Ikuti Kami

Kajian

Kecemburuan Ummahatul Mukminin pada Syafiyyah, Putri Pemuka Yahudi

Shafiyah binti Huyay

BincangMuslimah.Com – Cerita tentang rumah tangga rasulullah selalu dibumbui tentang kemesraan antara Rasulullah dan ummahatul mukminin. Padahal banyak kisah tentang kecemburuan ummahatul mukminin serta intrik-intrik dalam rumah tangga.

Sebagaimana dikisahkankan Abu Daud dan an-Nasa’i dalam Sunan-nya, Aisyah ra pada suatu hari pernah bercerita tentang kecemburuannya pada Shafiyah binti Huyay, istri Nabi yang juga keturunan Nabi Harun.

Belum pernah kutemukan,” kata Aisyah “Seorang yang pandai memasak seperti Shafiyah. Ia memasak makanan untuk Rasulullah ketika beliau sedang di rumahku. Rasulullah memegang makanan itu, dan aku merebutnya. Karena kecemburuanku yang sangat, makanan dan tempat itu aku banting hingga hancur berantakan.”

Rasulullah saw. mengumpulkan makanan yang berserakan dan menyuruh sahabat yang ketika itu sedang bersama Rasulullah saw. untuk memakan makanan tersebut, lalu beliau bersabda: “ibu kalian (Aisyah) sedang cemburu.”

Kemudian Aisyah melanjutkan ceritanya:

Aku menyesali perbuatanku. kukatakan pada Rasul ‘Wahai Rasul, apakah kafarat atas perbuatan yang ku lakukan ini?’

Beliau menjawab , “Pinggan diganti pinggan, dan makanan diganti dengan makanan yang serupa!”.

Suatu hari, Aisyah pernah bercerita betapa cemburunya ia saat tahu Rasulullah menikahi Shafiyyah, perempuan putri pemuka Yahudi yang kecantikannya diperbincangkan seluruh sahabat Madinah, kecemburuan itu ia kisahkan dalam sebuah riwayat yang dinukil Ibn Majah:

Tatkala Rasulullah saw. tiba di Madinah setelah menikahi Shafiyyah, aku menyamar menggunakan cadar untuk melihat mereka berdua. Tiba-tiba Rasulullah saw. mengenaliku. Beliau hendak menghampiriku, namun aku berbalik dan mempercepat langkah kaki. Namun beliau dapat menyusul lalu merengkuhku seraya bertanya,”Bagaimana pendapatmu tentang dia?”

Aku menjawab, “Dia adalah perempuan Yahudi di tengah para perempuan yang menjadi tawanan”.

Dalam suatu kesempatan, seperti yang dinukil Imam Ahmad Ibn Hanbal dalam Musnad-nya ‘Aisyah berkisah:

Baca Juga:  Apakah Skincare dan Kosmetik Istri Termasuk Nafkah yang Wajib Suami Penuhi?

Suatu pagi, ketika Rasulullah saw. di tengah perjalanan menunaikan ibadah haji. Tiba-tiba, unta Shafiyyah sakit, sedangkan unta Zainab sehat dan berlebih. Rasulullah saw. pun berkata pada Zainab, ‘Unta tunggangan Shafiyyah sakit, maukah engkau memberikan salah satu untamu?Zainab menjawab, ‘haruskah aku memberinya kepada perempuan Yahudi itu?’

Karena ucapannya itu, Rasulullah saw. tidak menemui Zainab selama tiga bulan, dari bulan Dzulhijjah hingga Muharram. Zainab berkata, ‘hingga aku putus asa dan memindahkan tempat tidurku.’

Suatu hari sebagaimana diriwayatkan Abu Daud, Aisyah pernah mengomentari postur tubuh Shafiyyah yang tidak terlalu tinggi. “Shafiyyah hanyalah perempuan bertubuh pendek” ujarnya sambil memberi isyarat dengan tangan.

Rasulullah murka, lalu bersabda: “Sungguh engkau telah melontarkan suatu kalimat yang jika kalimat itu dicampurkan ke dalam air laut, ia akan membuat seluruh air laut itu menjadi tawar.”

Dalam hadis riwayat Tirmidzi, disebutkan ketika Shafiyyah mendengar Hafshah berkata ‘Perempuan Yahudi!’ ia sedih dan menangis. Kemudian Rasulullah saw menghampiri dan bertanya, ‘Mengapa engkau menangis?’ Shafiyyah menjawab ‘Hafshah binti Umar mengejekku bahwa aku perempuan Yahudiah’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Mengapa tidak kau katakan, bahwa aku lebih baik darimu. Ayahku Harun, pamanku Musa, dan suamiku Muhammad. Apalagi yang bisa dia banggakan padamu?’. Rasulullah saw kemudian berkata pada Hafshah, ‘Bertakwalah engkau kepada Allah wahai Hafshah!’. Hafshah-pun tenang dan tersenyum karena itu.

Salah satu bukti cinta Shafiyyah kepada Nabi terdapat pada Hadis yang diriwayatkan Ibnu Sa’ad dalam Thabaqat-nya tentang istri-istri Nabi yang berkumpul menjelang beliau wafat. Shafiyyah berkata, ‘Demi Allah wahai Nabi, aku ingin apa yang engkau derita biar aku saja yang menanggungnya.’ Istri-istri Rasulullah saling mengedipkan mata memberikan isyarat satu sama lain. Melihat hal yang demikian, beliau berkata, ‘Berkumurlah kalian semua!’ dengan terkejut mereka bertanya, ‘berkumur dari apa wahai Nabi?’ Nabi menjawab ‘Dari isyarat mata kalian terhadapnya. Demi Allah, dia adalah benar.’

Setelah Rasulullah saw. wafat, Shafiyyah merasa terasing di tengah kaum muslimin yang selalu menganggapnya Yahudiah, tetapi dia tetap komitmen terhadap Islam dan meneruskan perjuangan Nabi saw. Menurut Al-Hafizh Abu Nu’aim, Shafiyyah dikenal sebagai orang yang bertakwa, bersih, dan matanya selalu basah karena menangis.

Baca Juga:  Etika Mengkritik Pemimpin di dalam Islam

Ibnu Katsir turut menuturkan bahwa Shafiyyah adalah perempuan yang sangat menonjol dalam ibadah, kezuhudan, kebaikan, dan shadaqahnya. Dia wafat pada masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Marwan bin Hakam menshalatinya kemudian menguburkannya di Baqi’. Semoga Allah memberinya tempat yang lapang dan mulia di sisi-Nya. Wallahu A’lam bis Shawab…

Rekomendasi

Ditulis oleh

Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat dan mahasiswa Pasca Sarjana UIN Jakarta Minat Kajian Tafsir dan Hadis Nabawi

Komentari

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Connect