Ikuti Kami

Muslimah Daily

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia

Woman Support Woman Sebagai Prinsip Memanusiakan Manusia
www.freepik.com

BincangMuslimah.Com – Konsep “Woman Support Woman” mengacu pada prinsip solidaritas antarsesama perempuan yang mendorong saling dukung, saling angkat, dan saling menguatkan, alih-alih bersaing atau menjatuhkan satu sama lain. Gagasan tersebut berakar dari nilai-nilai feminisme yang menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi tantangan sosial, struktural, dan budaya yang kerap dihadapi perempuan.

Inti dari prinsip “Woman Support Woman” mencakup solidaritas sebagai bentuk kesadaran atas pengalaman kolektif perempuan, pemberdayaan sebagai dorongan untuk tumbuh bersama, dan penghormatan terhadap keberagaman latar belakang serta perspektif perempuan. Implementasi “Woman Support Woman” dapat terlihat dalam bentuk berani melawan pikiran negatif terhadap diri sendiri maupun perempuan lain, mendukung teman meski kita tidak begitu dekat, atau memilih bekerja sama daripada bersaing. Sehingga, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih adil dan nyaman bagi semua perempuan.

 

Prinsip Memanusiakan Manusia

Al-Quran tidak secara eksplisit menjelaskan mengenai konsep Woman Support Woman. Namun, ada nilai serupa yang dapat kita ambil dari Al-Quran. Di Al-Quran, hubungan manusia sesama manusia (hablum minannas) dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Hujuraat ayat 13, yang memiliki arti:

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”

Dalam tafsir ringkas Kementerian Agama Republik Indonesia, ayat tersebut berusaha menjelaskan tata krama dalam hubungan antara manusia pada umumnya. Karena itu panggilan ditujukan kepada manusia pada umumnya. Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan sa-ling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya.

Baca Juga:  Perlibatan Polisi Perempuan dalam Penjagaan Haji di Saudi

Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.

 

Bagaimana Al-Qur’an Memandang Konsep Woman Support Woman?

Al-Qur’an surah Al-Hujuraat ayat 13 secara umum menyebutkan pentingnya dalam memperlakukan manusia lainnya sebagai manusia yang utuh. Maksudnya, adalah mengakui harkat dan martabat setiap individu tanpa memandang latar belakang, status sosial, etnis, atau jenis kelaminnya. Dalam ayat tersebut secara eksplisit disebutkan dengan kata “manusia” yang berarti, tidak hanya menyebutkan laki-laki saja atau perempuan saja. Sehingga, kita dapat menarik pesan bahwasanya apapun jenis kelaminnya, sebagai manusia harus memperlakukan sesama sebagai manusia utuh tanpa membedakan jenis kelaminnya.

Sehingga, frasa “memanusiakan manusia” dapat berarti bahwa laki-laki memperlakukan laki-laki sebagai manusia utuh, laki-laki memperlakukan perempuan sebagai manusia utuh. Begitu juga sebaliknya, perempuan memperlakukan laki-laki sebagai manusia utuh dan perempuan memperlakukan perempuan sebagai manusia utuh. Nilai perempuan memperlakukan perempuan sebagai manusia utuh, dapat kita tarik sebagai nilai “Woman Support Woman” yang memiliki arti berarti perempuan saling memperlakukan satu sama lain dengan hormat, empati, dan dukungan, tanpa prasangka atau diskriminasi.

Ketika perempuan mendukung perempuan yang lainnya, baik dalam ruang keluarga, pendidikan, pekerjaan, maupun sosial. Sebetulnya, perempuan-perempuan tersebut sedang menerapkan prinsip Al-Quran untuk saling mengenal, memahami, dan bekerja sama dalam kebaikan.  Sehingga, “Woman Support Woman” juga merupakan bentuk lain dari hablumminannas dalam konsep memanusiakan manusia sesama perempuan.

