Ikuti Kami

Keluarga

Bullying pada Anak Penganut Agama yang Berbeda: Ketahui Dampak dan Upaya Menekan Keberadaannya

Bullying Pada Anak Usia Sekolah: Antara Tanggung Jawab Moral dan Hukum
www.Freepik.Com

BincangMuslimah.Com- Keberadaan Pancasila sebagai ideologi negara sesungguhnya punya peran besar menyatukan keberagaman yang ada di negeri ini. Adanya Pancasila sebagai landasan negara, mampu merekatkan perbedaan suku, bangsa, ras, bahasa dan agama. Sayangnya, masih banyak yang menyulut perbedaan menjadi masalah yang tidak seharusnya terjadi. Salah satunya perundungan pada anak dengan agama yang berbeda.

Walau jarang jadi perhatian, satu dua masih ada temuan kasus bully atau perundungan pada anak karena perbedaan agama. Misalnya, macam kasus yang dilaporkan oleh salah satu portal berita lokal, BandungBergerak.id. Kasus bully terjadi pada salah seorang anak yang merupakan penganut Penghayat Kepercayaan Budi Daya.

Dikisahkan di dalam artikel tersebut, masih ada anak-anak yang menerima canda berbau ejekan soal agama yang dianut. Sesekali ada pula yang menyuarakan ‘ayo login’ dari teman-teman sekolahnya. Portal berita lain juga melaporkan kasus berbeda dengan masalah yang sama, TribunTangerang.com, terjadi perilaku intoleransi yang terjadi, baru di tahun lalu.

Korban disebutkan masih duduk di bangku sekolah dasar, dipaksa menggunakan jilbab. Padahal, agama yang anak perempuan ini tidak mengharuskan untuk menggunakan jilbab. Tidak sampai di sana, korban yang dilaporkan masih duduk di bangku kelas dua SD ini turut mendapatkan perundungan hingga kekerasan.

Pemaksaan menggunakan agama mayoritas di suatu instansi pendidikan memang masih saja ditemukan. Kurangnya edukasi dan pemahaman terkait toleransi dan keberagaman semakin ‘menyuburkan’ penindasan di lingkungan sekolah. Anak atau pelajar yang tidak menurut, selain pengucilan bakal mendapatkan ‘bonus’ tidak menyenangkan.

Sesungguhnya, perundungan pada anak karena agama yang berbeda tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Masalah ini mungkin hampir ditemukan di seluruh lapisan negara. Faktornya pun sama, selalu seputar jenis kelamin, ras, etnis, suku bangsa, termasuk agama. Biasanya, kelompok minoritas entah itu dari sisi etnis, suku, hingga agama, selalu rentan jadi korban penindasan.

Baca Juga:  Lima Cara Mendidik Anak Ala Nabi Ibrahim

 

Mengenal Apa Saja Bentuk Bullying Berbasis Agama

Sebelum jauh masuk ke dalam pembahasan dampak dan pencegahan, rasanya masyarakat perlu memahami apa saja bentuk bullying berbasis agama ini. Secara umum bully atau perundungan adalah perilaku agresif berupa ucapan dan fisik, dengan berulang-ulang oleh seseorang yang memiliki kuasa, kepada mereka yang lemah, dengan tujuan menyakiti.

Bentuk dari perundungan berbasis agama, biasanya tidak jauh dengan tindakan menyakiti pada pemeluk agama minoritas. Seperti, mengolok-olok teman yang berbeda keyakinan. Melempar ejekan tentang bagaimana cara beribadah pemeluk agama lain. Bentuk bully lainnya adalah menyematkan julukan atau istilah yang tidak menyenangkan.

Pada tahap lanjut, bullying ini bisa mengarah pada pemaksaan menggunakan atribut keagamaan mayoritas di lingkungan tersebut. Pelarangan menjalankan ibadah, sampai memaksa untuk mengikuti pelajaran atau ibadah agama mayoritas.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Tidak cukup satu faktor untuk menjelaskan kenapa masih ditemukan kasus perundungan berbasis agama ini.  Namun secara garis besar, tindakan intoleransi bisa muncul, mungkin karena kurangnya pemahaman terhadap agama atau keyakinan orang lain. Kondisi ini membuka peluang munculnya stigma dan stereotip negatif pada mereka yang berbeda. Situasi di atas pun saling bertalian dengan lingkungan sosial dan pendidikan yang tidak terbuka. Ditambah, ketidakmampuan individu untuk berempati. Mengabaikan dan bersikap acuh terhadap pengalaman dan perasaan orang lain.

