BincangMuslimah.Com – Berikut resensi buku sejarah nabi Ibrahim. Sampai saat ini tercatat lebih dari satu miliar penduduk bumi menganut agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Ketiganya merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Musa as. ( 1392-1272 SM ), Nabi Isa as. ( lahir antara 6-4 SM ), dan Nabi Muhammad saw. ( 571-632 M ). Mereka adalah nabi-nabi agung yang mempunyai garis keturunan kepada al Khalil, Nabi Ibrahim as. ( 2295-2120 SM ).
Sungguh, dialah yang disebut sebagai kekasih Dzat Yang Maha Pengasih ( khalil ar – Rahman ). Tak diragukan lagi, semua orang berusaha dengan segala upaya menggali sejarah yang belum diketahui ini hingga di kedalaman bumi.
Karena untuk mengkaji sejarah seorang tokoh tidak cukup hanya menggunakan ilmu paleontologi saja, seperti halnya dalam penggalian sejarah bapak para nabi, Ibrahim as. Belum lagi tidak ada delegasi yang datang ke Irak sampai Palestina dan Mesir untuk menggali rahasia tempat – tempat ( terjadinya berbagai peristiwa ), dan rahasia tersembunyi ( terkait perjalanan Nabi Ibrahim di sana ), rahasia – rahasia yang tersembunyi dalam lubuk ruh dan hati yang terdalam.
Seorang peneliti ahli paleontologi pernah mengatakan bahwa manusia telah melubangi jejak-jejak sejarah guna mencari emas dan permata. Kemudian mereka mengetahui ada suatu kehidupan dari benda benda tambang tersebut, lalu berusaha mencari dan menggalinya, dan mengeluarkannya dari perut bumi.
Itu semua adalah sejarah yang disucikan, sejarah spiritual tertinggi yang mampu mengangkatnya ke langit. Semua itu tersimpan di kedalaman bumi. Maka dari itu , segala sesuatu yang telah disediakan bumi dan langit senantiasa menggoda manusia untuk menggalinya hingga mengetahui rahasia – rahasianya.
Selain membahas tentang dasar-dasar akidah, para sejarawan juga mengkaji tentang penemuan sejarah Nabi Ibrahim yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia. Informasi tentang penemuan para sejarawan ini telah banyak mengubah jalannya sejarah, atau mengubah hubungan manusia dengan alam yang mengitari dan melingkupinya.
Namun, mereka tidak mampu mengungkap jenis penemuan yang menjadi pekerjaan berat dan memiliki pengaruh kuat dalam sejarah umat manusia yang mengiringi dakwah Nabi Ibrahim.
Karya Abbas Mahmud al-Aqqad ( 1889-1964 M ), sejarawan sekaligus sastrawan terkemuka Mesir ini adalah tanda bukti ilmiah yang tak terbantahkan tentang eksistensi Nabi Ibrahim dalam sejarah peradaban manusia. Risalah tauhid atau monoteismenya harus diakui merupakan “penemuan” terbesar manusia yang telah mengubah dan meluruskan arah spiritualitas manusia hingga zaman sekarang ini.
Dialah sosok pencari Kebenaran Hakiki yang risalahnya menjadi sumber dari ajaran agama-agama Samawi ( Islam, Kristen, dan Yahudi ). Banyak nabi-nabi yang nasabnya menyambung hingga Nabi Ismail dan Nabi Ishaq, dua putra Nabi Ibrahim, termasuk Rasulullah saw.
Tak heran jika ia juga sering disebut sebagai “Abul Anbiya” atau “Bapak Para Nabi”, karena darinya lahir banyak nabi dan rasul dengan ajaran tauhid yang selaras. Ketundukannya terhadap Allah membuatnya juga dijuluki sebagai Khalilullah, kekasih Allah.
Nama Abbas Mahmud al-Aqqad sendiri memang belum terlalu masyhur di Indonesia. Buku karya al – Aqqad dalam beragam tema sangat layak masuk ke dalam daftar wajib bacaan kita.
Sosok al-Aqqad dikenal luas sebagai sastrawan, penyair, filsuf, kritikus, sejarawan, teoretikus, dan jurnalis. Tulisannya mencakup berbagai tema yang sangat luas, mulai dari puisi, kritik sastra, keislaman, sejarah, politik, filsafat, biografi hingga sastra Arab.
Di dunia Arab, Al-Aqqad dijuluki sebagai al -‘imlaq al-adab al – ‘arabi, Raksasa Sastra Arab. Selain itu, tentu saja dia sangat patut dijuluki sebagai seorang polimatik; orang yang berpengatahuan mendalam lintas bidang, dengan karya buku hingga ratusan judul. Buku karya al – Aqqad yang satu ini memang spesial dan merupakan adikarya di antara banyak karyanya yang lain.
Bisa dikatakan, inilah biografi terlengkap Nabi Ibrahim yang sangat referensial, enak dibaca, dan sangat detail mengungkap sosok laki-laki religius yang dianggap pertama kali membela pemikiran monoteis dalam sejarah agama-agama. Ibrahim as. juga dianggap sebagai orang yang pertama kali menolak pemujaan berhala dan mengkritik para penyembah berhala dan pembelanya.
Membaca buku ini seakan mengajak kita berkelana menelusuri fosil-fosil purbakala, jejak-jejak kuno perjuangan dan perjalanan panjang Khalilullah Nabi Ibrahim as. dalam mencari hakikat Allah, Tuhan yang Maha Esa. Mungkin, inilah salah satu buku yang termasuk dalam daftar buku yang wajib kita baca sebelum mati.
Demikian penjelasan mengenai buku sejarah Nabi Ibrahim: tinjauan agama samawi hingga jejak arkeologi. Semoga bermanfaat.
Kitab ini direkomendasikan untuk Anda yang ingin mengetahui sejarah nabi Ibrahim secara mendalam. Untuk pemesanan kitab, silahkan klik disini!
Judul: Sejarah Nabi Ibrahim: Tinjauan Agama Samawi Hingga Jejak Arkeologi
Penulis: Abbas Mahmud Al-Aqqad (1889-1964)
Penerbit: Turos Pustaka
Edisi: cet. 1, Juni 2021
Genre: Spiritual/Religi
Tebal: 364 halaman
ISBN: 978-623-6083-09-3
*Tulisan ini pernah diterbitkan di Bincangsyariah.com.
1 Comment