Ikuti Kami

Muslimah Talk

Apakah Tepat Menganalogikan Laki-laki dengan Buaya?

menganalogikan laki-laki buaya
freepik.com

BincangMuslimah.Com – Di balik ramainya kasus kekerasan seksual yang makin terungkap, ternyata, tidak sedikit laki-laki yang melegitimasi kekerasan seksual terjadi karena hasrat seksual adalah hal yang tak terbendung. Bahkan, selain itu, mereka menganalogikan laki-laki yang bukan lain adalah diri mereka sendiri dengan buaya. Lalu perempuan dianalogikan dengan ayam yang menjadi mangsa bagi buaya.

Sikap dan pemikiran seperti itu tentu lahir dari laki-laki misoginis. Mereka juga mengsubordinasi kaum perempuan yang selalu dianggap sebagai manusia kelas dua. Parahnya, era media sosial membebaskan siapapun untuk menyampaikan pikiran macam ini. Di era modern seperti ini, tidak disangka, masih saja ada yang mau menyamakan dirinya dengan hewan, terlebih hewan buas nan ganas seperti buaya.

Padahal telah jelas, keistimewaan manusia ada pada akal pikiran. Allah melebihkan manusia dari makhluk lain dengan berbagai kelebihan. Sebagaimana firmannya dalam surat al-Isra` ayat 70,

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

Artinya: Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Dalam Tafsir karya Ibnu Katsir, kelebihan yang dimiliki oleh manusia adalah kelebihan di atas hewan, jin, dan malaikat.  Kelebihan tersebut berupa bentuk fisik dan akal pikiran. Begitu juga ayat-ayat Alquran yang ditunjukkan kepada manusia dengan narasi dan khitob “manusia berakal”.

Misal, pada surat al-Baqoroh ayat 44,

اَتَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ اَنْفُسَكُمْ وَاَنْتُمْ تَتْلُوْنَ الْكِتٰبَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ

Baca Juga:  Bisakah Perempuan Korban Kekerasan Menjadi Penerima Zakat?

Artinya: Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu berpikir?

Juga pada surat al-An’am ayat 50,

قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُۗ اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ

Artinya:  Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?”

Dan masih banyak lagi ayat yang menunjukkan bahwa keistimewaan manusia ada pada akal pikirannya. Lalu, pantaskah menyamakan diri dengan hewan seperti buaya yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsu?

Rasulullah pun pernah bersabda tentang keutamaan mengendalikan hawa nafsu yang sejatinya ada pada setiap diri manusia. Mengendalikan nafsu disamakan dengan jihad karena hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak mudah.

أفضلُ الْمُؤْمِنينَ إسْلاماً مَنْ سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِنْ لِسانِهِ وَيَدِه وأفْضَلُ المُؤْمِنينَ إيمَاناً أحْسَنُهُمْ خُلُقاً وأفْضَلُ المُهاجِرِينَ مَنْ هَجَرَ مَا نَهى اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ وأفضلُ الجهادِ منْ جاهَدَ نَفْسَهُ فِي ذاتِ اللَّهِ عزّ وجَل

Artinya: Mukmin yang paling utama keislamannya adalah umat Islam yang selamat dari keburukan lisan dan tangannya. Mukmin paling utama keimanannya adalah yang paling baik perilakunya. Muhajirin paling utama adalah orang yang meninggalkan larangan Allah. Jihad paling utama adalah jihad melawan nafsu sendiri karena Allah. (HR. Tirmizi, Abu Daud, dan Ibnu Hibban)

Beda halnya dengan hewan yang memiliki nafsu tapi tidak memiliki akal untuk mengendalikan. Mereka hanya memiliki insting yang tentu berbeda dengan posisi akal pada manusia. Akal diasah dengan budi dan ilmu pengetahuan, sehingga melahirkan akhlak mulia, termasuk menghormati perempuan dengan tidak menganalogikannya seperti hewan baik itu ayam, ikan, atau hewan lainnya.

