Ikuti Kami

Kajian

Imlek: Refleksi Peran Tionghoa dalam Menyebarkan Islam di Banten

peran tionghoa dalam menyebarkan islam
akurat.co

BincangMuslimah.Com – Bicara mengenai penyebaran Islam di Indonesia secara historis maupun sosiologis sangat kompleks. Terdapat banyak perbedaan pandangan dan teori mengenai sejarah dan perkembangan masuknya Islam di Indonesia. Seringkali perdebatan mengenai siapa pembawa Islam, tempat asal kedatangan Islam dan perihal kapan kedatangannya.

Teori yang berkembang mengenai kedatangan Islam terbagi menjadi empat yakni teori Arab, teori India, teori Persia dan teori Cina. Di antara empat tersebut, teori Cina menjadi kontroversial dikarenakan stigma negatif yang disematkan kepada etnis Tionghoa atau Cina.

Dalam buku yang ditulis oleh Slamet Muljana berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu Djawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara disebutkan bahwa adanya keterlibatan Muslim Tioghoa bermazhab Hanafi dalam penyebaran Islam di Jawa.

Slamet Muljana tidak hanya berpendapat bahwa Sultan Demak adalah keturunan Cina, menariknya beliau juga menyimpulkan bahwa para Walisongo adalah keturunan Cina. Pendapat ini dilandasi oleh Kronik Klenteng Sam Po Kong yang ada di Semarang. Sangat disayangkan, kala itu pemerintah melarang peredaran buku tersebut dengan SK Jaksa No.Kep.043/DA/1971. Hal lain seperti data yang minim dari berbagai historis menjadi alasan utama keraguan banyak pihak. Akhirnya setelah berakhirnya Orde Baru buku tersebut baru diterbitkan.

Hingga abad ke 15, disebutkan dalam buku Perspektif Sejarah Muslim Keturunan Cina karya Azyumardi Azra, bahwa kebanyakan orang Cina yang menetap di pesisir Nusantara menganut Islam. Integrasi Cina perantauan mulai terganggu sejak masuknya kolonialisme Belanda yang menjadikan orang-orang Cina sebagai middlemen dalam perdagangan mereka dengan masyarakat pribumi akibat praktek monopoli Belanda yang dibantu oleh orang Cina yang berimbas sikap antipati dari kalangan pribumi terhadap masyarakat Cina keturunan.

Mengutip Sartono Kartoditjo dalam buku Pengantar Sejarah Indonesia Baru, bahwa pada masa kesultanan Islam Banten orang-orang Cina memiliki pengaruh yang besar. Mereka tidak hanya menjadi pedagang, namun juga ada yang menduduki kerajaan, mulai dari administrasi, pemegang pembukuan, perbendaharaan raja, tukang timbang, juru bahasa dan sebagainya.

Baca Juga:  Perjanjian Damai Sulaiman Al-Qanuni dengan Perancis: Umat Kristen Diperbolehkan Melaksanakan Ibadah

Keberadaan orang-orang juga dibuktikan dengan adanya Masjid Pacinan Tinggi. Masjid ini dibangun kala Kesultanan Banten di daerah Banten Lama. Dijelaskan dalam buku Ragam Budaya Banten, masjid ini terletak kurang lebih 500 meter ke arah barat dari Mesjid Agung Banten atau 400 meter ke arah selatan dari Benteng Speelwijk.

Tidak banyak literatur yang menjelaskan asal usul didirikan masjid ini, kecuali mengenai informasi mengenai masjid Pacinan ini lebih tua daripada Masjid Agung Banten. Masjid Pacinan ini sekarang hanya tinggal puing-puing saja. Selain sisa fondasi bangunan induknya yang terbuat dari batu bata clan batu karang, juga masih ada bagian dinding mihrabnya. Di samping itu, di halaman depan sebelah kiri (utara) masjid tersebut, masih terdapat pula sisa bangunan menaranya yang berdenah bujur sangkar. Menara ini terbuat dari bata dengan fondasi bagian bawahnya terbuat dari batu karang. Bagian atas menara ini sudah hancur, sehingga wujud secara keseluruhan dari bangunan ini sudah tidak nampak lagi.

Dari penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam islamisasi di Banten, keterlibatan orang Cina sangat mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan Banten sebagai penghasil rempah-rempah sudah dikenal oleh orang Cina jauh sebelum berdirinya kesultanan Islam di Banten.

Mengingat perkembangan Islam di Tiongkok lebih awal daripada di Nusantara, maka bisa jadi orang Cina ikut berperan serta dalam penyebaran Islam di Banten sebagaimana orang Arab dan orang India. Salah satu bukti bahwasanya orang Cina punya andil dalam penyebaran Islam di Banten adalah dengan adanya Masjid Pacinan Tinggi yang terletak di kawasan Pacinan Banten Lama yang sudah ada sejak awal berdirinya kesultanan Banten. Meskipun bangunan masjid tersebut tinggal reruntuhannya, tetapi berdasarkan pada sisa mihrab dan menaranya bisa dipastikan bahwasannya bangunan tersebut adalah masjid.

Baca Juga:  Manuskrip Nusantara; Menelusuri Naskah Tasawuf dari Kesultanan Buton

Masjid Pacinan Tinggi kemungkinan besar dibangun oleh orang-orang Cina di kawasan Pacinan untuk tempat ibadah mereka. Indikasinya adalah bangunan menara yang terpengaruh oleh gaya Cina. Selain itu tidak jauh dari reruntuhan Masjid Pacinan terdapat pemakaman Cina muslim, artinya di kawasan Pacinan terdapat komunitas muslim sebelum berdirinya kesultanan di Banten dan mereka telah mengambil bagian penting dalam penyebaran agama Islam di Banten.

Rekomendasi

nyai hamdanah sejarah islam nyai hamdanah sejarah islam

Nyai Hamdanah, Tokoh Perempuan yang Turut Andil dalam Sejarah Islam Nusantara

sujud malaikat kepada adam sujud malaikat kepada adam

Memahami Sujud Malaikat kepada Adam

Adab Bercanda Sehat Rasulullah Adab Bercanda Sehat Rasulullah

Adab Bercanda Sehat Ala Rasulullah

ulama memiliki hafalan kuat ulama memiliki hafalan kuat

Mengapa Ulama Terdahulu Memiliki Hafalan yang Kuat?

Ditulis oleh

Mahasiswi UIN Jakarta dan volunter di Lapor Covid

Komentari

Komentari

Terbaru

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

kartini sikap kritis beragama kartini sikap kritis beragama

Raden Ajeng Kartini dan Sikap Kritis dalam Beragama

Khazanah

jiwa kartini setiap perempuan jiwa kartini setiap perempuan

Jiwa Kartini Ada di Setiap Diri Perempuan

Muslimah Talk

kisah fatimah idul fitri kisah fatimah idul fitri

Kisah Sayyidah Fatimah Merayakan Idul Fitri

Khazanah

Silaturahmi dalam Momen Lebaran Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Menjalin Silaturahmi dalam Momen Lebaran

Kajian

Macam Manusia Imam Al-Ghazali Macam Manusia Imam Al-Ghazali

Empat Macam Manusia Menurut Imam Al-Ghazali

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect