Ikuti Kami

Kajian

Hukum Suami Pisah Tidur dengan Istri

Menolak Ajakan Istri Berhubungan
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Mempunyai keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah pasti menjadi impian dan keharmonisan bagi setiap pasangan suami istri yang sedang menempuh bahtera pernikahan. Bentuk keharmonisan itu dapat diwujudkan di antaranya adalah ketidakbolehan suami pisah tidur dengan istri tanpa adanya sebab. Konsep indah tersebut tentu saja hanya akan terjadi jika masing-masing pihak saling mengerti dan menjalankan dengan ikhlas apa yang menjadi hak dan kewajibannya.

Bagi istri, dia wajib untuk taat terhadap suami yang menjadi imamnya, dan bagi suami, dia wajib memberikan nafkah kepada istrinya baik berupa nafkah lahir maupun nafkah batin. Kesetaraan hak dan kewajiban suami istri tersebut termaktub dalam Al-Qur’an, yang berbunyi:

وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ

Dan bagi para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf  (QS. Al-Baqarah: 228)

Secara tekstual, nafkah batin bisa kita pahami sebagai kebahagiaan dan pemenuhan kebutuhan biologis istri. Hal ini tentu tidak bisa dipahami hanya sebatas sebagai aktifitas seksual saja. Hal-hal lain seperti pemberian perhatian dan kepercayaan, perlindungan serta kehadiran juga masuk dalam kategori pemenuhan kebutuhan nafkah batin ini. Tamsil paling sederhana adalah tidur bersama antara suami dan istri di dalam satu kamar dan satu ranjang.

Biasanya, kehadiran anak yang selalu ingin tidur bersama ibunya membuat suami istri tidur terpisah dan hanya sesekali saja mereka tidur bersama. Sebenarnya, bagaimana Islam menyikapi fenomena suami yang meninggalkan istrinya tidur sendiri?

Sebagaimana yang telah kita sepakati di awal, bahwa tidur bersama dalam satu kamar dan satu ranjang antara suami dan istri merupakan bagian daripada nafkah batin yang mesti diberikan oleh suami kepada istri. Perihal masalah nafkah batin ini, sebagaimana nafkah lahir, hal itu merupakan hak istri sehingga pilihannya ada pada diri istri.

Baca Juga:  Hukum Wudhu Saat Tangan Ada Bekas Oli

Artinya sang istri berhak menuntut apabila ia menginginkannya. Akan tetapi sebaliknya, jika ternyata sang istri tidak mempermasalahkan hal tersebut dalam arti merelakannya, maka tidak masalah.

Hal yang demikian ini pernah terjadi di zaman Rasulullah, yakni ketika istri Rasulullah yang tertua, yakni Saudah binti Zam’ah merelakan malam gilirannya diberikan untuk istri Rasulullah yang lain, yakni Aisyah binti Abu Bakar. Saling merelakan seperti ini diatur dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa yang berbunyi:

وَإِنِ ٱمْرَأَةٌ خَافَتْ مِنۢ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَآ أَن يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَٱلصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ ٱلْأَنفُسُ ٱلشُّحَّ ۚ وَإِن تُحْسِنُوا۟ وَتَتَّقُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nisa: 128)

Jalaluddin mahalli dan as-suyuti dalam kitabnya Tafsir Jalalain [hal. 124] ketika menafsiri ayat di atas, beliau berpendapat bahwa seorang wanita boleh mengizinkan suaminya untuk tidak menunaikan hanya sebagian kewajibannya saja kepada istrinya, dengan syarat, dia bisa tetap menjadi istrinya (tidak diceraikan). Bentuknya, bisa dengan cara si istri rela dengan nafkah yang sedikit, atau (suami) mengurangi intensitas hubungan dengan dirinya.

Walhasil, hukum suami meninggalkan istrinya tidur sendiri itu dikembalikan kepada sang istri karena hal itu merupakan bagian dari nafkah batin yang menjadi hak istri. Apabila istri tidak berkenan maka ia boleh menuntut, dan jika istri merelakannya, maka tidak ada masalah. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam.

Rekomendasi

istri hak nafkah cerai istri hak nafkah cerai

Apakah Istri Masih Memiliki Hak Nafkah Setelah Cerai dari Suami?

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Hukum Puasa Seorang Istri yang Dilarang oleh Suami

Etika Seksual Suami Istri dalam Islam Etika Seksual Suami Istri dalam Islam

Etika Seksual Suami Istri dalam Islam

Hukum Istri Menafkahi Suami Hukum Istri Menafkahi Suami

Hukum Istri Menafkahi Suami

Ditulis oleh

Santri Tahfidz Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuwangi Jawa Timur

Komentari

Komentari

Terbaru

Niat puasa malam hari Niat puasa malam hari

Mengapa Niat Puasa Boleh Dilakukan sejak Malam Hari?

Ibadah

Peran Perempuan Turunnya Alquran Peran Perempuan Turunnya Alquran

Peran Perempuan dalam Peristiwa Turunnya Alquran

Khazanah

suntik vitamin saat puasa suntik vitamin saat puasa

Hukum Suntik Vitamin, Gizi dan Infus saat Puasa?

Kajian

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

mengqadha puasa orang meninggal mengqadha puasa orang meninggal

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Kajian

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Kajian

doa nuzulul quran diamalkan doa nuzulul quran diamalkan

Doa Nuzulul Quran yang Bisa Diamalkan

Ibadah

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

perempuan tulang punggung keluarga perempuan tulang punggung keluarga

Dua Pahala yang Dijanjikan untuk Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kajian

Dalil Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Kajian

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Khazanah

Mengapa Masih Ada Maksiat di Bulan Ramadhan Padahal Setan Dibelenggu?

Kajian

Kitab Manbaussa'adah bekal pernikahan Kitab Manbaussa'adah bekal pernikahan

Kitab Manbaussaadah: Bekal dan Persiapan Menuju Pernikahan

Keluarga

Connect