Ikuti Kami

Kajian

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid: Pelopor Pendidikan Perempuan dari NTB

Tuan Guru KH Zainuddin Abdul Madjid

BincangMuslimah.com- “Wanita tetaplah wanita, sekalipun SH dan dokteranda. Wajib berjuang dengan pelita, membela agama nusa dan bangsa” (Syair Wasiat Renungan Masa TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

Syair di atas adalah karya Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid. Dengan tujuan untuk mengingatkan fungsinya sebagai hamba Allah yang harus membuat perubahan dalam tubuh masyarakat. Status perempuan dalam Islam sering menjadi sasaran serangan media sekuler.

Bahkan Ajaran Islam sendiri sering mendapat stereotip negatif dalam hal diskursus gender. Pada beberapa peradaban di masa lalu, perempuan sering mendapat penghinaan dan menjadi sebagai pelampiasan birahi. Sehingga Islam datang mengangkat status perempuan dan memberi hak-hak yang adil sejak 1400 tahun lalu. Dan Islam mengharapkan perempuan menjaga status mereka.

Begitupun dengan Tuan Guru KH Muhammad  Zainuddin Abdul Madjid, bahwa hal ini sudah selesai sejak awal. Islam mengangkat derajat perempuan dan mengharapkan mereka menjaga status mereka. Baginya walaupun perempuan punya akses yang tidak sama dalam berbagai hal dengan laki-laki.Tetapi dalam soal pendidikan tidak harus demikian.

 

Pelopor Pendidikan bagi Perempuan

Hal itulah yang menjadi dasar Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid mendirikan Nahdlatul Banat Diniyyah Islamiyah atau lebih dikenal dengan singkatan NBDI, salah satu madrasah khusus untuk kaum wanita.

Madrasah NBDI sebagai lembaga pendidikan formal khusus perempuan yang berdiri pada 15 Rabi’ul Awwal 1362 H/ 21 April 1943 M. Bertepan dengan hari Ibu Kita Kartini yang diperingati pada tanggal 21 April.

Mohammad  Noor dkk dalam buku berjudul Visi Kebangsaan Religius Refleksi Tuan Guru Kyai Haji Muhammad  Zainuddin Abdul Majdid 1904-1997, mengatakan, dulu masyrakat menganggap pendirian madrasah bagi perempuan dinilai tidak wajar. Sebab, menyekolahkan anak perempuan berarti mendidik wanita karier. Ia akan berani tampil di depan khalayak menjaul ilmu dan akan bertingkah laku kurang sopan.

Baca Juga:  Kuasai Tiga Ilmu Memahami Hadis di Sekolah Hadis El-Bukhari Institute

Berbagai hal tersebut dianggap melanggar kodrat kaum perempuan. Para penentang madrasah ini berasal dari kalangan bangsawan yang masih lekang dengan adat istiadat dan tuan guru yang berpandangan konservatif. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan perjuangan Tuan Guru dalam memberikan pengajaran dan pelajaran bagi kaum perempuan.

Bahkan sesekali di sela-sela gotong royong pembanguan madrasah, Tuan Guru sering mengajak kedua putri kecilnya, Siti Rauhun dan Siti Raihanun, untuk berpidota didepan jamaah. Untuk melatih kedua putrinya menjadi seorang yang berjiwa pemberani dan percaya diri.

Bagi Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Madrasah NWDI dan NBDI layaknya Adam-Hawa, sehingga dijuluki “Dwi Tunggal Pantang Tanggal.

Dalam bait Syair Wasiat Renungan Masa TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid menuliskan :

Kaum wanita tetap wanita

Sekalipun SH dan Dokteranda

Wajib berjuang dengan pelita

Membela agama nusa dan bangsa

Banyak Wanita Mengaku Bebas

Semau-mau Tinggalkan Tugas

Bercampur Baur Secara Bebas

Akhirnya Imannya Melayang Lepas

Kaum Wanita Tetap Wanita Sekalipun SH dan Dokteranda

Dari wasiat di atas dapat terlihat bahwa perempuan pada dasarnya secara kodrat tentu berbeda dengan laki-laki. Kodratnya sebagai perempuan, kodratnya sebagai anak karna telah dilahirkan oleh seorang ibu, dan kodratnya sebagai ibu jika sudah mempunyai anak.  Tetapi dalam hal peran jelas menurutnya  tidak ada perbedaan, sebab perempuan juga bisa memiliki intelektualitas tinggi sebagaimana penggambaran dalam baris kedua.

