BincangMuslimah.Com – Kota Mekkah merupakan salah satu kota atau daerah yang dijamin keamanannya oleh Allah Swt. Tempat ini juga menjadi pusat dunia Islam sekaligus salah satu tempat berkumpulnya umat Islam sedunia setiap tahunnya.
Alasan kota ini menjadi tempat berkumpul muslim di seluruh dunia adalah karena di kota inilah terdapat Baitullah yang dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, sebagai tempat orang-orang untuk melakukan thawaf yang menjadi rangkaian ibadah dari rukun Islam yang kelima, yaitu menunaikan haji ke Baitullah. Perintah ini sebagaimana firman Allah Swt. di dalam QS. Al-Baqarah [2]: 125:
وَإِذۡ جَعَلۡنَا ٱلۡبَيۡتَ مَثَابَةٗ لِّلنَّاسِ وَأَمۡنٗا وَٱتَّخِذُواْ مِن مَّقَامِ إِبۡرَٰهِـۧمَ مُصَلّٗىۖ وَعَهِدۡنَآ إِلَىٰٓ إِبۡرَٰهِـۧمَ وَإِسۡمَٰعِيلَ أَن طَهِّرَا بَيۡتِيَ لِلطَّآئِفِينَ وَٱلۡعَٰكِفِينَ وَٱلرُّكَّعِ ٱلسُّجُودِ ١٢٥
Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud.
Tidak hanya kota Mekkah saja, saat melaksanakan rangkaian ibadah haji, biasanya para jamaah haji ataupun umrah akan berziarah ke makam Rasulullah saw. yang berada di kota Madinah yang terletak tak jauh dari kota Mekkah.
Mengingat betapa mulianya kedua tempat ini, maka ada amalan sunnah yang bisa dikerjakan saat memasuki Mekkah dan Madinah. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Ibrahim al-Bajuri di dalam kitab Hasyiyah al-Bajūri ‘ala Syarh al-‘Allāmah Ibn Qāsim al-Ghazi juz. 1 hal. 612,
Pertama, disunnahkan untuk meminum air Zamzam meskipun orang tersebut tidak sedang melakukan ibadah haji ataupun umrah.
Kedua, menghadap kiblat ketika meminum air Zamzam.
Ketiga, meminum air Zamzam seraya mengucapkan doa:
الّلهُمَّ إِنَّهُ بَلَغَنِيْ عَنْ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَاءَ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ وَإِنِّيْ أَشْرَبُهُ لِكَذَا وَكَذَا
allahumma innahu balaghoni ‘an nabiyyika shallallahu ‘alaihi wa sallama inna maa zamzama lima syuriba lahu wa inni asyrobuhu li kadza wa kadza
Artinya: Ya Allah sesungguhnya telah sampai air ini kepadaku dari Nabi saw. bahwasanya air Zamzam adalah berguna untuk sesuatu yang air itu diminum untuk tujuan sesuatu tersebut, sedangkan aku meminum air Zamzam ini untuk ini dan ini.
Keempat, ziarah ke makam Rasulullah saw. meskipun orang yang berziarah tidak sedang melaksanakan ibadah haji ataupun umrah.
Kelima, ketika menuju ke Madinah untuk menziarahi makam Rasulullah, disunnahkan untuk memperbanyak membaca shalawat selama di jalan dan menambah shalawat tersebut ketika telah melihat tanah Madinah.
Keenam, mandi sebelum masuk ke tanah suci Madinah.
Ketujuh, menggunakan pakaian yang paling bersih.
Kedelapan, ketika memasuki masjid Nabawi, hendaknya menuju ke Raudhah (tempat antara makam Rasulullah dan mimbarnya) dan melakukan shalat tahiyatul masjid di sebelah mimbar. Sedangkan tempat yang paling utama untuk melakukan shalat adalah tempat shalatnya Rasulullah saw.
Kesembilan, ketika selesai shalat, dilanjutkan dengan bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kemudian berdiri membelakangi kiblat seraya menghadap kepala makam Rasulullah dengan jarak sekitar 4 hasta sebagai bentuk adab kita kepada beliau, dan memberikan salam kepada Rasulullah tanpa mengangkat suara dengan mengatakan:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُوْلَ اللهِ, السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا نَبِيَّ اللهِ, السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيْبَ اللهِ, اَشْهَدُ اَنَّكَ رَسُوْلُ اللهِ حَقًّا بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ وَاَدَّيْتَ الْاَمَانَةَ وَنَصَحْتَ الْاُمَّةَ وَكَشَفْتَ الْغُمَّةَ وَجَلَوْتَ الظُّلْمَةَ وَنَطَقْتَ بِالْحِكْمَةِ وَجَاهَدْتَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ, فَجَزَاكَ اللهُ أَفْضَلَ الْجَزَاءِ.
assalamu ‘alaika ya Rasulallah, assalamu ’alaika ya Nabiyyallah, assalamu ‘alaika ya Habiballah, asyhadu annaka Rasulullahi haqqa, ballaghta al-risalah, wa addayta al-amanah, wa nashahta al-ummah, wakasyafta al-ghummah, wa jalawta al-zhulmah, wa nathaqta bil hikmah, wa jahadta fi sabilillahi haqqa jihadih. fajazaka allahu afdhala al-jaza’.
Artinya: Keselamatan atas engkau wahai Rasulullah, keselamatan atas engkau wahai nabiyyallah, keselamatan atas engkau wahai kekasih Allah, aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah secara haq yang menyampaikan risalah, yang menyampaikan amanah, memberikan nasihat kepada umat, menyingkap kesusahan, menyingkirkan kegelapan, berbicara dengan hikmah dan berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad di jalan-Nya. semoga Allah memberikan balasan kepada engkau dengan paling baiknya balasan.
Kemudian mundur ke sisi kanan seukuran satu hasta seraya mengucapkan salam kepada Sayyidina Abu Bakar dengan mengucapkan:
السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا اَبَا بَكْرٍ يَا خَلِيْفةَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَزَاكَ اللهُ عَنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا.
assalamu ‘alaika ya aba bakrin ya khalifata rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam, jazaka allahu ‘an ummati muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallama khairo
Artinya: Keselamatan atas engkau wahai Abu Bakar, wahai khalifah Rasulullah saw. Semoga Allah membalas kebaikan bagi umat nabi Muhammad saw.
Kemudian mundur seukuran satu hasta seraya mengucapkan salam kepada Sayyidina Umar bin Khattab dengan mengucapkan hal yang sama sebagaimana salam kepada Sayyidina Abu Bakar. Kemudian kembali ke posisi pertama dengan menghadap wajah Rasulullah saw. dan bertawasul dengan perantara beliau kepada Allah.
Setelah ini, jika ingin melakukan perjalanan maka hendaklah seseorang tersebut meninggalkan masjid dengan terlebih dahulu melakukan shalat dua rakaat dan mendatangi makam Rasulullah saw. dan mengulangi tata cara yang telah disebutkan sebelumnya.
Setidaknya inilah beberapa amalan yang sunah dilakukan ketika memasuki kota Mekkah dan Madinah baik untuk para jamaah haji, umrah ataupun hanya peziarah.