Ikuti Kami

Kajian

Mewarnai Rambut Warna-warni, Bolehkah?

BincangMusimah.Com –  Islam merupakan agama yang mengatur setiap aspek kehidupan manusia. Begitupun dalam hal berhias. Salah satunya ingin berhias dengan mewarnai (menyemir) rambut. Bagaimanakah hukum mewarnai rambut bagi perempuan menurut Islam?

Manusia memiliki berbagai macam warna rambut seperti hitam, pirang, dan coklat. Tak jarang kita menjumpai para perempuan yang mewarnai rambutnya dengan berbagai alasan. Penulis akan menjabarkan pada penjelasan berikut:

Bagaimana hukum mewarnai rambut dengan warna hitam?

Seiring bertambahnya usia maka timbullah uban pada rambut. Mewarnai rambut yang putih menjadi hitam jadi solusi agar terlihat muda kembali. Dalam hal ini agama Islam menyikapinya dengan berbagai hukum yang bermacam-macam tergantung alasannya.

Mewarnai rambut dengan cat rambut warna hitam, para ulama telah sepakat mengharamkannya. Termasuk sebagian besar ulama Syafiiyah inilah yang paling shahih. Alasan keharaman mewarnai rambut menjadi hitam adalah agar tidak terjadi gharar, yaitu penipuan dan pengelabuan bahwa seseorang yang sudah tua dan beruban dianggap masih muda karena rambutnya masih hitam akibat diwarnai.

Dalam salah satu hadis disebutkan bahwa ketika Rasulullah bertemu dengan Abi Quhafah (ayah Abu Bakar)  pada saat penaklukan kota Makkah (Fathu Makkah) Rasulullah menyuruhnya untuk menyemir rambut dan jenggotnya dengan selain warna hitam. Muslim bin hajjah dalam shohih muslim juz 3 hal. 1663 sebagai berikut:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: أُتِيَ بِأَبِي قُحَافَةَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ وَرَأْسُهُ وَلِحْيَتُهُ كَالثَّغَامَةِ بَيَاضًا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «غَيِّرُوا هَذَا بِشَيْءٍ، وَاجْتَنِبُوا السَّوَادَ»

“Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: pada hari Fathu Makkah Abi Quhafah dihadapkan kepada Rasulullah SAW. Sementara rambut dan jenggotnya layaknya tanaman al-tsaghaamah (jenis rumput berdaun putih) yang berwarna putih, maka Rasulullah bersabda: “Rubahlah ini dengan sesuatu dan jauhi warna hitam.” (H.R Muslim)

Baca Juga:  Perempuan Shalat di Rumah atau di Masjid, Mana yang Lebih Baik?

Maka dalam hal inipun, diharamkan bagi wali mewarnai (menyemir) rambut anak kecil walaupun perempuan dengan warna hitam karena termasuk merubah ciptaan Allah. Karena hukum merubah ciptaan adalah haram.

Akan tetapi ada pengecualian bagi istri yang ingin mewarnai rambutnya dengan warna hitam. Dengan catatan bahwa hal tersebut merupakan perintah dari suaminya atau ingin menyenangkan hati suaminya dan seizin suaminya maka, hukumnya boleh. Sehingga bila ada suami yang merasa kurang bergairah ketika melihat uban di kepala istri. Lalu minta istrinya supaya menyemir rambutnya maka diperbolehkan. Karena mewarnai (menyemir) rambut demi keharmonisan rumah tangga seperti ini boleh. Hal tersebut sesuai yang disampaikan oleh Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, K.H M Soleh saat mengisi Lailatul Ijtima di Desa Ngelundo, Jombang, Jawa Timur, pada 29 Oktober 2019.

Hal ini sesuai yang disebutkan dalam I’anantut Thalibin berikut:

قال الرملي في شرحه نعم يجوز للمرأة ذلك بإذن زوجها أو سيدها لأن له غرضا في تزينها به

“Imam Al-Ramli berkata dalam kitabnya Syarh-nya; Iya, boleh bagi perempuan menyemir rambutnya dengan warna hitam dengan seizin suaminya atau tuannya. Itu karena ia bertujuan berhias diri melalui semir warna hitam tersebut”.

