BincangMuslimah.Com- Bulan yang sepenuh hati dinanti umat Islam tiap tahunnya pun tiba. Ramadan, selalu jadi bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia. Setiap orang berlomba-lomba berbuat baik dan beribadah berkali lipat, karena pintu berkah terbuka selebar-lebarnya oleh Allah SWT. Pada bulan ini juga, Allah membuka pintu ampunan bagi umat yang berdoa dengan sungguh-sungguh.
Momen Berburu Takjil
Selama Ramadan, umat muslim wajib melaksanakan ibadah puasa. Menahan lapar, haus dan segala hal yang membatalkan puasa. Mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Setelah sehari penuh berpuasa, ada satu aktivitas yang paling dinanti, yaitu berbuka puasa. Sebelum berbuka, sudah menjadi kebiasaan sebagian besar berburu takjil. Takjil sendiri adalah sebutan untuk makanan dan minuman saat berbuka puasa. Umumnya, takjil berupa makanan ringan atau manis.
Nyatanya, selain umat muslim, aktivitas berburu takjil juga dinanti oleh pemeluk agak lain. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya konten yang menampilkan, betapa antusiasnya mereka berburu takjil jelang berbuka puasa, pada Ramadan tahun lalu.
Beberapa video menampilkan jika sejak sore, mereka sudah berkeliling mencari beraneka ragam makanan yang dijual. Aktivitas berburu takjil oleh pemeluk agama lain ini juga menerbitkan gelak tawa karena memuncul guyonan segar.
Keriuhan itu sampai menerbitkan istilah #WarTakjil di media sosial, karena menganggap umat non muslim ‘curi start’, atau membeli jajanan lebih awal. Sehingga kadang kala takjil sudah kadung habis. Fenomena ini malah mendapat sambutan hangat, tawa hingga melempar canda antara kaum muslim dengan umat agama lain.
Bahkan, tokoh agama seperti pendeta turut berkomentar seperti ‘untukmu agamamu, takjil adalah hak segala agama.’ Setelahnya ada ‘balasan dengan aksi pembalasan, memborong telur sebelum perayaan Paskah, sehingga harus menggantinya dengan Kinderjoy.
Dan masih banyak canda lain yang membawa angin segar di tengah bulan penuh rahmat ini. Pada Ramadan tahun ini, berburu takjil pun tampaknya masih dinanti. Di beberapa media sosial sudah muncul konten yang mengungkapkan ‘berburu takjil’ sejak jauh-jauh hari.
Tanda Indahnya Toleransi di Negeri Ini
Ada banyak hal baik yang bisa dilihat dari fenomena ini. Selain membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), berburu takjil atau #WarTakjil ini adalah satu dari banyak contoh indahnya toleransi yang ada di tengah kemajemukan negara kita.
Memiliki keberagaman dalam berbagai aspek, seperti suku, agama, budaya, bahasa, dan adat istiadat membuat toleransi harus bergaung sekuat mungkin. Jika tidak, gesekan bahkan konflik bisa saja terjadi.
Makna toleransi sendiri merupakan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti suku, budaya pandangan politik, begitu pula dengan perbedaan agama.
Keberadaan toleransi di Indonesia sangat penting demi menjaga kedamaian dan persatuan di tengah keberagaman. Sikap saling menghormati, menghargai perbedaan, dan bekerja sama dalam kehidupan sehari-hari adalah cara terbaik untuk memperkuat toleransi.
Sejauh ini, masih banyak tantangan untuk terus menjaga toleransi di Indonesia. Misalnya, keberadaan paham radikalisme dan ekstremisme yang acap kali jadi ‘kayu bakar’ munculnya konflik antar kelompok.
Lalu, ada informasi palsu atau ujaran kebencian juga sering menjadi pemicu terjadinya perpecahan antar kelompok atau umat beragama. Informasi palu dan ujaran kebencian ini pun sayangnya mudah berkembang liar di media sosial. Selain itu, ketimpangan ekonomi dan sosial juga kadang memicu kecemburuan antar kelompok masyarakat.
Islam Menganjurkan untuk Saling Bertoleransi
Momen berburu takjil lintas agama ini dapat menjadi refleksi untuk selalu melestarikan toleransi. Menjaga toleransi adalah tugas kita bersama, sebagai upaya menjaga kedamaian dan keutuhan umat di dalam negara.
Selain itu, momen berbagi takjil saat berbuka puasa juga perlu jadi sorotan. Tidak jarang ada umat non muslim yang berbagi takjil untuk disantap bersama dengan muslimin yang berbuka puasa. Situasi ini menunjukkan, di tengah perbedaan dalam beragama, masyarakat bisa saling menghormati dan menghargai momentum bulan Ramadan.
Islam sendiri di dalam Al-Quran surah Al-Mumtahanah ayat 8 mengajarkan pentingnya hidup berdampingan secara damai dengan penganut agama lain.
لَا يَنْهٰىكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَتُقْسِطُوْٓا اِلَيْهِمْۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
Semoga dapat melanggengkan tren positif ini selalu, berikut dengan aktivitas baik lainnya. Sehingga dapat terhindar dari gesekan hingga konflik sekali pun. Perbedaan bukan rintangan untuk tetap teguh bersatu padu dalam keharmonisan.
6 Comments