Ikuti Kami

Kajian

Hukum Memberi Zakat Pada Orang yang Meninggalkan Shalat, Bolehkah?

memberi zakat meninggalkan shalat

BincangSyariah.Com – Berikut ini penjelasan terkait hukum memberi zakat pada orang yang meninggalkan shalat. Pasalnya, banyak mustahik zakat yang meninggalkan shalat. Apakah mereka masih berhak menerima zakat? Simak penjelasan berikut.

Zakat merupakan rukun Islam nomor tiga yang pelaksanaannya dalam rangka mengangkat ke langit pahala puasa yang tergantung diantara langit dan bumi. Zakat yang diberikan oleh kaum muslimin disetorkan kepada amil zakat yang selanjutnya akan disalurkan kepada ashab al-tsamaniyah yang notabennya sebagai konsumen zakat.

Namun, bagaimanakah hukum menyerahkan zakat kepada pihak al-tsamaniyah yang tidak melaksanakan salat? Padahal shalat adalah ibadah yang menjadi simbol keislaman seseorang.

Syaikh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi (W. 676 H) menjelaskan bahwa keadaan yang demikian tidak diperbolehkan. Akan tetapi, tidak serta merta orang yang meninggalkan shalat tidak diperbolehkan menerima zakat. Beliau memerinci menjadi dua bagian :

Pertama, orang yang meninggalkan salat secara terus-menerus sampai waktu penyerahan zakat tiba dengan alasan malas. Zakat yang menjadi hak bagi dirinya tidak bisa diterimanya secara langsung, karena ia dianggap sebagai safih -orang yang dianggap tidak cerdas-. Sehingga, penyerahan zakat diberikan kepada walinya.

Kedua, orang yang terbiasa melakukan salat kemudian ditemukan hari ia tidak melakukan salat, namun ia tidak dilarang mengelola harta kekayaannya oleh hakim. Dalam keadaan demikian, zakt dapat diserahkan secra langsung kepadanya, karena ia belum dicap sebagai orang safih. 

Pendapat beliau saya kutip dari kitab Fatawa An-Nawawi, halaman  89;

إِن كان بالغًا تاركًا للصلاة، واستمر على ذلك إِلى حين دفع الزكاة لم يَجُزْ دفعها إِليه، لأنه محجور عليه بالسَّفه فلا يصح قبضه، ولكن يجوز دفعها إِلى وليه فيقبضها لهذا السفيه، وإن كان بلغ مصليًا رشيدًا، ثم طرأ ترك الصلاة ولم يحجر القاضي عليه جاز دفعُها إِليه، وصح قبضُه لنفسه

Baca Juga:  Penjelasan Hadis “Sampaikanlah dariku Walau Hanya Satu Ayat”

“Jika ada seorang baligh meninggalkan sholat dan terus menerus (meninggalkan sholat) sampai waktu penyerahan zakat maka, tidak boleh menyerahkan kepadanya, karena ia termahjur sebab safih serta ia tidak sah menerimanya.

Akan tetapi, boleh menyerahkan kepada walinya. Kemudian diserahkan kepada si safih. Dan jika ada seorang baligh yang rasyid dan terbiasa sholat, kemudian meninggalkan sholat sedangkan qadhi tidak melarangnya mengelola harta -mahjur- maka, boleh menyerahkan langsung kepadanya serta hukumnya sah ia menerima zakat tersebut secara langsung.”l

Terdapat keterangan juga pada kitab Fath al-‘Allam syarh Mursyid al-Anam karangan Syaikh Muhammad  al-Jardani, beliau memberikan penjeasan bahwa, orang yang tidak bisa menerima zakat secara langsung tidak hanya orang yang meninggalkan salat sebagaimana pembahasan di atas.

Islam itu mudah

Namun, kategori orang yang berlaku boros dalam mengelola harta termasuk dalam golongan yang tidak bisa menerima harta zakat secara langsung, penerimaannya harus melalui wali terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepadanya. Penjelasan demikian terdapat pada juz 3 halaman 492.

ولا يصح دفع الزكاة لمن بلغ تاركًا للصلاة، أو مبذرًا لماله، بل يقبضها له وليه: كالصبي والمجنون

“Tidak sah menyerahkan zakat (secara langsung) kepada orang baligh yang meninggalkan sholat atau orang yang boros dalam hartanya, akan tetapi walinya yang menyerahkan kepadanya, seperti anak kecil dan orang gila.”

Dengan demikian, hukum memberi zakat pada orang yang meninggalkan shalat, tidak ada persoalan (boleh). Penyerahannya tidak diserahkan secara langsung, akan tetapi melalui walinya, kemudian oleh wali diserahkan kepada yang bersangkutan.

Itulah penjelasan hukum memberi zakat pada orang yang meninggalkan shalat. Semoga bermanfaat, Wallahu A’lam. (Baca:Hukum Membayar Zakat Melalui Sekolah ).

Ditulis oleh Muhammad Ilham Nurul Huda, salah satu penulis di Bincangsyariah.com. Tulisan ini merupakan kerjasama antara Bincang Syariah X Bincang Muslimah. Selama Ramadhan ini kami akan menayangkan pelbagai konten tentang “Islam Itu Mudah”. Ikuti terus konten keislaman Bincang Syariah selama Ramadhan 1443 H.

Baca Juga:  Kenapa Umat Islam Wajib Berzakat?

Rekomendasi

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

QS At-Taubah Ayat 103: Manfaat Zakat dalam Dimensi Sosial

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Bolehkah Mengalakosikan Zakat sebagai Dana Makan Bergizi Gratis?

Makna Pentingnya Zakat Fitrah Makna Pentingnya Zakat Fitrah

Makna dan Pentingnya Zakat Fitrah

zakat fitrah anak rantau zakat fitrah anak rantau

Zakat Fitrah bagi Anak Rantau

Ditulis oleh

Redaksi bincangmuslimah.com

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Muslimah Daily

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect