BincangMuslimah.Com – Sebagaimana yang pernah saya katakan, kalau saya percaya bahwa fisik perempuan sangat berbeda dengan laki-laki. Eh, bukan hanya fisiknya saja, tapi komposisi kimia dalam tubuh keduanya pun berbeda. Yah, komposisi kimia itulah yang kemudian menyebabkan perbedaan-perbedaan fisik-biologis.
Semisal hormon testerone yang dimiliki oleh laki-laki menyebabkan adanya sifat-sifat kejantanan dan juga menentukan struktur organik laki-laki, seperti pola raut muka, pelebaran dada, maupun ketajaman suara. (saya jadi curiga, jangan-jangan suara saya yang gede ini disebabkan oleh hormon testoterone itu. Hahaha..enggaklah. Hormon itu kan hanya bisa diproduksi oleh alat kelamin laki-laki). Gara-gara hormon testoterone pula, laki-laki menjadi lebih agresif dibanding perempuan.
Nah, kalau perempuan, ia memiliki hormon extrogen dan progesterone yang dihasilkan oleh ovariumnya. Keduanya sangat berpengaruh terhadap pembentukan sifat-sifat dasar seorang perempuan. Salah satu di antaranya adalah bahwa hormon extrogen itu menyebabkan air mata mudah keluar sehingga perempuan termasuk makhluk yang mudah menangis.
Jumlah darah dalam tubuh perempuan dan laki-laki juga berbeda. Perempuan memiliki jumlah butir darah merah yang lebih sedikit dibanding laki-laki. Kemampuannya bernafas juga lebih rendah dari laki-laki, pun ototnya lebih kekar milik laki-laki. Tapi bukan berarti perempuan adalah makhluk yang lemah, buktinya ia lebih mampu melawan kuman dan virus dalam tubuhnya dibanding laki-laki. (M. Quraish Shihab, Dia Dimana-mana, Tangerang; Lentera hati. Cet. 14, 2005. H. 158)
Dari segi kromosom seksualnya pun keduanya memiliki perbedaan. Kalau perempuan dia memiliki kromosom yang sejenis, yaitu XX. Kalau laki-laki memiliki kromosom yang berbeda yaitu XY. Demikianlah kata pak guru saya semasa SMA. Hehe.
Nah, setiap manusia kan punya 46 kromosom, itu hasil sumbangan dari bapak dan ibu loh. Bapak menyumbangkan 23 kromosom, begitu juga dengan ibu.
Dan dari awal, apakah anak itu berjenis laki-laki atau perempuan, ditentukan oleh si bapak. Karena bapak kan punya kromoson yang berbeda yaitu X dan Y. kalau sel sperma yang berhasil menembus sel telur itu memuat kromosom X maka anaknya laki-laki, tapi kalau yang berhasil menembus sel telur itu memuat kromosom Y maka lahirlah anak perempuan. Semoga kalian tahu bahwa untuk menembus sel telur, sel sperma harus berebutan dengan jutaan sel sperma yang lain hingga kemudian hanya satu sel sperma yang bisa lolos ke babak final, yaitu ke sel telur ibu. (Nasaruddin Umar Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran, Jakarta:Dian Rakyat, cet.II, 2010)
Hwaaaaa..maafkan saya kalau tulisan ini agak ribet. Yah namanya lagi bicara tentang fisik maka begitulah adanya. Eh, sebentar, mungkin gara-gara jenis kelamin manusia itu ditentukan oleh kromosom yang disumbang bapak, maka dalam fikih atau di undang-undang manapun nasab anak dikaitkan dengan bapak. []