BincangMuslimah.Com – Film Perempuan Tanah Jahanam adalah film garapan Joko Anwar yang ditulis sejak tahun 2009. Film ini merupakan film keduanya yang bergenre horor, setelah karyanya Pengabdi Setan laris manis bersama 4,2 juta penonton di tahun 2017. Setelah melahirkan Gundala dalam beberapa bulan yang lalu, kini Perempuan Tanah Jahannam hadir dengan adegan sepuluh menit pertama yang benar-benar jahanam.
Film ini sukses di Indonesia dan mendapatkan ulasan yang baik dari kritikus film, produser film ini akan berencana membawa Perempuan Tanah Jahanam ke festival film internasional. Bahkan Justin Kim (produser film) juga mengungkapkan saat press screening bahwa tak menutup kemungkinan akan merilis film Perempuan Tanah Jahanam di Korea Selatan.
Film yang dirilis pada 17 Oktober 2019 ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari berbagai golongan. Terbukti dengan jumlah penontonnya yang sudah mencapai sejuta dalam waktu yang cukup singkat, yaitu sembilan hari. Apa sajakah keunikan film yang berlokasikan di Desa Harjosari tersebut?
Pertama, bergenre horor psikolog. Nuansa horor dalam film ini tidak ditunjukkan dengan banyaknya penyiksaan dan darah dimana-mana, melainkan rasa takut yang terbangun lewat psikologis para tokohnya. Disinilah film ini mampu membuat penonton merasakan ketakutan yang sama dengan tokoh film Perempuan Tanah Jahanam.
Dalam setiap scene, Joko Anwar terbilang sukses membawa penonton ikut masuk dalam cerita. Ketegangan film ini datang secara intens, tidak dengan penampakan hantu yang tiba-tiba muncul. Joko anwar sengaja memberikan kejutan yang seram lewat inti cerita, sehingga penonton akan merasa lebih takut bila benar-benar memahami cerita film secara utuh
Kedua, Joko Anwar sengaja menghadirkan tokoh perempuang yang tidak lemah dan bisa mengontrol diri. Bahkan ia berani melebeli film Perempuan Tanah Jahanam sebagai film feminis. Terlihat jelas bahwa perempuan adalah tokoh utama atau karakter yang penting dalam film tersebut, meskipun jumlahnya aktor laki-lakinya lebih banyak dibandingkan perempuan. Karakter perempuan yang ditunjukkan adalah sosok yang kuat, berani dan memiliki rasa cinta yang besar untuk keluarga dan sahabat mewarnai.
Ketiga, tersirat sebuah pesan moral yang penting namun tidak berat dalam film Perempuan Tanah Jahanam. Melalui celetukan Dini “Lu doa aja pakai bahasa Indonesia, emang Tuhan cuma tahu bahasa Arab?” dalam adegan ini Joko Anwar menyelipkan pesan sederhana bahwa manusia bisa berdoa kepada tuhannya dengan berbagai bahasa, bahasa indonesia misalnya.
Dalam hal ini memang terdapat banyak perbedaan pendapat, namun yang pendapat yang dikuatkan oleh Komite Tetap untuk Penenlitian Islam dan Fatwa Arab Saudi adalah seseorang diperbolehkan berdoa kepada Allah dengan mengunakan bahasa Arab atau selain bahasa Arab, sesuai dengan keadaan yang paling mudah.
Keempat, ending film yang dihadirkan bukanlah akhir cerita yang bahagia atau membuat sesak dada. Melainkan film Perempuan Tanah Jahanam mampu menghadirkan plot twist, sebuah ending yang mampu memutarbalikkan ekspektasi penonton di akhir film. Dari awal Lokasi sudah jelas di tempat terpencil, pemerannya jahanam semua, dan juga desain produksi yang benar-benar matang. Plot twist menjadi kekuatan film yang disuguhkan oleh Joko Anwar.
Empat keunikan tersebut merupakan nilai jual utama dalam film tersebut, sehingga banyak penonton yang merasa tidak dirugikan setelah tuntas menontonnya. Film yang berdurasi 160 menit ini cukup mencuri perhatian penonton melalui adegan-adegan misteri yang rumit, namun dibuka secara perlahan.