BincangMuslimah.Com –Bagi umat islam, berwudhu dilaksanakan setidaknya lima kali dalam sehari, yakni ketika hendak mengerjakan shalat wajib. Wudhu ialah fondasi shalat, oleh sebab itu tidak sah shalat seseorang apabila ia tidak memiliki wudhu. Muhammad bin Shalih bin Muhammad al-Utsaimin dalam kitabnya Al-Syarhul Mumthi’ ‘Ala Zaadil Mustaqni, menjelaskan bahwa kata “wudhu” berasal dari kata al-wadhaa-atu yang memiliki dua makna. Pertama, kata tersebut bermakna an-nazhaafatu, yaitu kebersihan. Kedua, al-wadhaa-atu diartikan sebagai al-hasanu, yaitu baik.
Sementara itu, dalam arti yang lebih luas, wudhu merupakan perbuatan berupa menyiram air yang suci dan menyucikan pada beberapa anggota tubuh tertentu, yakni wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki dengan cara-cara yang sudah ditentukan menurut syariat.
Dalam keseharian, kata “wudhu” juga sudah mengalami penyatuan makna dengan kata bersuci atau suci. Maka, ketika kita menyuruh seseorang untuk berwudhu, pengertian yang sebenarnya ialah menyuruh mereka untuk bersuci, khususnya bersuci dari hadats kecil.
Wudhu juga merupakan perintah Allah SWT, karena itu selain mengandung pahala, tentu ada manfaat-manfaat lain yang terkandung dalam wudhu. Rasulullah SAW dalam beberapa sabdanya juga menjelaskan bahwa wudhu mengandung berbagai keutamaan. Penjelasan beliau tersebut sekaligus menguatkan bahwa wudhu merupakan amal shalih yang tidak hanya mengandung pahala, tetapi juga sangat bermanfaat. Berikut ini beberapa penjelasan mengenai keutamaan berwudhu:
- Keluarnya dosa dari anggota-anggota wudhu
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa dalam gerakan-gerakan wudhu, baik yang rukun maupun Sunnah, terdapat manfaat yang sangat besar. Manfaat tersebut di antaranya ialah menggugurkan dosa-dosa yang berada pada beberapa anggota wudhu. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Artinya: “Apabila seorang mukmin berwudhu, lalu berkumur-kumur, maka dosa-dosanya keluar dari mulutnya. Jika ia membersihkan hidung dengan memasukkan air ke dalamnya, maka dosa-dosanya keluar dari hidungnya. Apabila ia membasuh mukanya, maka dosanya keluar dari mukanya hingga dari bawah kelopak kedua matanya. Jika ia membasuh kedua tangannya, maka dosa-dosanya keluar hingga dari bawah kukunya. Kalau ia mengusap kepalanya, maka dosa-dosanya keluar dari kepalanya hingga dari kedua telinganya. Apabila ia membasuh kedua kakinya, maka dosa-dosanya keluar darinya hingga dari bawah kuku-kuku kakinya. Kemudian, perjalanannya menuju masjid dan shalatnya menjadi pahala tambahan baginya.” (HR. Malik, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Hakim)
- Memperbaiki amal
Wudhu merupakan perbuatan baik yang sekaligus dapat memperbaiki perbuatan lainnya. Wudhu secara umum juga dipahami sebagai perbuatan yang dapat menghapus dosa, yakni menjadi amal yang bisa memperbaiki kesalahan atau dosa yang kita perbuat. Rasulullah SAW bersabda:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
“Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan agar Allah hapuskan dosa-dosa dan Allah angkat derajatnya?
Para sahabat berkata : “Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau menjawab : “Yaitu menyempurnakan wudhu pada anggota tubuh yang tidak disukai, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat berikutnya setelah sholat, maka itulah ribath” (HR. Muslim)
- Membimbing ke telaga surga
Telaga surga merupakan tempat yang disediakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal shalih. Termasuk di antaranya ialah orang-orang yang gemar berwudhu. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ حَوْضِي أَبْعَدُ مِنْ أَيْلَةَ مِنْ عَدَنٍ لَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ الثَّلْجِ، وَأَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ بِاللَّبَنِ، وَلَآنِيَتُهُ أَكْثَرُ مِنْ عَدَدِ النُّجُومِ وَإِنِّي لَأَصُدُّ النَّاسَ عَنْهُ، كَمَا يَصُدُّ الرَّجُلُ إِبِلَ النَّاسِ عَنْ حَوْضِهِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ أَتَعْرِفُنَا يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: نَعَمْ لَكُمْ سِيمَا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ مِنَ الْأُمَمِ تَرِدُونَ عَلَيَّ غُرًّا، مُحَجَّلِينَ مِنْ أَثَرِ الْوُضُوء
“Sesungguhnya telagaku lebih jauh dari pada jarak dari Ailah hingga Adn. Dan ia lebih putih dari pada salju, dan lebih manis dari pada madu yang dicampur susu. Dan niscaya cangkir-cangkirnya lebih banyak dari pada jumlah bintang. Sesungguhnya aku menghalau manusia darinya sebagaimana seorang laki-laki menghalau unta orang lain dari telaganya.
Para sahabat bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengenal kami pada saat itu?”
Beliau menjawab : “Ya, kalian memiliki tanda yang tidak dimiliki oleh umat-umat lain. Kalian datang kepadaku dengan keadaan bersinar dan berseri-seri karena bekas air wudhu.”(HR. Muslim)
- Disediakan delapan pintu surga
Sungguh luar biasa balasan yang akan diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang menyempurnakan wudhu. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa orang yang berwudhu dengan sempurna kelak akan disediakan delapan pintu surga oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
Artinya: “Tidaklah seseorang dari kalian berwudhu secara sempurna, lalu mengucapkan asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahuu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluuh (aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya) melainkan kelak akan dibukakan untuknya delapan pintu surga yang kepadanya dipersilakan untuk masuk melalui pintu mana saja yang ia sukai” (HR. Muslim)
- Dilimpahi cahaya pada hari kiamat
Beruntunglah bagi orang-orang yang selama hidup biasa melakukan amal shalih, termasuk wudhu. Pada waktu itu, orang-orang senang menjaga kesucian diri dengan wudhu akan menjadi manusia beruntung. Sebab, Allah SWT akan memberi cahaya rahmat dan kebaikan pada hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ القِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الوُضُوءِ، فَمَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يُطِيلَ غُرَّتَهُ فَلْيَفْعَلْ
Artinya: “Sungguh umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam keadaan (muka dan kedua tangannya) bercahaya karena bekas wudhu. Karenanya, barang siapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau cahaya wudhu, silahkan melakukannya (dengan cara memperlebar basuhan wudhunya)” (HR. Bukhari dan Muslim)