BincangMuslimah.Com- Bulan Rajab merupakan salah satu dari bulan-bulan yang dimuliakan di dalam Islam. Yaitu, Zulqo’dah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab. Karena kemuliaan bulan Rajab, amal ibadah pada bulan ini memiliki keutamaan dan kebaikan yang lebih banyak dari bulan-bulan lainnya. Lalu bagaimana dengan keburukan yang dilakukan? Apakah dosa yang dilakukan pada bulan Rajab juga akan dilipatgandakan?
Asyhur al-Hurum di antara 12 Bulan
Di dalam setahun, Allah menciptakan 12 bulan yang 4 di antaranya merupakan bulan-bulan yang lebih mulia daripada bulan-bulan lainnya karena banyaknya keutamaan yang ada di dalam bulan-bulan tersebut. Sebagaimana firman Allah di dalam QS. At-Taubah [9]:36:
إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثۡنَا عَشَرَ شَهۡرٗا فِي كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوۡمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ مِنۡهَآ أَرۡبَعَةٌ حُرُمٞۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُۚ فَلَا تَظۡلِمُواْ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمۡۚ وَقَٰتِلُواْ ٱلۡمُشۡرِكِينَ كَآفَّةٗ كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمۡ كَآفَّةٗۚ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلۡمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa.”
Menurut Abu Ishaq al-Tsa’laby di dalam kitab al-Kasyf al-Bayan ‘an Tafsir al-Quran juz 5 halaman 43. Menyebutkan bahwa Allah menciptakan 12 bulan yang 4 di antaranya merupakan bulan yang lebih mulia. Penjelasan di dalam ayat tersebut menyebutnya sebagai asyhur al-hurum. Sedangkan yang maksud dengan asyhur al-hurum di dalam ayat ini adalah bulan Rajab, Zulqa’dah, Zulhijjah dan Muharram.
Ganjaran Pahala dan Dosa bulan Rajab Lebih Besar dari Bulan Lainnya
Selain menjelaskan tentang adanya bulan-bulan yang mulia di dalam setahun, ayat tersebut juga menggambarkan perintah Allah kepada manusia. Yakni agar tidak menzalimi diri sendiri dengan melakukan maksiat kepada Allah dan tidak taat kepada-Nya terutama pada saat asyhur al-hurum.
Bahkan menurut Qatadah, pada saat asyhur al-hurum di antaranya bulan Rajab, bukan hanya pahala dan kebaikan saja yang pahalanya lebih utama daripada bulan-bulan lain, melainkan kelipatgandaan ganjaran tersebut juga berlaku pada dosa dan keburukan. Sebagaimana mengutip penjelasan al-Tsa’laby di dalam kitab al-Kasyf al-Bayan ‘an Tafsir al-Quran juz 5 halaman 43:
وقال قتادة: إن العمل الصالح والأجر أعظم في الأشهر الحرم، والذنب والظلم فيهن أعظم من الظلم فيما سواهنّ، وإن كان الظلم على كل حال عظيم، ولكن الله يعظم من أمره ما شاء كما يصطفي من خلقه صفايا
“Qatadah berkata, sesungguhnya amal saleh dan pahala itu lebih besar ketika asyhur al-hurum. Dan dosa ataupun kezaliman di dalam bulan-bulan tersebut (juga) lebih besar daripada bulan-bulan lainnya. Meskipun sejatinya kezaliman pada setiap bulan juga mendapatkan dosa yang sama besarnya. Akan tetapi Allah melebihkan sesuatu yang Ia kehendaki dari yang lain sebagaimana Allah memilih di antara makhluknya sebagai manusia pilihan.”
Berdasarkan keterangan tersebut, melakukan perbuatan dosa pada bulan Rajab dan bulan-bulan haram lainnya memang akan mendapatkan ganjaran yang lebih besar daripada jika melakukannya pada bulan-bulan lainnya. Hal ini karena kemuliaan yang ada di dalam bulan tersebut. Terlebih Allah memang memberikan kemuliaan kepada apa-apa yang Allah kehendaki.
Sehingga pada bulan Rajab ini hendaknya kita melakukan kebaikan karena kebaikan dan pahala yang kita dapatkan pun akan lebih besar dari bulan-bulan lain. Dengan harapan, kebaikan yang kita lakukan pada bulan-bulan yang mulia ini akan menjadi pengantar untuk melanggengkan di bulan-bulan berikutnya.