Baca Juga:  Nasywa Shihab: Bantu Carikan Guru yang Tepat untuk Belajar Islam Lewat Cariustadz.id

 

Woman Support Woman Juga Sebagai Manifestasi Fastabiqul Khoirot

Menurut saya, Al-Quran selalu memberikan kejutan-kejutan membahagiakan dalam setiap nilainya. Salah satunya, ayat dalam Surah Al-Baqoroh ayat 148 yang memiliki arti:

Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Dalam tafsir Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H, ayat tersebut berisi perintah untuk berlomba kepada kebaikan. Suatu hal yang lebih dari sekadar perintah untuk berbuat baik, karena berlomba berbuat kebaikan meliputi beberapa hal, yaitu dengan melakukannya, menyempurnakannya. Juga menempatkannya dalam bentuk yang paling sempurna dan bersegera kepadanya. Barangsiapa yang berlomba kepada kebaikan di dunia, maka dia akan menjadi pemenang di akhirat dengan surga. Sebab orang-orang yang terdepan dalam perlombaan adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya.

Jika dikaitkan dengan konsep “Woman Support Woman”, kita dapat memahami bahwa dukungan perempuan kepada perempuan lain juga termasuk dalam bentuk kebajikan yang disebut dalam ayat tersebut. Di tempat kerja, kita bisa saling menguatkan. Di sekolah atau kampus, kita bisa belajar bersama dan saling berbagi informasi agar semua bisa berkembang. Dalam keluarga, kita bisa saling menghargai peran dan pilihan perempuan, baik yang memilih bekerja maupun yang memilih fokus di rumah.

Fastabiqul khoirot atau berlomba dalam kebaikan, jika diterapkan dalam hubungan antarsesama perempuan, akan menciptakan hubungan yang sehat. Kita jadi berlomba untuk menjadi orang yang paling tulus dalam membantu, yang paling ikhlas dalam memberi semangat, dan yang paling peduli pada perempuan lain yang sedang mengalami kesulitan. Karena siapa pun yang memulai kebaikan akan mendapat ganjaran dari Allah, sekecil apa pun bentuknya.

Baca Juga:  Tips Memilih Kosmetik dan Skincare Aman Bagi Muslimah

 

Menjadi Tempat Aman Satu Sama Lain

Dalam banyak kasus, perempuan sering kali menghadapi tantangan yang sama: stereotip, diskriminasi, kekerasan, hingga beban sosial yang berlapis. Maka, jika kita saling membantu, kita bisa mengurangi beban itu sedikit demi sedikit. Kita bisa menjadi tempat aman satu sama lain, dan menjadikan hidup ini lebih ringan untuk dijalani bersama.

Allah juga menjelaskan bahwa di mana pun kita berada, kebaikan itu tetap akan dikumpulkan. Artinya, meskipun tidak ada yang melihat, meskipun tidak dipuji, semua dukungan dan kebaikan yang kita berikan tetap tercatat dan akan dibalas oleh Allah. Tidak ada yang sia-sia.

Woman Support Woman bisa menjadi cara kita untuk menjalankan perintah fastabiqul khoirot. Kita bisa berlomba-lomba dalam memberi manfaat kepada perempuan lain. Kita bisa menjadi bagian dari perubahan sosial yang lebih adil. Dan yang paling penting, kita bisa menjalani hidup dengan rasa damai karena tahu bahwa kita sedang berusaha menjadi manusia yang lebih baik dengan cara memuliakan perempuan-perempuan ciptaan Allah

 

 

 

Rekomendasi

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Ditulis oleh

2 Komentar

2 Comments

Komentari

Terbaru

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

Khazanah

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

KH. As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan dari Kalangan Ulama yang Nasionalis dan Patriotis

Khazanah

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Kajian

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Trending

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Hadis Nabi: Sebaik-baiknya Kamu adalah yang Berperilaku Baik pada Perempuan

Kajian

Doa yang Diajarkan Nabi kepada Abu Bakar untuk Diamalkan Sehari-hari

Ibadah

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Status Anak Hamil di Luar Nikah dalam Islam

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

puasa ramadan perempuan hamil puasa ramadan perempuan hamil

Hamil di Luar Nikah, Bolehkah Aborsi?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Kenapa Harus Hanya Perempuan yang Tidak Boleh Menampilkan Foto Profil?

Diari

Connect