Ikuti Kami

Kajian

Apakah Istri Masih Memiliki Hak Nafkah Setelah Cerai dari Suami?

istri hak nafkah cerai

BincangMuslimah.Com – Pernikahan, dalam Islam, mengatur hubungan laki-laki dan perempuan untuk lebih bertanggung jawab. Masing-masing dari suami maupun istri memiliki hak dan kewajiban. Misal, adanya kewajiban bagi suami untuk menafkahi istri. Jika perceraian terjadi, hak dan kewajiban mereka pun berubah. Dalam hal ini, apakah istri masih memiliki hak nafkah setelah cerai dari suami?

Mengenai nafkah istri setelah bercerai dari suami, ada beberapa penjelasan yang perlu diperhatikan berdasarkan jenis perceraian dan beban tanggung jawab yang diemban istri setelah bercerai. 

Hak nafkah istri setelah mendapat talak raj’i

Mayoritas ulama sepakat bahwa mantan istri yang mendapat talak raj’i (talak satu) masih berhak mendapatkan nafkah sandang, pangan, dan papan dari mantan suaminya selama masa iddah. Istri yang masih dalam masa iddah juga tetap berhak mendapatkan tempat tinggal yang terpisah dari suami. Sedangkan, para ulama Hanafi memperbolehkan seorang istri yang sedang dalam masa iddah untuk tinggal bersama mantan suaminya dengan harapan bisa rujuk kembali. Jika istri hamil, maka hak nafkah masih ia dapatkan hingga selesai menyusui sang anak sebagai upah menyusui. Ketetapan ini merujuk pada Alquran surat at-Talaq ayat pertama, 

 لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ

Artinya: Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas.

Para ulama memahami bahwa selama masa iddah, perempuan yang ditalak raja’ masih berhak mendapatkan nafkah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa saat ini perceraian tidak dianggap sah jika tidak terjadi di hadapan hakim atau pengadilan agama. Maka dari itu, seorang suami yang sekalipun berkali-kali mengatakan talak tidak dianggap sah talaknya jika tidak diputuskan oleh hakim.

Baca Juga:  Tafsir Pembebasan Perempuan: Jalan Menuju Kesetaraan Gender dalam Islam

Hak nafkah istri setelah mendapat talak ba’in 

Talak ba’in sughra adalah talak kedua dari suami yang menyebabkan istri tidak bisa dirujuk kecuali dengan akad dan mahar baru. Sedangkan ba’in kubra  adalah talak ketiga yang diajukan oleh suami dan tidak mendapatkan hak untuk rujuk kecuali ada muhallil (seorang laki-laki yang menikahi mantan istrinya sebelum dinikahi kembali). Hak nafkah bagi istri yang mendapat talak jenis ini hanyalah berlaku bagi istri yang sedang hamil hingga ia melahirkan, atau hingga selesai menyusui sang anak jika ia menyusuinya. Para ulama merujuk pada sebuah hadis yang mengisahkan aduan sahabat perempuan yang sedang hamil lalu ditalak ba’in oleh suaminya. 

عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ أَبَا عَمْرِو بْنَ حَفْصِ بْنِ الْمُغِيرَةِ خَرَجَ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ إِلَى الْيَمَنِ فَأَرْسَلَ إِلَى امْرَأَتِهِ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ بِتَطْلِيقَةٍ كَانَتْ بَقِيَتْ مِنْ طَلَاقِهَا وَأَمَرَ لَهَا الْحَارِثَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ بِنَفَقَةٍ فَقَالَا لَهَا وَاللَّهِ مَا لَكِ نَفَقَةٌ إِلَّا أَنْ تَكُونِي حَامِلًا فَأَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَتْ لَهُ قَوْلَهُمَا فَقَالَ لَا نَفَقَةَ لَكِ

Artinya:  dari [‘Ubaidillah bin Abdullah bin ‘Utbah] bahwa Abu ‘Amru bin Hafsh bin Al Mughirah pernah pergi bersama Ali bin Abi Thalib menuju Yaman, kemudian dia mengutus seseorang untuk menceraikan istrinya yaitu [Fathimah binti Qais] dengan talak yang tersisa (yaitu talak tiga), lalu mantan suaminya menyuruh Al Harits bin Hisyam dan ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah untuk memberi nafkah, maka keduanya berkata kepada mantan istri Abu ‘Amru; “Demi Allah, kamu tidak berhak lagi untuk mendapatkan nafkah kecuali jika dirimu hamil.” Kemudian mantan istrinya mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberitahukan perkataan dua orang saudara Amru kepadanya, beliau pun bersabda: “Memang, kamu sudah tidak berhak lagi mendapatkan nafkah.” (HR. Muslim)

Baca Juga:  Hukum Menceraikan Istri Saat Sedang Haid

Hubungan antara suami dan istri beserta tanggung jawabnya berakhir setelah perceraian terjadi. Berbeda dengan talak raj’i yang masih memiliki kesempatan untuk rujuk, talak bain menggugurkan hak nafkah istri yang tidak hamil

Demikian hak nafkah istri yang masih bisa diperoleh setelah bercerai dari suami. Kesimpulannya, mantan istri masih bisa mendapatkan hak nafkah baik sandang, pangan, dan papan selama masa iddah bagi yang mendapatkan talak raj’i. Adapun istri yang mendapat talak bain baik sugra maupun kubra secara mutlak tidak berhak mendapatkan hak nafkah. Bagi istri yang hamil, ia mendapatkan hak nafkah hingga selesai menyusui baik istri yang mendapat talak raj’i maupun talak ba’in.

Rekomendasi

Fatwa MUI: Harus Menghapus Kosmetik Waterproof Sebelum Berwudhu Fatwa MUI: Harus Menghapus Kosmetik Waterproof Sebelum Berwudhu

Wajibkah Suami Memberikan Nafkah Skincare?

Istri Menafkahi Suami, Dapatkah Pahala?

Hukum Istri Menafkahi Suami Hukum Istri Menafkahi Suami

Hukum Istri Menafkahi Suami

Haruskah Menceraikan Istri atas Perintah Orang Tua? Haruskah Menceraikan Istri atas Perintah Orang Tua?

Haruskah Suami Menceraikan Istri atas Perintah Orang Tua?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Enam Hal yang Membatalkan Wudhu Enam Hal yang Membatalkan Wudhu

Benarkah Wudhu Dapat Menggugurkan Dosa?

Ibadah

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Konsekuensi Ketiadaan Suara Perempuan di Lembaga Legislatif

Muslimah Talk

pendidikan perempuan pendidikan perempuan

Profesi-profesi Perempuan di Masa Nabi Saw

Muslimah Daily

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual? Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Tafsir Hadis: Benarkah Perempuan Kurang dalam Hal Akal dan Spiritual?

Muslimah Talk

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Lubna al-Qurthubiyah: Pejuang Literasi dari Cordoba

Muslimah Talk

Rida Al-Tubuly: Farmakolog Pejuang Kesetaraan

Muslimah Talk

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya Pelaku Pemerkosaan Dibela Ayahnya

Sulitnya Menjegal Pelaku Pelecehan Seksual

Diari

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

ratu bilqis ratu bilqis

Tafsir Q.S An-Naml Ayat 23: Meneladani Kepemimpinan Ratu Balqis dalam Politik

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Bolehkah Akikah Anak Kembar dengan Satu Kambing?

Ibadah

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Connect