Ikuti Kami

Muslimah Daily

Persiapan Calon Pengantin Menurut Agama, Check!

risiko nikah muda

BincangMuslimah.Com – Biasanya, para calon pengantin menjelang pernikahan  akan dihantui oleh rasa takut bahkan keraguan terhadap calon pasangannya, ini terutama dirasakan para perempuan. Apakah dia orang yang tepat untukku? Apakah aku tidak akan menyesal memilihnya jadi pasangan hidupku? Bagaimana kalau nanti hidupku tak bisa bebas seperti sebelumnya? Sudah tunangan dengan doi, kenapa ada si A yang lebih segalanya justru hadir? dan lain-lain.

Bagaimana kita sebagai muslimah menyikapi dan menghadapinya?

1. Mantapkan hati, Bismillah, perbanyak salawat.

Kebimbangan yang hadir beberapa saat sebelum menikah bahkan di detik-detik terakhir sebelum ijab kabul dilontrakan itu umum terjadi pada setiap calon pengantin, kok.

Mantapkan hati, serahkan sepenuhnya kepada Allah, kalau kamu sudah menerima lamarannya, kenapa masih ragu? Takdir Allah sudah di depan mata. Jangan biarkan was-was merenggut kebahagiaanmu. Tugas kamu hanya berdoa semoga ia jadi yang terbaik bagimu.

Ada kata mutiara yg sering dilontarkan oleh Kiyai Nafi’ Abdillah seorang kiyai tersohor kenamaan Kajen: “Nek iyo mosok ora, nek ora mosok iyo”. Artinya, jika dialah jodoh yang Allah tentukan untuk kita, tidak mungkin dia tidak jadi jodoh kita. Dan jika dia bukanlah jodoh yang Allah takdirkan untuk kita, tidak mungkin dia akan menjadi jodoh kita”. Inilah Filosofi pasrah dan menerima.

Maka, jika kamu merasa ragu dan bimbang, perbanyaklah bersalawat dan mantapkan dengan Bismillah. Sesungguhnya salawat kepada Nabi Saw akan menentramkan hatimu dari segala ragu dan bimbang.

2. Shalat Istikharah

Shalat Istikharah artinya salat sunnah mohon ditunjukkan pilihan yang benar. Ada banyak sekali macam istikharah. Namun salat istikharah hanya ditujukan bagi orang-orang yang memiliki keraguan. Jika kamu sudah mantap dengan calon pasanganmu, tidak perlu istikharah, ya.

Baca Juga:  Baca Doa Ini Jika Rindu pada Seseorang yang Kamu Sayang

Nah, jika kamu tetap ragu dan ingin, kamu bisa shalat Istikharah sendiri sesuai dengan ajaran dan tata cara yang banyak dijelaskan di kitab-kitab fiqh. Namun ada baiknya jika shalat istikharah dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hati yang bersih dan dekat dengan Allah.

Misalnya; orang salih, Ustadz atau Kiyai. Karena hasilnya akan bersifat objektif. Sedangkan istikharah yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan (diri sendiri), terkadang menghasilkan faham/ hasil yang subjektif.

Mintalah Kiyaimu atau orang yang kamu anggap saleh untuk mengistikharahkan, apakah calon pasanganmu ini adalah orang yang tepat. Namun sebelumnya kamu harus siap dengan hasilnya, ya.

3. Membekali diri dengan ilmu

Pernikahan itu tidak selamanya indah loh seperti di film-film. Hehe. Ada banyak sekali batu terjal yang nantinya akan kamu lewati bersama pasanganmu. Bekali dirimu dengan ilmu agama agar kelak bisa menghadapi segala macam problemnya secara bijaksana.

4. Niat serta tujuan yang baik

Apa sih niat serta tujuan menikah? Menurut Abi Quraish Shihab, tujuan pernikahan ada dua; yang pertama untuk membedakan manusia dan binatang dalam seks. Yang kedua untuk mencapai sakinah.

Ketika sepasang binatang berkumpul, mereka hanya menyalurkan hasrat sexnya kemudian berkembang biak. Berbeda dengan manusia. Perkawinan manusia diikat dengan tali temali akad nikah secara agama dan catatan KUA secara hukum bernegara yang mana perkawinan tersebut memiliki tujuan yang agung yaitu meneruskan generasi umat manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

Sakinah artinya ketenangan. Ia tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya yaitu mawaddah dan rahmah. Nanti kalau sudah menikah, yakin deh, kamu akan merasakan definisi ketenangan (sakinah) hidup bersama pasangan yang selama ini belum pernah kamu rasakan. Eaaa hehehe

Oke, niatkanlah pernikahanmu ini dengan niat yang baik untuk mencapai tujuan pernikahan, ya!

