Ikuti Kami

Muslimah Talk

Jejak Dakwah Para Ulama Perempuan Indonesia  

fahmina.or.id

BincangMuslimah.Com – Jika dikulik lebih dalam, sebenarnya sudah sejak sebelum kemerdekaan Indonesia para ulama perempuan telah tampil dan menginisiasi upaya peneguhan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan kebangsaan, melalui perjuangan melawan penjajah dan pengembangan pendidikan untuk kaum perempuan.

Ada Sultanah Seri Ratu Tajul Alam Syafiuddin Johan Berdaulat dari Aceh, sosok yang sangat pintar dan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahannya (1644-1675), ilmu dan kesusteraan berkembang pesat.

Ada pula Siti Aisyah Wetin We Tenrille dari Sulawesi selatan, perempuan ilmuwan yang ahli dalam pemerintahan dan kesusasteraan, penulis Epos La-Galigo, yang mencapai 7.000 halaman folio dan pendiri pendidikan modern pertama untuk laki-laki dan perempuan di Ternate.

Ada juga Cut Nyak Dien dan Cut Meutia dari Aceh, perempuan pejuang melawan Belanda dalam perang Aceh. Perjuangan berlanjut dengan Raden Ajeng Kartini, murid Kyai Sholeh Darat dari Semarang, perempuan cerdas, pelopor pergerakan perempuan Indonesia.

Salah satu tafsir yang menggugah hati Kartini dan diulang-ulang disampaikan Kartini kepada sahabat penanya di Belanda adalah Q.S. al-Baqarah (2) ayat 257:

 ٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَوْلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Allāhu waliyyullażīna āmanụ yukhrijuhum minaẓ-ẓulumāti ilan-nụr, wallażīna kafarū auliyā`uhumuṭ-ṭāgụtu yukhrijụnahum minan-nụri ilaẓ-ẓulumāt, ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn

Arti: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”

Selanjutnya, ada Dewi Sartika dari Bandung (isteri Raden Kanduruan Agah Suriawinata, pengurus SI kota Bandung), pendiri Sakola Isteri (1904) yang kemudian berubah menjadi Sakola Kautamaan Isteri (1910), tempat pendidikan kaum perempuaan untuk belajar dan berlatih ketrampilan membuat kerajinan tangan khas Bandung.

Baca Juga:  Muslimah Ahlulbait Indonesia Hadir di Kongres Ulama Perempuan; Kami Mengutamakan Penguatan Keluarga

Pada waktu itu, H.O.S. Tjokroaminoto Ketua pengurus besar Syarekat Islam mengundang Dewi Sartika untuk memberikan ceramah atau penyuluhan tentang keperempuanan bagi Perempuan Sarekat Islam di sana.

Ulama perempuan lainnya adalah Nyai Siti Walidah isteri Kyai Ahmad Dahlan, dari Yogyakarta. Ia bersama suaminya merintis pendidikan bagi para perempuan seperti Sopo Tresno (1914), Wal-‘Ashri, dan Maghribi School, yang merupakan embrio berdirinya ‘Aisyiyah.

‘Aisyiyah adalah implementasi pemahaman ayat Q.S. an-Nahl (16): 97 dan at-Taubah (9): 71. Kapasitas keulamaan Nyai Walidah membuatnya diundang para ulama di Solo, untuk menyampaikan usahanya merintis pendidikan perempuan di hadapan para ulama laki-laki.

Lebih lanjut, ada Rahmah El Yunusiah dari Padang Panjang, pelopor pendidikan perempuan Islam dan pejuang kemerdekaan. Rahmah berguru pada beberapa ulama dan bercita-cita memperbaiki kedudukan kaum perempuan melalui pendidikan modern berdasarkan prinsip agama. Ia mendirikan Diniyah Putri School Padang Panjang.

Selanjutnya, bermunculan pesantren perempuan dan dari sanalah lahir banyak para ulama perempuan. Diantaranya adalah Mbah Nyai Nuriyah binti KH. Zainuddin, isteri Kyai Ma’shum Ahmad, pendiri pondok Al-Hidayah Lasem. Bersama suaminya, beliau merintis pendidikan untuk kaum perempuan, baik dalam bentuk menginap maupun di asramakan.

Ada pula Nyai Solichah Wahid puteri K.H. Bishri Syamsuri, pendamping ulama dan tokoh bangsa KH. Abdul Wahid Hasyim, putra Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari. Beliau adalah perempuan hebat, sosok perempuan ulama dengan peran banyak yakni sebagai istri, ibu, aktivis, wirausahawati, dan politisi. Ia memerankannya dengan apik dan serasi.

Peran ulama perempuan di Indonesia juga direpresentasikan oleh kiprah organisasi-organisasi perempuan dikalangan komunitas agama. Sejalan dengan semangat pembaharuan di kalangan Organisasi Islam, lahirlah Organisasi perempuan Islam.

Baca Juga:  Angkie Yudistia, Sosok Perempuan Penyandang Disabilitas yang Inspiratif

Kelahiran Organisasi perempuan Islam ini, seiring dengan Organisasi induknya, yang menyadari pentingnya keterlibatan perempuan dalam perjuangan dan dakwah Islam. Diantara organisasi perempuan yang didirikan pada sebelum dan awal kemerdekaan adalah ‘Aisyiyah, Wanita Syarikat Islam, Peristeri, Muslimat NU, dan Perempuan Islam.[]

Rekomendasi

Nushrat al-Amin Nushrat al-Amin

Sayyidah Nushrat al-Amin: Mufassir Perempuan Pertama dengan Karya 30 Juz

zainab al-ghazali zainab al-ghazali

Zainab Al-Ghazali; Mufassir Perempuan Pelopor Feminisme Islam

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

nyai hamdanah sejarah islam nyai hamdanah sejarah islam

Nyai Hamdanah, Tokoh Perempuan yang Turut Andil dalam Sejarah Islam Nusantara

Ditulis oleh

Tim Redaksi Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect