BincangMuslimah.Com– Beberapa perempuan mulia hadir dalam peristiwa maulid Nabi atau kelahiran manusia paling agung, Nabi Muhammad. Mereka juga menyaksikan berbagai kejadian dan keajaiban yang menakjubkan yang terjadi saat itu.
Sayyidah Aminah binti Wahab
Di antara perempuan tersebut ialah Sayyidah Aminah binti Wahab, ibunda Nabi Muhammad saw. Bahkan sebelum Nabi Muhammad lahir dari rahim Sayyidah Aminah, beliau telah bermimpi melihat cahaya keluar darinya hingga kemudian mampu menerangi seluruh pelosok dunia. Mimpi tersebut kemudian terbukti sebagai tanda bahwa kelahiran putranya tiada lain membawa rahmat bagi semesta.
Sayyidah Aminah mengandung dan melahirkan Nabi Muhammad dengan penuh kemudahan dan keringanan, tidak seperti perempuan pada umumnya yang merasa lelah, menderita, dan kesakitan. Kesaksian ibunda Aminah saat melahirkan Nabi terekam dalam kitab tarikh dan kitab maulid, seperti salah satunya dalam Maulid Simtu ad-Durar, fasl 5.
Saat itu adalah hari senin, Rabiul Alwal menjelang fajar, di mana purnama sudah hampir bulat sempurna. Dalam Maulid ad-Diba’i fasl 11, Syekh Abdurrahman ad-Diba’i mengatakan saat malam kelahiran Nabi Muhammad SAW, langit seketika bergetar yang penuh kebahagiaan. Menambahkan, lapisan langit bercahaya terang dan para malaikat bergemuruh mengucapkan pujian kepada Allah.
Syaffa’, Ibunda Abdurrahman bin Auf dan Ummu Aiman
Selain ibu Nabi saw sendiri, ada tiga perempuan lainnya yang menemani dan membantu proses kelahiran Nabi Muhammad. Syaffa’, Ibu dari sahabat Abdurrahman bin Auf sebagai seorang bidan bersama Barakah Ummu Aiman yang merupakan pembantu Sayyidah Aminah juga menyaksikan keajaiban-keajaiban.
Sebagaimana dalam Maulid simtu ad-Durar, fasl 8, diriwayatkan oleh Abdurrahman bin Auf dari ibunya bernama Syaffa’ bercerita, “Pada saat Nabi dilahirkan. la kusambut dengan kedua telapak tanganku. Kemudian terdengar tangisnya pertama kali. Lalu kudengar suara berkata, ‘Semoga rahmat Allah atas dirimu.’ Aku pun menyaksikan cahaya benderang yang menerangi timur dan barat. Hingga aku dapat melihat sebagian bangunan-bangunan milik bangsa Romawi.”
Fatimah binti Abdullah
Perempuan lain yang menemani Sayyidah Aminah ketika melahirkan Nabi adalah Fatimah binti Abdullah, ibu dari sahabat Utsman bin Abi al-‘Ash. Ia memberi kesaksian, seperti termaktub dalam Kitab Asadul Ghabah (7/354):
“Saat Aminah mengalami kontraksi, aku melihat gugusan bintang menjadi terasa lebih dekat. Bahkan sampai aku mengira bintang-bintang itu akan jatuh menimpaku, dan saat Aminah melahirkan, keluar darinya cahaya yang menerangi, memenuhi seisi rumah, saat itu aku tidak melihat apa pun selain cahaya tersebut.”
Sayyidah Hawa, Sarah, dan Asiyah binti Muzahim
Lebih dari itu, terdapat suatu kejadian menarik perihal sosok perempuan yang hadir menemui Sayyidah Aminah sebelum melahirkan Nabi saw. Sebagaimana dalam Maulid simtu ad-Durar fasl 7, Allah mengutus empat perempuan mulia, yaitu Sayyidah Hawa, Sarah, Asiyah binti Muzahim, dan Sayyidah Maryam.
Sayyidah Hawa yang pertama kali hadir berkata kepada Ibunda Aminah:
“Sungguh beruntung engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini perempuan yang mendapatkan kemuliaan dan keberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi engkau akan melahirkan junjungan alam semesta, al-Musthafa saw. Kenalilah olehmu, sesungguhnya aku ini Hawa, ibunda seluruh umat manusia. Aku diperintahkan oleh Allah untuk menemanimu.”
Tak lama kemudian, hadirlah Sayyidah Sarah berkata:
“Sungguh, berbahagialah engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini perempuan yang mendapatkan kemuliaan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan Nabi agung, seorang Nabi yang mendapat anugrah kesucian yang sempurna pada diri dan kepribadiannya. Wahai Aminah, sesungguhnya aku adalah Sarah, istri Nabiyullah Ibrahim. Aku mendapat perintah dari Allah untuk menemanimu.”
Selanjutnya hadir aroma harum semerbak, seraya berkata:
“Sungguh, berbahagialah engkau, wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini perempuan yang mendapatkankeberuntungan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan kekasih Allah yang paling agung dan insan sempurna yang mendapati pujian dari Allah dan dari seluruh makhluk-Nya. Aku adalah Asiyah binti Muzahim, yang diperintahkan oleh Allah menemanimu.”
Sayyidah Maryam
Perempuan mulia keempat yang hadir dengan kecantikannya adalah Sayyidah Maryam. Ia berkata:
“Sungguh, berbahagialah engkau wahai Aminah. Tidak ada di dunia ini wanita yang mendapatkan kemuliaan seperti engkau. Sebentar lagi, engkau akan melahirkan Nabi agung yang dianugerahi Allah mukjizat yang sangat agung dan sangat luar biasa. Beliaulah junjungan seluruh penghuni langit dan bumi, hanya untuk beliau semata segala bentuk shalawat dan salam sejahtera-Nya yang sempurna. Aku adalah Maryam, ibunda Nabi Isa.”
Demikian sekelumit kisah perempuan mulia yang hadir dan menyaksikan kelahiran Nabi Muhammad. Peristiwa ini bukanlah hal biasa, melainkan di dalamnya terdapat hikmah yang sangat agung. Di antaranya adalah bahwa Islam telah mengakui dan menghargai peran perempuan dalam sejarah Islam sejak awal. Wallah a’lam.[]
4 Comments