Baca Juga:  Hukum Menyambung Rambut dengan Rambut Tiruan

5. Kenali dan cintai dirimu terlebih dahulu

“Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya). Ungkapan ini masyhur sebagai hadis yang berasal dari Rasulullah. Mengutip Yunal Isra, sebenarnya menurut Imam Az-Zarkasyi dalam hadits-hadits masyhurnya mengutip perkataan Imam As-Sam’ani, perkataan ini merupakan ungkapan yang berasal dari seorang sufi terkenal, Yahya bin Muadz Ar-Razi. Secara makna ungkapan ini mengandung pesan yang mendalam dan benar. Begitu pula jika dikaitkan dengan pernikahan.

Pernikahan membutuhkan pembagian cinta kasih antara kamu dan pasanganmu. Jadi, sebelum memutuskan untuk menikah, sebaiknya kamu memastikan bahwa cinta terhadap diri sendiri sudah cukup atau bahkan berlebih. Berusahalah mengenali dan mencintai dirimu terlebih dahulu dari hal terkecil.

Untuk mencintai diri kita harus pantaskan diri, perbaiki diri, pahami diri. Setelah bisa mencintai diri dan merasa bahwa cinta yang dimiliki berlebih, kamu sudah siap membagikan cinta yang kamu miliki kepada orang lain.

Rekomendasi

Wali di luar nikah Wali di luar nikah

Siapakah Wali dari Anak di Luar Nikah? 

Nikah tanpa wali Nikah tanpa wali

Apa Konsekuensinya Jika Nikah Tanpa Wali?

Tiga Macam Pernikahan yang Dilarang, Meski dengan Motif untuk Menghindari Zina

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Ditulis oleh

Alumni Program Studi Tafsir-Hadis UIN Jakarta dan Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences

Komentari

Komentari

Terbaru

ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan ajarkan kesetaraan laki-laki perempuan

Mengenal Lebih Jauh Macam-macam Pendekatan Gender

Kajian

Kisah cinta Zainab binti Rasulullah Kisah cinta Zainab binti Rasulullah

Kisah Cinta Sayyidah Zainab binti Rasulullah

Muslimah Talk

Hukum kremasi jenazah mualaf Hukum kremasi jenazah mualaf

Hukum Kremasi Jenazah Mualaf

Kajian

Rembuk Ide Rembuk Ide

El-Bukhari Institute Gelar Rembuk Ide, Bahas Moderasi Beragama untuk Gen Z

Berita

Bincang Thaharah; Wudhu Tidak Berurutan, Apakah Tetap Sah?

Video

Perbedaan Haji dan Umrah Perbedaan Haji dan Umrah

Tiga Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah

Syarat-syarat dikabulkannya doa Syarat-syarat dikabulkannya doa

Fungsi dan Syarat-syarat Dikabulkannya Doa  

Ibadah

Larangan bagi Perempuan Haid Larangan bagi Perempuan Haid

Larangan bagi Perempuan Istihadhah

Kajian

Trending

Doa keguguran Doa keguguran

Kehilangan Buah Hati Akibat Keguguran, Baca Doa yang Diajarkan Rasulullah Ini

Ibadah

masa iddah hadis keutamaan menikah masa iddah hadis keutamaan menikah

10 Hadis Tentang Keutamaan Menikah

Kajian

Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat Tujuh Keutamaan Membaca Shalawat

Doa agar Terhindar dari Prasangka Buruk pada Allah

Ibadah

Mengenal Rufaidah al-Aslamiyah: Perawat Perempuan Pertama dalam Sejarah Islam

Muslimah Talk

Mandi junub dan haid Mandi junub dan haid

Empat Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Mandi Wajib

Ibadah

Resensi Buku Pernah Tenggelam Resensi Buku Pernah Tenggelam

Resensi Buku Pernah Tenggelam: Halu Berlebihan Menenggelamkan Keimanan?

Diari

Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah Shafiyah binti Huyay Teungku Fakinah

Kisah Bulan Madu Rasul dengan Shafiyah binti Huyay

Muslimah Talk

muslimah mencukur habis rambutnya muslimah mencukur habis rambutnya

Bolehkah Muslimah Mencukur Habis Rambutnya?

Kajian

Connect