara nyata agar tidak menyisakan keraguan dalam diri seorang muslim. Allah juga menjelaskan dalam Alquran bahwasannya Allah tidak pernah ingkar di setiap janji-janjinya. Sebagaimana dalam Q.S. Ali Imran [3]: 194 berikut:

رَبَّنَا وَءَاتِنَا مَا وَعَدتَّنَا عَلَىٰ رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ

Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”. 

Maka dari itu, manusia sering kali membuat standarisasi dengan membatasi kebahagian menurutnya sendiri. Dalam beberapa kasus, bahkan sampai melalaikan bahwa Allah telah menjanjikan kehidupan yang layak ketika kita menggaungkan amar makruf nahi munkar atau mengerjakan suatu perbuatan yang baik menurut Allah dan meninggalkan, menjauhi sesuatu yang mengarah pada keburukan. 

Pada hakikatnya, kebahagiaan yang sering kita tuju bukanlah kebahagian yang hakiki, bisa jadi itu hanyalah sebuah hasrat sebagai manusia untuk mendapatkan sesuatu yang di atas dirinya, karena manusia adalah makhluk yang tidak memiliki rasa kepuasan. 

Itulah hakikat bahagia yang disampaikan oleh Syekh Said Kamali, kita sebagai manusia harus berkaca terhadap pemaknaan bahagia yang dicontohkan Rasulullah. Kebahagiaan bagi beliau adalah hidup yang tentram, nyaman dan tanpa satu detik pun tidak pernah lalai melibatkan Allah dalam segala urusannya. Ketika seseorang sudah melibatkan Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan memberikan rasa yang cukup dan menganugerahkan rasa kebahagian dalam diri manusia dengan perasaan tenang dan ketentraman. Demikianlah hakikat kebahagiaan menurut Syekh Said Kamali.

Baca Juga:  Tradisi Kupatan Oleh Masyarakat Jawa, Aktualisasi Hadis-hadis Rasulullah

 

Rekomendasi

3 Cara Mensyukuri Nikmat 3 Cara Mensyukuri Nikmat

3 Cara Mensyukuri Nikmat Allah  

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

Connect