Bagaimana hukum mewarnai rambut dengan warna selain hitam?

Zaman sekarang banyak anak muda yang mewarnai rambutnya dengan dalih untuk mengikuti tren masa kini. Seperti warna coklat,  merah, atau warna mencolok seperti biru muda, kuning, ungu dan lain-lain.

Para ulama pun berbeda pendapat mengenai hal ini. Hukum asal dari menyemir rambut dengan warna merah atau kuning adalah dianjurkan, sunnah. Dalam hadist berikut Rasulullah menjelaskan bahwa beliau memuji orang yang menyemir rambutnya dengan warna kuning.

Baca Juga:  Ukuran Kerja Berat yang Boleh Membatalkan Puasa

Sebagaimana disebutkan dalam hadist di Sunan Abu Daud jilid. 4 no. 4211, hal. 86  berikut ini:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ قَدْ خَضَّبَ بِالْحِنَّاءِ، فَقَالَ: «مَا أَحْسَنَ هَذَا» قَالَ: فَمَرَّ آخَرُ قَدْ خَضَّبَ بِالْحِنَّاءِ وَالْكَتَمِ، فَقَالَ: «هَذَا أَحْسَنُ مِنْ هَذَا»، قَالَ: فَمَرَّ آخَرُ قَدْ خَضَّبَ بِالصُّفْرَةِ، فَقَالَ: «هَذَا أَحْسَنُ مِنْ هَذَا كُلِّهِ»

Dari Ibnu Abbas, dia berkata, “Seorang yang menyemir rambutnya dengan hinna’ melewati Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka beliau berkata, ‘Bagus sekali orang itu.’  Kemudian lewat lagi seseorang di depan beliau seorang yang menyemir rambutnya dengan hinna’ dan katm, maka beliau berkata, ‘Bagus sekali orang itu.’ Kemudian lewat lagi seseorang yang menyemir rambutnya keemasan, maka beliau berkata, “yang ini lebih baik dari yang lainnya”. (HR. Abu Daud)

Bagiamana hukum mewarnai rambut bila identik dengan orang fasik?

Para ulama berbeda pendapat mengenai hal ini. Menurut Imam Al Ghazali dalam kitabnya  ihya’ ulumiddin menjelaskan bahwa apabila sebuah hal yang sunnah telah dilakukan atau menjadi kebiasaan dari orang fasik maka harus ditinggalkan yakni hukumnya menjadi haram, karena menyerupai mereka.

Menurut Imam ‘Izzaluddin Abdus Salam dalam Fi bayan ahkam anwa’ tasybih kesunahan tersebut tidak perlu ditinggalkan meskipun identik dengan orang fasik. Asalkan dengan tujuan melaksanakan sunah dan bukan tasybih (menyerupai) orang fasik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika perempuan ingin mewarnai rambut dengan warna hitam itu ditidak diperbolehkan, karena termasuk merubah ciptaan Allah. Kecuali untuk istri atas perintah dari suaminya. Sementara dengan warna merah atau kuning adalah dianjurkan, sunah. Yakni tidak dengan niat untuk menyerupai orang fasik.

Baca Juga:  Menurunnya Semangat Women Supporting Women

Wallahu a’lam bisshowaab

Rekomendasi

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

fisik perempuan fisik perempuan

Perempuan dan Fisiknya (2)

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Sekolah Perempuan, Sebuah Harap dari Kampung Sawah

Ditulis oleh

Alumni MA Salafiyah Kajen yang menamatkan kuliah di Program Jurusan Fisika Univesitas Diponegoro. Saat ini sedang merintis perpustakaan dan hobi menulis. Pernah menyabet juara 1 lomba puisi nasional dan menjuarai beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha

Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha

Kajian

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Kajian

Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Trending

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Muslimah Daily

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha Refleksi Al-Qur’an Surah Yusuf Ayat 51: Pelajaran Penting Dari Kisah Pengakuan Zulaikha

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Connect