Analogi laki-laki dengan buaya seperti menyeret kaum mereka sendiri ke jaman Jahiliyah, di mana mereka tidak menghargai perempuan dan menempatkan perempuan tidak sederajat dengan manusia. Penyiksaan dan perbudakan yang terjadi kala itu mencerminkan akal pikiran yang tidak terasah dengan budi dan ilmu pengetahuan. Maka, masihkan pantas menganalogikan laki-laki dengan buaya dan perempuan dengan ayam?

Baca Juga:  Beberapa Langkah Konkrit untuk Membantu Korban KDRT

 

 

Rekomendasi

Hari Anak Nasional: Anak Harus Bebas dari Perilaku Bullying dan Kekerasan Seksual Hari Anak Nasional: Anak Harus Bebas dari Perilaku Bullying dan Kekerasan Seksual

Hari Anak Nasional: Anak Harus Bebas dari Perilaku Bullying dan Kekerasan Seksual

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

juna hate speech perempuan juna hate speech perempuan

Chef Juna: Perempuan Memiliki Hak atas Tubuhnya dan Hate Speech yang Menimpa Perempuan

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Mengenali Kekerasan dalam Rumah Tangga dan Bagaimana Solusinya?

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

puasa wajib segera diganti puasa wajib segera diganti

Bolehkah Menggabungkan Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Sunnah Rajab?

Kajian

Hukum Memakai Pakaian Sinterklas Hukum Memakai Pakaian Sinterklas

Hukum Memakai Pakaian Sinterklas karena Tugas Kerja

Kajian

Bagaimana Cara Self-healing Ala Rasulullah? Bagaimana Cara Self-healing Ala Rasulullah?

Cara Self-Healing Ala Rasulullah

Muslimah Talk

Bolehkah Salat Menggunakan Pakaian atau Alat Salat yang Terkena Lumpur? Bolehkah Salat Menggunakan Pakaian atau Alat Salat yang Terkena Lumpur?

Bolehkah Salat Menggunakan Pakaian atau Alat Salat yang Terkena Lumpur?

Kajian

Rekonfigurasi Makna Nushuz: Relasi Dua Arah Hubungan Suami–Istri Menurut Quraish Shihab Rekonfigurasi Makna Nushuz: Relasi Dua Arah Hubungan Suami–Istri Menurut Quraish Shihab

Rekonfigurasi Makna Nushuz: Relasi Dua Arah Hubungan Suami–Istri Menurut Quraish Shihab

Kajian

Self Reward Menurut Pandangan Islam Self Reward Menurut Pandangan Islam

Mindfulness dalam Islam: Hadir Sepenuhnya Bersama Allah

Muslimah Talk

toleransi dan keberagamaan mesir toleransi dan keberagamaan mesir

Pengalaman Toleransi dan Keberagamaan di Mesir

Muslimah Daily

Menerima Bingkisan Natal Muslim Menerima Bingkisan Natal Muslim

Hukum Menerima Bingkisan Natal bagi Muslim

Kajian

Trending

Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib Hukum Berhubungan Intim saat Belum Mandi Wajib

Hukum Menyetubuhi Istri yang Sedang Istihadah

Kajian

pendarahan sebelum melahirkan nifas pendarahan sebelum melahirkan nifas

Apakah Darah yang Keluar Setelah Kuret Termasuk Nifas?

Kajian

Perempuan Istihadhah mandi shalat Perempuan Istihadhah mandi shalat

Wajibkah Perempuan Istihadhah Mandi Setiap Hendak Shalat?

Kajian

toleransi dan keberagamaan mesir toleransi dan keberagamaan mesir

Pengalaman Toleransi dan Keberagamaan di Mesir

Muslimah Daily

air ketuban air ketuban

Keluar Darah saat Hamil, Termasuk Darah Haid atau Istihadhah?

Ibadah

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

keringanan tidak puasa, pendidikan prenatal ibu hamil keringanan tidak puasa, pendidikan prenatal ibu hamil

Empat Pendidikan Prenatal yang Harus Ibu Hamil Tahu

Muslimah Daily

hukum menggagalkan pertunangan haram hukum menggagalkan pertunangan haram

Bolehkah Istri Menjual Mahar Nikah dari Suami?

Kajian

Connect