BincangMuslimah.Com – Untuk mencapai status manusia terhormat baik di hadapan manusia maupun Allah Swt. ada banyak cara. Berikut penjelasan beberapa sebab manusia dihormati dalam perspektif Islam, di antaranya meliputi:
Manusia dihormati karena statusnya sebagai manusia
Manusia akan senantiasa dihormati hak-haknya selama ia masih hidup sampai ia meninggal dan dimakamkan, walaupun ia miskin, berakhlak buruk, bodoh, tidak beragama, dan berstatus sosial rendah di tengah masyarakatnya. Namun, penghormatan tetap diberikan sebab kesadaran manusia yang mengerti akan kewajibannya terhadap sesama.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat Luqman ayat 18 Allah Swt. berfirman :“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman : 18).
Oleh karena itu, sudah semestinya manusia memperoleh penghormatan dari manusia lainnya tanpa memandang status sosial. Akan tetapi, yang paling utama pada dasarnya adalah memberikan penghormatan terlebih dahulu.
Manusia dihormati karena kedermawanannya
Seperti yang telah diajarkan Rasulullah sebagai suri tauladan seluruh pengikutnya. Rasulullah selalu menganjurkan untuk bersedekah, beliau juga mencontohkan melalui perilakunya menjadi orang yang dermawan. Sanjungan dan penghormatan terhadap orang yang dermawan juga pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. terhadap para sahabatnya seperti yang yang terekam dalam sebuah hadis Nabi Muhammad saw. yang artinya:
“Dari Sa’d bin Abû Waqâs berkata; Rasulullah saw berkata kepada Al ‘Abbâs: “Inilah Al Abbâs bin Abd Al-Muththalib orang Quraisy yang paling dermawan dan paling menjaga hubungan.”
Pada gilirannya manusia ada yang berhasil memiliki kekayaan yang melimpah berupa harta. Dengan hartanya ia bisa menikmati kehidupan dan berbagi kenikmatan pada sebagian orang. Sebagaimana dijelaskan dalam surat ali ‘Imrân ayat 92 yang artinya: “
Kamu sekali-kali tidak akan sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai”. (QS. ali Imran : 92).
Manusia dihormati karena ilmu yang dimiliki
Banyak sekali jabatan, kedudukan, dan fungsi yang didapat seseorang karena ilmu dan pengalaman yang dimilikinya. Seseorang karena ilmunya diberikan suatu jabatan, dengan jabatan itulah ia memperoleh penghormatan dari manusia. Bahkan, orang-orang yang berilmu lebih dihormati keberadaannya dibandingkan orang-orang yang kaya. Sebagaimana dalam surat al-Mujadalah ayat 11 Allah Swt. berfirman yang artinya:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. al-Mujadalah : 11).
Al-Qurtubi merespon mengenai ayat ini: Orang yang akan Allah muliakan nanti di akhirat ialah orang yang berilmu dan beriman, bukan orang-orang yang dalam kesehariannya berdzikir saja. Sabda Nabi Muhammad saw.: “Dari Abû Umâmah Al Bahîlî ia berkata: “Dua orang disebutkan di sisi Rasulullah saw, salah seorang adalah ahli ibadah dan yang lain seorang yang berilmu. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Keutamaan seorang alim dari seorang abid seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian.” Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: “Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya, serta penduduk langit dan bumi bahkan semut yang ada di dalam sarangnya sampai ikan paus, mereka akan mendoakan untuk orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia”.
Menurut Mushtofa Bisri orang-orang ahli ilmu dihormati karena mereka sangat mencintai masyarakatnya dan totalitasnya diibaratkan seperti mewakafkan diri untuk mereka. Ulama yang masuk dalam kategori ini ialah ulama yang “yanzhurû mâ ilal ummah bi ‘ainir rahmah” yang artinya melihat umat dengan mata kasih sayang. Berbagi ilmu dan pelajaran kepada yang bodoh, membantu yang lemah, menghibur yang menderita, dan seterusnya.
Manusia dihormati karena akhlaknya yang terpuji
Selain tiga faktor yang telah disebutkan sebelumnya, akhlak juga menjadi salah satu sebab yang menjadikan mausia dihormati dalam kaca mata Islam. Hal ini bisa dibuktikan dengan bahwa kita sering kita menjumpai bahwasannya orang yang berakhlak mulia lebih dihormati dibandingkan orang yang tidak berakhlak. Orang yang berakhlak banyak memberikan manfaat bagi manusia lebih dihormati daripada orang-orang yang sekedar berilmu saja.
Nabi Muhammad telah bersabda : “Dari Masrûq (ia berkata), kami sedang duduk berbincang-bincang bersama ‘Abdillah bin ‘Amr. Tiba-tiba ia bercerita kepada kami: Bahwa Rasulullah saw adalah orang yang tidak pernah berbuat keji dan tidak pula menyuruh berbuat keji. Ia bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baiknya kalian adalah yang paling mulia akhlaknya.”
Sahabat Ali r.a. pernah berkata : “Ákhlak yang baik terkandung dalam tiga hal: menjauhi segala yang diharamkan, mencari yang halal, dan menyenangkan anggota keluarga”. Dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang berakhlak mulia mempunyai peranan dalam menjaga kedamaian, harapan kebaikan dan perbaikan di tengah kehidupan secara umum. Rasulullah juga tak henti-hentinya setiap shAlat memohon agar diberikan akhlak yang terbaik dan supaya dijauhkan dari akhlak yang buruk. Sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadis:
Dari Jâbir bin Abdullâh dia berkata : “Bila Rasulullah saw memulai shalat maka beliau bertakbir, kemudian mengucapkan – doa yang artinya : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya bagi Allah, Rabb semesta alam, yang tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk kaum muslimin. Ya Allah, tunjukkan saya kepada perbuatan yang terbaik dan kepada akhlak yang terbaik, karena tidak ada yang bisa menunjukkan kepada yang terbaik kecuali Engkau. Jagalah aku dari perbuatan jelek dan akhlak yang jelek, karena tidak ada yang bisa menjagaku dari kejelekan kecuali Engkau”.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat sebab-sebab yang menjadikan manusia dihormati oleh manusia lainnya dalam pandangan Islam. Hal ini disebabkan statusnya sebagai manusia, kedermawanannya, ilmu, dan akhlak yang terpuji.
Sumber
Qurtubi, Ahmad. “Penghormatan Dalam Islam Perspektif Hadis”. Skripsi: Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.
Bisri, Mushthofa. Membuka Pintu Langit. PT Kompas Media Nusantara. 2007.
Zakiyah, Qiqi Yuliati. Kuliah-kuliah Akhlak. Bandung: Sega Ars. 2010.
1 Comment