Ikuti Kami

Muslimah Talk

Nyai Makkiyah As’ad; Ulama Perempuan Pengasuh Tiga Pesantren Besar

Nyai Hj. Makkiyah As’ad.

BincangMuslimah.Com – Istilah ulama identik dengan kaum laki-laki. Padahal, tidak bisa dipungkiri  bahwa  dalam  sejarah kemunculan  Islam, terdapat sejumlah  ulama perempuan yang memiliki kontribusi penting dalam membantu dakwah  dan penyiaran islam di Indonesia. Salah satu sosok ulama perempuan yang sangat dikenal oleh masyarakat Madura adalah Ibu Nyai Hj. Makkiyah As’ad. Beliau lahir di Situbondo, 31 Desember 1954 dari pasangan KH As’ad Syamsul Arifin dan Nyai Zubaidah Baidhowi.

Dalam buku Kiai As’ad di Mata Umat, tercatat bahwa ayahanda Nyai Hj. Makkiyah As’ad adalah seorang ulama terpandang yang menjadi pelaku sejarah lahirnya sebuah organisasi keagamaan terbesar di Indonesia. Yakni NU. KH. As’ad Syamsul Arifin adalah anak pertama dari pasangan Raden Ibrahim atau KH. Syamsul Arifin dan Nyai Siti Maimunah yang keduanya berasal dari Pamekasan Madura. Dari jalur ayah, K.H. As’ad adalah keturunan Sunan Ampel dan dari pihak ibu masih memiliki garis keturunan dari Pangeran Ketandur, cucu langsung dari Sunan Kudus.

Sejak kecil beliau lahir dan dibesarkan di pesantren, dan hanya menempuh Pendidikan salaf setingkat Madrasah Tsanawiyah sekarang. Meski begitu, kecerdasan dan keilmuan Nyai Hj. Makkiyah tidak kalah dengan orang-orang yang menempuh pendidikan formal di zamannya. Bimbingan langsung dari ayahnya membuatnya bisa menjadi pribadi atau generasi muslim yang taat beragama dan bisa meneruskan perjuangan ulama.

Beliau  adalah isteri dari alm. Drs. K.H. Shidqie Mudzhar, pengasuh pondok pesantren   Al-Huda Sumber Nangka, Duko Timur, Larangan, Pamekasan. Ketika suaminya wafat pada tahun 2002, kiprah Nyai Makki semakin dikenal, sebab perjuangan  pesantren secara otomatis dilanjutkan oleh ulama perempuan ini. Ketokohan Nyai Hj. Makkiyah As’ad tidak lepas dari darah yang mengalir dalam dirinya, karena beliau adalah putri  dari pelaku sejarah NU, yakni K.H. As’ad Syamsul Arifin dari  pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukerojo, Situbondo.

Baca Juga:  Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 1)

Sebagai seorang anak dari ulama kharismatik, Nyai Hj. Makkiyah As’ad tentu saja memiliki modal spiritual dan intelektual untuk menjadi ulama perempuan yang bisa berperan penting dalam memperjuangkan syariat Islam di tengah-tengah pengaruh budaya Barat yang semakin tidak terbendung.

Dalam buku Kiprah Ulama Perempuan Nyai Hj. Makkiyah As’ad dituliskan bahwa jaringan keulamaan yang melekat dalam diri Nyai Hj. Makkiyah As’ad semakin memudahkan kiprah  beliau untuk meneruskan perjuangan pesantren yang sudah ditinggal oleh ayahnya sendiri dan suami tercinta.

Sampai saat ini, Nyai Hj. Makkiyah As’ad menjadi tiga pengasuh pesantren sekaligus, yakni Pondok  Pesantren  Salafiyah  Safi’iyah,  Sukerojo,  Situbondo. Kedua, Pondok  Pesantren al-Huda Sumber Nangka, Larangan, Pamekasan. Ketiga, Pondok Pesantren As-Shidqiyah, Perum Batu Kencana, Batuan, Sumenep.

Kiprah dan posisi Nyai Hj. Makkiyah As’ad sebagai pengasuh tiga pesantren besar merupakan sebuah tanggung jawab yang tidak mudah untukdilaksanakan. Namun, beliau masih tetap semangat untuk meneruskan perjuangan ayahanda dan suami tercintanya. Bahkan, di sela-sela sebagai pengasuh pesantren, beliau termasuk ulama perempuan yang tidak mau berpangku tangan meskipun ditinggal oleh alm. K.H. Shidqie Mudzhar.

Sejak menikah dengan alm. K.H. Shidqie Mudzhar, Nyai Makki ikut terlibat dalam organisasi NU, mulai  dari  Fatayat  sampai   Muslimat. Puncak dari kiprah luar biasa dari ulama perempuan kharismatik ini adalah menjadi anggota dewan penasehat Pimpinan Pusat Muslimat NU.

Nyai Hj. Makkiyah As’ad adalah ulama perempuan yang memiliki kapasitas keilmuan agama yang memadai sebagai juru dakwah professional dan memiliki jiwa yang sosial yang tinggi terhadap masyarakat luas. Selain itu, beliau juga dikenal dengan kepribadiannya yang memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Gambaran sekilas dari kiprah Nyai Hj. Makkiyah As’ad menunjukkan bahwa beliau termasuk tokoh nasional yang merepresentasikan ulama perempuan yang aktif berdakwah di tengah kesibukannya memimpin tiga pesantren besar. Beliau sering diundang ke luar negeri untuk mengisi acara pengajian muslimat yang dihadiri umat Islam dari berbagai negara.

Baca Juga:  Pekerja Rumah Tangga dan Payung Hukum yang Tak Kunjung Disahkan

Kiprah Nyai Hj. Makkiyah As’ad merupakan wujud nyata dari ulama perempuan yang pantas dikaji dalam sebuah penelitian, karena beliau adalah sosok ulama perempuan yang memiliki kontribusi penting bagi  pengembangan ajaran Islam dan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial yang dilaksanakan secara rutin.

Rekomendasi

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

nyai hamdanah sejarah islam nyai hamdanah sejarah islam

Nyai Hamdanah, Tokoh Perempuan yang Turut Andil dalam Sejarah Islam Nusantara

Ummu Hisyam binti Haritsah Ummu Hisyam binti Haritsah

Ummu Hisyam binti Haritsah, Pemelihara Surat Qaf dari Lisan Rasulullah

Sutayta al-Mahamli Sutayta al-Mahamli

Sutayta al-Mahamli: Ahli Matematika Muslimah dari Irak

Ditulis oleh

Penulis adalah kandidat magister pengkajian Islam dalam bidang pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif di Komunitas Jaringan Gusdurian Depok.

Komentari

Komentari

Terbaru

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Keluarga

makmum fardhu orang sunnah makmum fardhu orang sunnah

Hukum Menjadi Makmum Shalat Fardhu kepada Orang yang Shalat Sunnah

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

panduan melaksanakan puasa syawal panduan melaksanakan puasa syawal

Panduan Melaksanakan Puasa Syawal

Ibadah

beberapa ibadah bulan syawal beberapa ibadah bulan syawal

Berikut Beberapa Ibadah yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal

Ibadah

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

kisah yahudi maulid nabi kisah yahudi maulid nabi

Enam Hal Penting yang Perlu Digarisbawahi tentang Poligami Rasulullah

Kajian

Connect