Ikuti Kami

Kajian

Apa Bukti Bahwa Kita Benar-benar Beriman?

bukti bahwa kita beriman
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com- Kunci dari segala keyakinan adalah percaya atau lebih dikenal dalam agama sebagai iman. Termasuk dalam ajaran agama Islam

Namun keimanan ini tidak hanya diukur dari kepercayaan kita kepada Allah, malaikat, kitabullah, Rasulullah, hari akhir, qodlo dan qodar saja, melainkan juga harus dibarengi dengan tindakan yang menunjukkan bahwa seorang hamba tersebut beriman. Lantas, apa bukti yang bisa menunjukkan bahwa kita benar-benar beriman? Apa wujudnya?

Bentuk aksi yang membuktikan keimanan seseorang ini diantaranya disebutkan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya:

عَنْ أبي شريح العدوي قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إِلَى جَارِهِ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ‌فَلْيَقُلْ ‌خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya: “Dari Abu Syuraih al-‘Udwy beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan sesuatu yang baik atau diam”

Dari hadis tersebut setidaknya ada tiga hal yang bisa menunjukkan bukti, minimal pada diri sendiri, bahwa kita beriman kepada Allah, dan rukun iman lainnya.

Pertama, orang yang beriman akan memuliakan tamunya. Sebagai muslim yang beriman sudah sepatutnya kita memuliakan tamu sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah, semisal memberikan jamuan, makan bersamanya dan sebagainya.

Jamuan atau hadiah untuk tamu tersebut terhitung selama satu hari satu malam atau 3 hari. sedangkan jika lebih dari 3 hari maka sesuatu yang diberikan kepada tamu akan diberi pahala sedekah.

Baca Juga:  Jihad Seorang Perempuan Masa Kini

Kedua, orang yang beriman akan berbuat baik kepada tetangganya. Islam adalah agama rahmat bagi seluruh alam. Sebagai muslim yang beriman setidaknya kita bisa mengaplikasikan bukti rahmat tersebut kepada tetangga. Seperti saling memberi, saling mengasihi, saling membantu saat yang lain membutuhkan dan selalu menjaga silaturahmi. 

Bukankah dalam kehidupan sosial yang paling dekat dengan kita adalah tetangga? Saat kita membutuhkan pertolongan misalnya, tentu yang akan mengulurkan tangan pertama kali untuk membantu adalah para tetangga. Dengan demikian kita harus selalu berbuat baik kepada tetangga dan menjalin silaturahmi dengannya.

Ketiga, orang yang beriman hanya akan mengatakan sesuatu yang baik atau hanya diam. Dari hadits tersebut lafal ‌فَلْيَقُلْ ‌خَيْرًا lebih dulu disebutkan daripada لِيَصْمُتْ yang mengindikasikan bahwa mengatakan sesuatu yang baik lebih baik daripada diam. Akan tetapi diam lebih baik daripada mengatakan perkataan yang buruk. 

Islam adalah agama yang damai, yang penuh kasih sayang. Tentunya perintah untuk mengatakan sesuatu yang baik ini bertujuan agar seorang mukmin tidak menyakiti hati orang lain baik disengaja ataupun tidak. 

Dari tiga indikasi diatas, sudahkah kita melakukan bahkan hanya salah satunya saja? Betapa banyak tamu yang kita abaikan saat mengunjungi kita, berapa banyak tetangga yang terganggu dengan kehadiran kita, berapa banyak hati orang yang kita sakiti akibat tutur kata kita? Dengan demikian sudah saatnya kita mengintrospeksi diri apakah keimanan itu memang sudah tertanam di dalam hati kita atau hanya sekedar di lisan saja? Karena sejatinya bukti keimanan juga termasuk bentuk kemuliaan akhlak yang diajarkan di dalam islam. 

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sehingga jika kita mengimani risalah yang dibawa Rasulullah dari dzat yang maha kuasa sudah sepantasnya kita untuk mengaplikasikan ajaran tersebut. 

Baca Juga:  Ukuran Air Dua Qullah Dalam Wadah Berbentuk Tabung

Sekian beberapa aksi yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan bukti bahwa kita benar-benar beriman kepada Allah, malaikatNya, rasul-rasulNya, kitab-kitabNya, takdir, dan hari kiamat.

 

Rekomendasi

Ditulis oleh

Alumnus Ponpes As'ad Jambi dan Mahad Ali Situbondo. Tertarik pada kajian perempuan dan keislaman.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah! Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut'ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Baim-Paula: Yuk Kenali Istilah Nafkah Mut’ah, Nafkah Iddah, dan Nafkah Madhiyah!

Kajian

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

The Queen’s Gambit: Representasi Diskriminasi pada Perempuan

Muslimah Daily

Hukum Mahar Menggunakan Emas Digital

Kajian

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya? Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Tren Jual Beli Emas Digital, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

Hua Mulan: Mendobrak Stigma yang Mengungkung Perempuan

Diari

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Berserah Diri Kepada Allah Setelah Mengambil Keputusan Penting

Ibadah

Trending

Ini Tata Cara I’tikaf bagi Perempuan Istihadhah

Video

kedudukan perempuan kedudukan perempuan

Kajian Rumahan; Lima Pilar Rumah Tangga yang Harus Dijaga agar Pernikahan Selalu Harmonis

Keluarga

Fiqih Perempuan; Mengapa Perempuan sedang Haid Cenderung Lebih Sensi?

Video

Cara Membentuk Barisan Shalat Jama’ah Bagi Perempuan

Ibadah

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Kisah Hakim Perempuan yang Menangani Kasus Poligami di Malaysia

Muslimah Talk

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Kajian

tips menghindari overthingking tips menghindari overthingking

Problematika Perempuan Saat Puasa Ramadhan (Bagian 3)

Ibadah

Anjuran Saling Mendoakan dengan Doa Ini di Hari Raya Idul Fitri

Ibadah

Connect