Ikuti Kami

Muslimah Talk

Stop Victim Blaming untuk Korban Pelecehan Seksual

Stop Victim Blaming untuk

BincangMuslimah.Com – Akhir-akhir ini kita menyaksikan beberapa korban melakukan speak-up lewat media sosial soal pengelamannya dilecehkan. Atau kita baru mengetahui ada orang yang menjadi korban pelechen seksual. Alih-alih mendapat dukungan dan pengawalan dari masyarakat untuk diselesaikan, korban justru mengalami victim blaming. Mulai saat ini, stop victim blaming untuk korban pelecehan seksual dan mari kenali mengapa korban sulit untuk segera melaporkan.

Victim blaming adalah definisi untuk tindakan menyalahi korban. Misal, ada sebuah kejadian yang melibatkan pelaku dan korban. Lalu, masyarakat justru menyalahi korban dan menganggap korban lalai atau tidak berhati-hati. Padahal, siapa yang akan tahu bahwa peristiwa itu akan terjadi kecuali kontrol dari pelaku sendiri? Respon semacam ini seperti sudah mengakar dalam tindak laku masyarakat. Menyalahkan korban bahkan dengan cara beramai-ramai membuat korban seperti tertinda kedua kalinya.

Aksi ini biasanya ditudingkan kepada korban pelecehan seksual. Mereka biasanya menyalahkan korban dan menanyakan pakaian apa yang dipakai pada saat itu. Berpergian bersama siapa atau keluar jam berapa malam. Bahkan lebih parahnya lagi, saat perempuan menjadi korban pelecehan seksual, masyarakat menyalahkan mengapa tidak melawan dan mengapa tak segera melapor.

Dalam ilmu Psikologi, kondisi seseorang yang tak bisa berkutik saat menghadapi bahaya disebut freeze response. Seseorang yang berada di bawah ketakutan yang luar biasa akan suit mengontrol dirinya untuk bergerak. Beginilah yang terjadi saat perempuan menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. Sang korban tentu sama sekali tak menikmatinya seperti yang dituduhkan oleh masyarakat.

Terkait mengapa korban tak segera melapor kepada pihak berwenang adalah karena ia takut mendapatkan stigma buruk. Dianggap sebagai perempuan yang sudah tidak lagi suci. Stigma negatif ini tentu tidak mau dialami oleh siapapun. Maka yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pendampingan kepada korban.

Baca Juga:  Review Film “Finding Ola”: Kisah Penemuan Jati Diri Pasca Perceraian

Korban juga butuh waktu untuk sembuh dari trauma akibat peristiwa yang buruk itu. Kebanyakan perempuan yang mengalami pelecehan seksual mengalami perasaan trauma pada kejadian buruk yang menimpanya waktu itu. Seringkali mereka akan menyalahkan diri sendiri padahal ialah yang menjadi korban.

Mengapa perempuan tak langsung melaporkan saja ke pihak berwenang? Mengapa malah mengumbar di media sosial? Ini artinya korban butuh pendampingan dan dukungan. Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pihak keamanan seperti polisi membuat korban merasa ragu untuk langsung melaporkannya.

Komentar-komentar sinis atau tindakan victim blaming tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Ini justru memperparah mental korban dan semakin membuat korban tertekan dan takut. Padahal para korban yang akhirnya buka suara juga berupaya keras untuk memaafkan dirinya sendiri dan menghadapi risiko.

Islam juga telah mengajarkan kita untuk menghargai perempuan. Dalam sebuah hadis Nabi beliau bersabda:

أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah ia yang paling baik akhlaknya, dan orang terbaik diantara kalian adalah mereka yang paling baik akhlaknya terhadap perempuan mereka”. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Hadis ini menerangkan bahwa berperilaku baik kepada perempuan menjadi indikator iman yang sempurna. Apapun status, agama, latar belakang, dan pendidikan. Mengapa terdapat penekanan ini dari Nabi?

Saat pertama Islam turun, masyarakat Arab pada masa itu adalah masyarakat yang sangat merendahkan perempuan. Mereka melakukan tindakan-tindakan kekerasan, diskriminasi, dan marjinalisasi terhadap perempuan. Mereka melakukan pemerkosaan dan tindakan kekerasan baik kepada budak perempuannya, anak perempuannya, atau istrinya. Maka seringkali Rasulullah menekankan untuk melakukan penghormatan kepada perempuan karena mereka juga manusia yang berhak diperlakukan baik.

Baca Juga:  Huda Sya’rawi, Pendobrak Hak Perempuan Mesir

Begitu juga dalam sebuah atsar sahabat Umar bin Khattab. Beliau mengakui bahwa Islam adalah ajaran yang sangat mengakui keberadaan perempuan dan kedudukannya mesti diperlakukan secara adil dengan laki-laki. Begini bunyinya:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال عمر بن الخطاب  كُنَّا فِي الجَاهِلِيَّةِ لَا نَعُدُّ الِنسَاءَ شَيْئًا فَلَمَّا جَاءَ الإِسْلَامُ وَذَكَرَهُنَّ اللهُ رَأَيْنَا لَهُنَّ بِذَلِكَ عَلَيْنَا حَقًا (رواه البخاري)

Artinya: Dulu pada masa jahiliah, kami tidak memperhitungkan perempuan sama sekali. Kemudian, ketika Islam turun dan Allah mengakui mereka, kami memandang bahwa mereka pun memilik hak atas kami (HR. Bukhari)

Pengakuan Umar menunjukkan bahwa masa sebelum Islam adalah masa yang penuh dengan tindakan keji dan mendiskriminasi perempuan. Tindakan masyarakat jahiliah seharusnya tak lagi ditiru di masa kini. Meski dalam bentuk yang berbeda, tak lagi dengan mengurung perempuan saat menstruasi atau tidak memberi kesempatan kepada perempuan di publik, tapi dengan bentuk victim blaming atau bahkan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO).

Mari bijaklah berkata-kata, mengutarakan pendapat, dan bertanya yang sebenarnya bertujuan untuk mendiskreditkan atau merendahkan nilai perempuan.

Rekomendasi

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Perempuan Kerap Jadi Victim Blaming dalam Kasus Pelecehan Seksual Perempuan Kerap Jadi Victim Blaming dalam Kasus Pelecehan Seksual

Perempuan Kerap Jadi Victim Blaming dalam Kasus Pelecehan Seksual

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Mengenali Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Bagaimana Solusinya?

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Sering Lupa dan Bingung Usai Melahirkan? Bisa Jadi Ibu Tengah Hadapi Mom Brain

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Dalil Perempuan Tidak Perlu Menutup Wajahnya

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Connect