 

Dampak bullying bagi anak yang berbeda agama

Bullying yang terjadi pada anak berbeda agama merupakan bentuk intoleransi. Lantas apa yang terjadi jika terus melanggengkan intoleransi? Melansir dari sebuah jurnal yang meneliti terkait dampak perilaku intoleran, ada beberapa hal yang bakal terjadi.

Perilaku intoleransi nyatanya dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada sisi psikologis. Di antaranya, anak menjadi rendah diri, muncul rasa tidak aman dan nyaman secara emosional, hingga gangguan kognitif. Tidak hanya itu, anak yang menerima perilaku intoleransi juga dapat mengalami stres secara emosional.

Baca Juga:  Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Ia juga bisa mengalami isolasi di lingkungan sosial. Bahkan, memengaruhi secara negatif terhadap identitas personal anak yang menjadi korban. Tentu saja, situasi ini dapat mengganggu perkembangan karakter, turunnya daya toleransi dan menciptakan konflik berkelanjutan.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menekan bahkan ‘memusnahkan’ bullying pada anak yang beda agama? Hal ini sangat membutuhkan kerja sama atau kolaborasi lintas sektor. Orang tua, pendidik, dan masyarakat harus saling bahu-membahu membentuk karakter positif dan toleransi pada anak. mendorong dialog terbuka, khususnya soal keberagaman dan perbedaan yang ada di sekitar mereka.

Selain itu, penting untuk mendorong pengembangan empati pada anak. Jika semua melakukannya dengan tepat dan benar, ada harapan generasi mendatang memiliki karakter inklusif, positif dan toleransi terhadap sesama.

 

 

Link

https://bandungbergerak.id/article/detail/1597585/terjal-jalan-murid-murid-penghayat-kepercayaan-menghadapi-perundungan

https://tangerang.tribunnews.com/2023/07/07/jadi-minoritas-di-sekolah-siswi-kelas-2-sd-karawang-dipaksa-pakai-jilbab-dan-di-bully?page=2

file:///C:/Users/62812/Downloads/4560-Article%20Text-12016-1-10-20231114.pdf

 

#KitaBikinInklusif

 

Rekomendasi

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Kasus Penculikan Anak: Refleksi untuk Melindungi Anak dari Kejahatan

Bullying Pada Anak Usia Sekolah: Antara Tanggung Jawab Moral dan Hukum Bullying Pada Anak Usia Sekolah: Antara Tanggung Jawab Moral dan Hukum

Bullying Pada Anak Usia Sekolah: Antara Tanggung Jawab Moral dan Hukum

Hukum Menghadiri Undangan Natal Hukum Menghadiri Undangan Natal

Hukum Menghadiri Undangan Natal yang Diadakan di Tempat Kerja

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

Komentari

Komentari

Terbaru

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam! Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Berikut Keutamaan Memberi Bantuan Kepada Korban Bencana Alam!

Muslimah Talk

pelestarian lingkungan alquran hadis pelestarian lingkungan alquran hadis

Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Alquran dan Hadis

Kajian

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera  Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

 Air Meluap, Hutan Menyusut, Membaca Akar Banjir Ekologis di Sumatera

Muslimah Talk

Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme Aleta Baun Aktivis Ekofeminisme

Aleta Baun, Aktivis Ekofeminisme dari Timur Indonesia

Muslimah Talk

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Koalisi Masyarakat Sipil Minta Presiden Segera Menetapkan Status Darurat Bencana Nasional Banjir Besar di Sumatera

Berita

memberi daging kurban nonmuslim memberi daging kurban nonmuslim

Hukum Menerima Bantuan dari Non Muslim Saat Bencana

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Darah nifas 60 hari Darah nifas 60 hari

Benarkah Darah Nifas Lebih dari 60 Hari Istihadhah?

Kajian

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

Kajian

Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah Darah Kuning Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Apakah Darah Kuning dan Hitam Disebut Darah Haid?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

Nikah Siri Sah dalam Islam? Ini Kata Pakar Perbandingan Mazhab Fikih

Keluarga

Darah Haid yang Terputus-putus Darah Haid yang Terputus-putus

Rumus Menghitung Darah Haid yang Terputus-putus

Kajian

Connect