Ikuti Kami

Kajian

Apakah Perempuan di Surga Mendapatkan Bidadara?

perempuan surga mendapatkan bidadara
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.com – Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya, manusia dapat merasakan segala kenikmatan yang hakiki. Kenikmatan yang manusia dapatkan di sana adalah kenikmatan yang tanpa batas. Salah satu kenikmatan tersebut adalah “bidadari” yang disebut dalam Alquran dan mayoritas disebut di dalamnya menggunakan redaksi huur.

Bidadari-bidadari tersebutlah yang akan melayani laki-laki di surga nanti. Namun apakah hanya laki-laki saja yang akan mendapatkan pasangan bidadari yang sedia melayani mereka? Bagaimana dengan perempuan? Apakah perempuan di surga mendapatkan bidadara?

Kata huur dalam Alquran disebut sebanyak empat kali, yang dalam tiga ayat kata tersebut selalu disandingkan dengan sifat iyn, dan dalam satu ayat lainnya hanya kata huur saja. Yaitu:

كَذٰلِكَۗ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍۗ 

“Demikianlah (keadaan penghuni surga) dan Kami menjadikan mereka berpasangan dengan bidadari yang bermata elok.” (Q.S. ad-Dukhan [44]: 54)

مُتَّكِـِٕيْنَ عَلٰى سُرُرٍ مَّصْفُوْفَةٍۚ وَزَوَّجْنٰهُمْ بِحُوْرٍ عِيْنٍ

“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan yang tersusun dan Kami menganugerahkan kepada mereka pasangan, yaitu bidadari yang bermata indah.” (Q.S at-Thur [52]: 20)

وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ

“Ada bidadari yang bermata indah.” (Q.S. al-Waqi’ah [56]: 22)

حُوْرٌ مَّقْصُوْرٰتٌ فِى الْخِيَامِۚ

“Bidadari-bidadari yang dipingit dalam kemah-kemah.” (Q.S. ar-Rahman [55]: 72)

Selain pada ayat-ayat di atas, Alquran juga menyebutkan ciri-ciri huur iyn di surga, antara lain yaitu, pertama, memiliki perangai baik (Q.S. ar-Rahman ayat 70). Kedua, tidak liar alias menjaga pandangan dari hal-hal yang tidak patut dilihat (Q.S. ar-Rahman ayat 42). Ketiga, mempunyai sifat-sifat dan karakteristik yang sama dengan manusia yang sebaya (Q.S. al-Waqi’ah ayat 37). Keempat, memiliki kulit yang merona nan rupawan bagai kilau mutiara, yaqut, atau marjan (Q.S. as-Shaffat ayat 49). Kelima, perawan suci, tidak pernah disentuh sebelumnya baik oleh manusia ataupun jin (Q.S. ar-Rahman ayat 74). Dan selalu siap melayani pasangan dan berada di tenda-tenda yang nyaman dan aman dari lirikan orang lain (Q.S. al-Rahman ayat 72).

Baca Juga:  Apa Itu Ghibah? Ini Pengertian, Ciri-ciri, Dalil dan Dosanya

Semua ciri-ciri yang disebutkan ayat-ayat di atas memang condong menunjukkan kepada ciri-ciri perempuan. Akan tetapi jika kita telusuri, ternyata tidak hanya bidadari saja yang Allah janjikan bagi penghuni surga. Alquran juga ternyata menyebutkan bahwa di dalam surga, ada pula laki-laki muda (pemuda) tampan yang juga melayani orang-orang beriman:

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَاَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُوْنٌۚ

“Di sekitar mereka ada anak-anak muda belia berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan (anak muda belia) itu bagaikan mutiara yang tersimpan.” (Q.S. at-Thur [52]: 24)

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُّخَلَّدُوْنَۚ اِذَا رَاَيْتَهُمْ حَسِبْتَهُمْ لُؤْلُؤًا مَّنْثُوْرًا

“Mereka dikelilingi oleh para pemuda yang tetap muda. Apabila melihatnya, kamu akan mengira bahwa mereka adalah mutiara yang bertaburan.” (Q.S. al-Insan [76]: 19)

Dapat dipahami dari dua ayat di atas, bahwa di dalam surga juga ada pelayan-pelayan yang masih muda, laki-laki tampan dan berbudi luhur yang siap melayani siapa pun penghuni surga, termasuk perempuan.

