Ikuti Kami

Kajian

Ubah Insecure Jadi Bersyukur dengan Doa Ini

insecure merasa tertinggal orang

BincangMuslimah.Com – Kata insecure makin populer di media sosial akhir-akhir ini. Insecure mengarah pada masalah psikis seseorang yang sedang tidak mengalami rasa percaya diri, minder, dan merasa tidak aman. Perkembangan teknologi dan kemudahan yang meningkat dalam mengakses berbagai informasi membuat kita sering membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain. Padahal, kita sadar penuh bahwa setiap manusia memiliki kehidupan yang berbeda. Padahal, kita bisa ubah insecure jadi bersyukur yang membuat hati jadi lebih tenang.

Islam tentu mengajarkan pemeluknya untuk mengimani bahwa Allah menakdirkan setiap hambaNya dengan nasib yang berbeda. Sifat Adil Allah tentu bukan berarti menjadikan semua hambaNya sama, melainkan menakdirkan banyak perbedaan. Baik perbedaan warna kulit, bentuk fisik, dan nasib hidup.

Membanding-bandingkan hidup atau nasib diri sendiri dengan apa yang dimiliki orang lain membuat kita merasa tak percaya diri dan lupa bersyukur. Padahal jika tak membanding-bandingkan, kita tentu saja merasa aman dan fokus menjalani hidup. Meski memiliki teladan itu penting, tapi bukan berarti kita malah membanding-bandingkan hidup kita. Hal yang baik harusnya bisa kita tiru, hal yang di luar kendali kita tentu tak perlu disesali.

Dalam surat al-Baqarah ayat 216 disebutkan:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya:  Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Dalam tafsir at-Thabary, surat ini memang diturunkan kepada umat muslim untuk berperang. kewajiban berperang yang menurut sebagian ulama sudah dihapus atau dinasakh, pada saat itu banyak tidak disukai oleh umat muslim. Sebab perang dalam rangka membela diri dari serangan kaum kafir dan perlawanan atas penindasan yang diperintahkan oleh Allah adalah sesuatu yang dibenci. Perjuangan melakukannya tentu berisiko tinggi, kematian atau kekalahan. Tapi Allah mengingatkan, bahwa apa yang Allah perintahkan, Allah takdirkan bahwa kadangkala kita mencintai sesuatu padahal itu tak baik bagi kita atau malah sebaliknya.

Baca Juga:  Qana’ah: Hidup Bahagia Tanpa Perlu Membanding-bandingkan

Kita harus membaca ayat secara kontekstual. Meski ayat tersebut membicarakan tentang kewajiban perang, tapi pelajaran yang bisa diambil pada kalimat berikutnya adalah tentang kerelaan akan apa yang Allah takdirkan. Kita tak tahu apa hikmah di balik takdir dan ketentuan yang Allah beri kecuali saat kita merenunginya dan melakukan refleksi. Sebab, banyak manusia yang tak akan mendapat hikmah jika tak melakukan perenungan atas apa yang dialaminya.

Jadi, beberapa hal yang perlu dilakukan agar inscure jadi rasa syukur adalah dengan berhenti membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Bijaklah menggunakan media memohon kepada Allah agar senantiasa dijadikan hamba yang bersyukur. Doa tersebut diajarkan oleh Nabi Sulaiman yang terdapat pada surat an-Naml ayat 19:

رَبِّ أَوۡزِعۡنِيٓ أَنۡ أَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ ٱلَّتِيٓ أَنۡعَمۡتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَيَّ وَأَنۡ أَعۡمَلَ صَٰلِحٗا تَرۡضَىٰهُ وَأَدۡخِلۡنِي بِرَحۡمَتِكَ فِي عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”

Sebab rasa syukur juga tak mudah dimiliki oleh orang-orang kecuali hamba yang dikaruniai rasa itu. Rasa syukur memang anugerah, tapi ia bisa diperoleh dengan melatih diri, mawas diri, dan tentunya berdoa kepada Allah. Semoga kita senantiasa dimudahkan oleh Allah untuk menjadi hamba yang selalu bersyukur.

Dan hal yang perlu untuk senantiasa kita ingat adalah bahwa apa yang kini ada pada diri kit sifatnya hanya sementara, titipan dari Allah. Jadi rasa insecure itu tak baik dan tak perlu untuk dipelahara dalam diri kita. Jika ia muncul pada diri kita, terimalah itu sebagai rasa yang wajar hadir karena kita hanya manusia biasa.

Baca Juga:  Hukum Boros dan Pamer di Media Sosial

Rekomendasi

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Child Grooming Child Grooming

Child Grooming Mengintai di Sosial Media; Orangtua Harus Ambil Peran

boros pamer media sosial boros pamer media sosial

Hukum Boros dan Pamer di Media Sosial

Komnas Perempuan Luncurkan Instrumen Penanganan Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Ramai Temuan Komunitas Facebook yang Lakukan Pelecehan di Bawah umur, Sinyal Rumah Belum jadi Ruang Aman untuk Anak

Muslimah Talk

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Rasulullah Sebagai Teladan Pekerja Keras

Khazanah

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Membincang Relasi Perempuan dan Tatanan Sosial dalam Surat An-Nisa

Muslimah Daily

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Kajian

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri? Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Benarkah Belajar dengan Guru Lebih Utama dibandingkan Belajar Sendiri?

Kajian

Parenting Islami : Ini Enam Keunggulan Mendidik Anak dengan Dongeng dan Cerita

Keluarga

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1 Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Parenting Islami : Langkah-langkah Mempersiapkan Dongeng Untuk Anak-1

Muslimah Daily

Trending

posisi imam perempuan jamaah posisi imam perempuan jamaah

Shalat Berjamaah Bagi Perempuan, Sebaiknya di Mana?

Ibadah

Istri Pilih Karir keluarga Istri Pilih Karir keluarga

Parenting Islami : Nabi Menegur Sahabat yang Pilih Kasih kepada Anak, Ini Alasannya

Keluarga

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Refleksi Lagu Bang Toyib dan Bang Jono dalam Kisah Pewayangan

Diari

Sinopsis Film Rentang Kisah: Potret Muslimah yang Berdaya  

Diari

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan? Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Empat Kriteria Calon Pendamping Menurut Rasulullah, Mana yang Harus Didahulukan?

Ibadah

Bagaimana Islam Memandang Konsep Gender?

Kajian

Benarkah Rasulullah Menikahi Maimunah saat Peristiwa Umratul Qadha?

Kajian

Hibridasi Islam dan Feminisme Ala Neng Dara Affiah

Muslimah Talk

Connect