Ikuti Kami

Muslimah Talk

Menyoal Kemandirian Perempuan Di Era Society 5.0

Menyoal Independensi Perempuan Di Era Society 5.0
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com–  Topik kemandirian perempuan dan kesetaraan gender dalam era Society 5.0 menjadi diskusi menarik. Karena era ini menekankan penggunaan teknologi canggih, seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk memecahkan masalah sosial.

Dalam konteks ini, kesetaraan gender harus diintegrasikan dengan pemanfaatan teknologi. Sehingga perempuan dapat memperoleh manfaat yang setara dan berpartisipasi penuh dalam transformasi digital.

Stereotip yang menghambat perempuan dari berpartisipasi dalam bidang teknologi dan sains perlu diatasi. Perubahan persepsi masyarakat, dukungan dari keluarga, dan kesadaran tentang potensi perempuan di dunia teknologi merupakan langkah penting untuk mencapainya.

Teknologi digital di era Society 5.0 memungkinkan perempuan untuk lebih independen. Platform digital dan peluang kerja jarak jauh memberikan akses kepada perempuan untuk berpartisipasi di pasar kerja tanpa harus terikat pada peran tradisional.

Kemandirian dan Kesetaraan Gender

Di era kontemporer, kemandirian perempuan menjadi penting karena beberapa alasan. Baik terkait dengan peran sosial, ekonomi, maupun pribadi mereka yang semakin kompleks dan berkembang.

Kemandirian perempuan adalah langkah penting menuju kesetaraan gender. Hal ini merupakan bukti nyata dari kesetaraan dan pemberdayaan perempuan. Karena hal tersebut mencerminkan kemajuan dalam hak-hak mereka untuk hidup secara mandiri, membuat keputusan, dan berpartisipasi secara aktif di berbagai bidang kehidupan.

Perempuan yang mandiri dapat mengakses hak-hak dasar mereka, seperti pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan, dengan lebih baik. Ini memberdayakan mereka untuk bersaing secara setara dengan laki-laki di berbagai bidang, dan mengurangi ketidaksetaraan yang masih terjadi di banyak masyarakat.

Ketika perempuan mandiri, hak-hak mereka untuk dihormati sebagai individu yang memiliki kemampuan dan hak setara menjadi lebih diakui. Kemandirian perempuan menandakan bahwa mereka diperlakukan dengan martabat yang sama, dan suara serta aspirasi mereka dianggap penting di masyarakat.

Baca Juga:  Menyikapi Perbedaan dan Keragaman Di Indonesia Dalam Bingkai Islam

Perempuan yang mandiri lebih mungkin memiliki kontrol atas hidup mereka. Karenanya, lebih kuat dalam melawan kekerasan domestik, eksploitasi, atau diskriminasi. Dengan kemandirian ekonomi dan emosional, mereka bisa keluar dari situasi yang merugikan atau berbahaya. Serta membangun kehidupan yang lebih aman dan bermartabat.

Kemandirian perempuan adalah hasil dari proses panjang pemberdayaan yang menekankan bahwa perempuan memiliki hak, kemampuan, dan kesempatan yang sama untuk menentukan masa depan mereka. Kesetaraan gender bukan hanya ide, tetapi direalisasikan melalui kemandirian yang memberikan perempuan kendali atas kehidupan mereka sendiri.

Nilai Positif Kemandirian Perempuan

Kemandirian perempuan memungkinkan mereka untuk mengejar tujuan hidup tanpa terhambat oleh norma-norma tradisional yang membatasi. Hal demikian membantu dalam pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan kapasitas diri, yang pada gilirannya memperkaya pengalaman hidup mereka dan kontribusi kepada masyarakat.

Ketika perempuan mandiri dalam hal ekonomi, mereka tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga mampu mendukung keluarga dan berkontribusi pada perekonomian masyarakat. Dengan memiliki akses ke pekerjaan dan sumber pendapatan sendiri, perempuan tidak bergantung pada pihak lain dan dapat mengambil keputusan finansial yang lebih baik untuk masa depan mereka.

Perempuan yang mandiri juga berperan besar dalam kesejahteraan keluarga. Mereka dapat mendidik anak-anak dengan lebih baik, menjadi penentu arah pendidikan, kesehatan, dan kebijakan keluarga. Ini membantu menciptakan lingkungan yang stabil dan sehat bagi generasi mendatang.

Di banyak masyarakat, masih ada stereotip yang menganggap perempuan seharusnya lebih bergantung pada laki-laki. Kemandirian perempuan dapat membantu mematahkan stereotip ini, menunjukkan bahwa perempuan juga mampu mengambil tanggung jawab dan menjalani kehidupan yang penuh makna secara mandiri.

Dengan semakin kompleksnya tuntutan zaman, perempuan yang independen tidak hanya memberikan kontribusi yang signifikan kepada keluarga dan masyarakat, tetapi juga menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan bermakna.

Baca Juga:  Pemerkosaan dalam Rumah Tangga dalam Pandangan Islam

Secara keseluruhan, kemandirian perempuan merupakan fondasi penting untuk menciptakan dunia yang lebih adil, inklusif, dan seimbang. Di mana semua individu, baik laki-laki maupun perempuan, dapat berpartisipasi dan berkembang secara setara.

Di era Society 5.0, dapat memperkuat kemandirian perempuan pada bidang ekonomi, sosial, dan politik. Baik dengan akses terhadap teknologi, maupun pengetahuan yang lebih luas.

Rekomendasi

Mahasiswa Magister Studi Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Prof. Amelia Fauzia: Filantropi di Indonesia Masih Minim Riset dan Pengembangan

Muslimah Talk

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Next Class: Podcast Inspiratif dari LP2M UIN Jakarta Bersama Para Guru Besar Perempuan

Berita

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Jika Semua Bersandar Padaku, Maka Aku Bersandar Pada Tuhan

Muslimah Daily

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Ning Najhaty Sharma: Pemikiran Kritis nan Lugas dalam Balutan Karya Sastra

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Parenting Islami : Ini Empat Cara Mendidik Anak yang Over Aktif

Keluarga

Connect