Apabila kita cermati kembali firman Allah terkait karunia kenikmatan berupa bidadari bagi penghuni surga, seperti dalam Q.S. ar-Rahman ayat 70 dan al-Waqi’ah ayat 22 dan 38, maka akan kita jumpai ayat tersebut menegaskan bahwa seluruh kenikmatan itu diperuntukkan untuk orang-orang yang takut akan keagungan Tuhannya, (liman khaafa maqaama rabbihi), orang-orang golongan kanan (li ashaabil yamin), dan sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan (jazaan bima kanu ya’malun). Seperti yang kita ketahui, bahwa sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang bisa dimiliki oleh laki-laki dan perempuan. 

Tak sedikit dalam Alquran ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia di surga akan dipertemukan dengan pasangannya di dunia karena sama-sama beriman, seperti suami dengan istri, atau orangtua dengan anaknya, dan seterusnya. Salah satunya dalam surah an-Nisa [4]: 57:

Baca Juga:  Hari Pahlawan: Mengenal Nyonya Abdoerrachman, Pelopor Gerakan Perempuan Indonesia

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ لَهُمْ فِيْهَآ اَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۙ وَّنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيْلً

Terjemah kata azwaj dalam ayat tersebut adalah “istri-istri”, versi terjemah Kemenag RI. Sementara dalam Tafsir al-Misbah, Quraish Shihab mengartikannya dengan “pasangan-pasangan”.

Namun ada juga ayat dalam Alquran yang menunjukkan arti “pasangan” yang bukan manusia, seperti pada kalimat tsamaniyata azwaj dalam surah al-An’am [6]: 143:

ثَمٰنِيَةَ اَزْوَاجٍۚ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِۗ … 

“Ada delapan hewan ternak yang berpasangan (empat pasang, yaitu) sepasang domba dan sepasang kambing …  ”

Dari uraian di atas setidaknya dapat kita pahami bahwa Alquran telah mengisyaratkan bahwa yang menghuni surga nanti yaitu manusia yang memiliki pasangan dengan ciri yang telah disebutkan di atas, meski tidak selalu dalam bentuk suami istri. Sehingga dapat ditarik kesimpulan pula, bahwa yang disebut-sebut “bidadari” tidak hanya sebatas berjenis kelamin perempuan saja. Jadi tidak hanya kaum lelaki saja yang akan mendapatkan bidadari di surga, tapi juga kaum perempuan akan mendapatkan lelaki-lelaki muda yang sedia melayaninya yang bisa kita sebut bidadara di surga. Wallahu’alam.

Rekomendasi

mamah dedeh pendakwah perempuan mamah dedeh pendakwah perempuan

Mamah Dedeh, Pendakwah Legendaris Perempuan

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

single mom ulama besar single mom ulama besar

Kisah Ibu dari Rabi’ah Ar-Ra’yi, Single Mom yang Didik Anaknya Jadi Ulama Besar

islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender islam kenyamanan perempuan pendapat Kepemimpinan Perempuan keadilan gender

Islam Menyediakan Kenyamanan pada Perempuan untuk Mengemukakan Pendapat

Ditulis oleh

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

isu perempuan najwa shihab isu perempuan najwa shihab

Kekerasan, Kesenjangan, dan Krisis Percaya Diri: Isu Penting Perempuan Menurut Najwa Shihab

Kajian

sikap rasulullah masyarakat adat sikap rasulullah masyarakat adat

Meneladani Sikap Rasulullah terhadap Masyarakat Adat

Khazanah

puasa wajib segera diganti puasa wajib segera diganti

Meninggalkan Puasa Wajib dengan Sengaja, Haruskah Segera Diganti?

Kajian

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain

Keuntungan Menggunakan Pembalut Kain dan Pesan Menjaga Bumi dalam Islam

Muslimah Daily

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa Nabi Muhammad ketika Bangun Tengah Malam untuk Shalat

Ibadah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Connect