Salah satu ciri utama yang membedakan antara manusia dengan seluruh binatang adalah ilmu. Di mana manusia mendapat bekal ilmu pengetahuan, sehingga mereka menjadi mulia karenanya. Keutamaan ilmu syariat ini besar sekali, terlalu besar untuk dijelaskan dengan kata-kata. Cukuplah Allah Swt meninggikan perempuan mukminah atas perempuan lainnya dengan beberapa derajat sesuai dengan ilmu yang mereka pelajarinya. Sebagaimana Allah Swt berfirman (QS.Al-Mujadilah: 11)

Baca Juga:  Amalan Mimpi Bertemu Rasulullah dari Abah Guru Sekumpul

Wajib Berjuang Dengan Pelita Membela Agama Nusa Dan Bangsa

Mengindikasikan bahwa dalam hal peran  membela agama, yakni ikut serta dalam mendidik masyarakat untuk membela agama nusa dan bangsanya. Keikutsertaan perempuan dalam mengambil peran sebagai pendidik merupakan wajib bagi mereka yang sudah  mempunyai ilmu (sarjana dan doktoranda). Jadi perempuan wajib mengamalkan ilmu yang mereka miliki (transfer of knowledge) bagi kemajuan agama nusa dan bangsa.

Banyak Wanita Mengaku Bebas Semau-mau Tinggalkan Tugas. Bercampur Baur Secara Bebas Akhirnya Imannya Melayang Lepas

Pesan moral yang terkandung dalam bait di atas adalah memberikan peringatan bagi kaum perempuan. Ketika segala akses menuju kemerdekaan perempuan telah tercapai dan para perempuan sudah mendapatkan haknya, agar  dalam mengaktualkan diri harus selalu menyadari akan batasan-batasan  yang ada serta menjalankan perannya sesuai aturan yang terdapat dalam norma kehidupan bermasyarakat. Supaya tidak kebablasan dan terjerumus dalam kebebasannya.

Dalam dunia ini tak ada satupun hal yang tak bersinggungan dengan perempuan. Ingat,  kita sebagai perempuan memiliki tugas besar yaitu membentuk generasi yang beradab dan generasi yang hebat, itu semua lahir dari otak yang sibuk merangkai sejarah dan dari seseorang yang berdikari juga Islami.

Rekomendasi

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura

Peluncuran Buku “Kisah Inspiratif Pemimpin Pesantren: Pengalaman Rihlah Kiai/Nyai ke Negeri Sakura

sikap rasulullah perempuan yahudi sikap rasulullah perempuan yahudi

Mengenal Nyai Hj Chamnah; Tokoh Sufi Perempuan Tarekat Tijaniyah

Hukum haul orang meninggal Hukum haul orang meninggal

Hukum Haul untuk Memperingati Orang yang Sudah Meninggal

Ditulis oleh

Penulis Buku “NW Studies II” dan “Senandung Aforisme, Catatan Ruang Waktu Etika dan Cinta Si Gadis”. Saat ini sedang menyelesaikan gelar Magister Aqidah dan Filsafat Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

14 Komentar

14 Comments

Komentari

Terbaru

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

tantangan menjalani i'tikaf ramadhan tantangan menjalani i'tikaf ramadhan

Amalan yang Dianjurkan Ulama Saleh di Bulan Maulid Nabi

Ibadah

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

Muslimah Talk

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

maria ulfah kemerdekaan indonesia maria ulfah kemerdekaan indonesia

Maria Ulfah dan Kiprahnya untuk Kemerdekaan Indonesia

Khazanah

Connect