Ikuti Kami

Kajian

Kita Memang Pendosa, Tapi Pintu Taubat Terus Terbuka

Zikir Pagi dan Petang
Freepik

BincangMuslimah.Com – Sebagai manusia yang Allah ciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan, kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah manusia yang penuh dosa. 24 jam berlalu setiap hari, tentu ada saja dosa yang dilakukan. Sekalipun ia dosa yang tersirat dalam hati atau pikiran. Kita memang pendosa, tapi bukan berarti Tuhan menutup pintu ampunan bagi hambaNya. Pintu taubat selalu ada bagi siapapun yang mau memohon ampun.

Allah menganugerahi kebaikan dan keburukan pada diri manusia. Tapi Dia juga menganugerahi akal untuk mengendalikan keduanya. Adapun tentang ketentuan perbuatan baik dan buruk yang Allah terangkan dalam surat as-Syams ayat 7-8:

 وَنَفۡسٖ وَمَا سَوَّىٰهَا

  فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَىٰهَا

Artinya: dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya) (7) maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (8)

Dalam tafsir Jami’ al-Bayan fii Tafsir al-Qur`an atau populer dengan Tafsir at-Thabary diterangkan bahwa penciptaan manusia adalah dengan bentuk yang sempurna dan adil. Setiap individu diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sempurna secara fisik dan adil. Dan tentu, kita tak bisa memaknai adil dengan cara pandang manusia yang seringkali mengartikan bahwa adil adalah sama. Sikap adil Allah tentu berbeda dengan sikap adil manusia. Di dalamnya Imam at-Thabary menulis:

وقوله:( وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا ) يعني جلّ ثناؤه بقوله:( وَمَا سَوَّاهَا ) نفسه؛ لأنه هو الذي سوّى النفس وخلقها، فعدّل خلقها، فوضع “ما” موضع “مَنْ” وقد يُحتمل أن يكون معنى ذلك أيضا المصدر، فيكون تأويله: ونفس وتسويَتها، فيكون القسم بالنفس وبتسويتها

Artinya: Allah berfirman: (dan (demi) jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)), yaitu pada firman Allah yang menyebutkan (serta penyempurnaannya (ciptaannya)) karena Allah adalah zat yang menyempurnkan jiwa dan menciptakannya, Allah juga adil dalam proses penciptaannya. Huruf mim dan alif pada kalam ayat tersebut adalah sebagai pengganti “man” yang terkadang maknanya mengandung masdar, maka jika ditakwil menjadi: dan demi jiwa serta penyempurnannya, lafaz sumpah (yang dimulai sejak ayat pertama) juga disandingkan pada lafaz “nafs” yang berarti jiwa dan penyempurnannya.

Ini menggambarkan bahwa Allah sudah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk. Sekalipun ia memiliki bentuk mata, hidung, telinga, tubuh, bahkan kulit yang berbeda. Adapun penjelasan ayat berikutnya, Imam at-Thabary menjelaskan bahwa manusia telah diberi potensi untuk mampu membedakan jalan kebaikan dan keburukan. Beliau menulis:

Baca Juga:  7 Macam Keadaan Istihadhah Bagi Perempuan

وقوله:( فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا ) يقول تعالى ذكره: فبين لها ما ينبغي لها أن تأتي أو تذر من خير، أو شرّ أو طاعة، أو معصية

Dan firmanNya: (maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya), maksudnya adalah Allah telah menerangkan kepada jiwa itu, manusia itu, akan jalan yang mana yang harus ia tempuh berupa kebaikan atau keburukan, berupa ketaatan atau maksiat.

Berdasarkan keterangan tersebut tentu kita bisa meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Adil. Lalu Allah menganugerahi akal kepada manusia untuk bisa menentukan langkah yang ia pilih menuju kebaikan atau keburukan. Sebagaimana sebuah syiir yang tentang betapa beruntungnya nafsu yang dikuaia oleh akal:

طوبى لمن كان عقله أميرا  وهواه أسيرا # وويل لمن كان هواه أميرا وعقله أسيرا

Artinya: Berbahagialah orang yang akalnya menjadi pemimpin sedangkanya nafsuna menjadi tawanan. Dan celakalah bagi yang nafsunya menjadi pempimpin sedangkan akalnya menjadi tawanan.

Tapi bagaimana jika kita terpeleset dalam kesalahan, dan itu dilakukan setiap hari? Mungkinkah kita yang pendosa  ini akan mendapatkan ampunan dari Allah?

Banyak sekali ayat yang menerangkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. Bahkan, nenek moyang kita, Adam dan Hawa diterima taubatnya setelah melakukan kesalahan  besar hingga dikeluarkan dari surga. Begitu juga kita yang tentunya tak lepas dari kesalahan yang sengaja maupun tidak. Justru, sikap optimis diampuni adalah sesuatu yang mesti diyakini oleh kita karena itu artinya kita meyakini sifat Maha Pengampun Allah.

Allah pun telah berfirman agar kita tak berputus asa dari rahmatNya, yang berarti tak boleh berkecil hati apakah Allah akan mengampuni atau tidak. Kita juga tak boleh putus harapan dari usaha mencapai tujuan, dalam hal ini mencapai ampunan Allah. Termaktub dalam surat yusuf ayat 87 yang menceritakan pencarian Yusuf dan saudaranya disertai perintah untuk tak boleh putus asa:

Baca Juga:  Mengapa Istri Nabi Disebut Ummahatul Mukminin? 

يَٰبَنِيَّ ٱذۡهَبُواْ فَتَحَسَّسُواْ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَاْيۡ‍َٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡ‍َٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٨٧

Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa manusia hendaknya tak putus asa dari harapan kepada Allah, dan tentu salah satunya adalah harapan mendapat ampunan. Sebab, sikap putus asa hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah tertutup hatinya. Maka teruslah memohon ampun, setiap hari dengan sungguh, terutama setiap habis melaksanakan shalat. Sebab pertemuan kita yang rutin dengan Tuhan adalah saat shalat.

Bahkan Rasulullah pun bersabda:

الفاجر الراجي رحمة الله تعالى أقرب الى الله تعالى من العابد المقنط

Artinya: Ahli maksiat yang berharap rahmat Allah Swt. lebih dekat dengan-Nya daripada ahli ibadah yang pesimis dari rahmta-Nya (HR. Hakim, dari Ibnu Mas’ud)

Maka janganlah mengeluh saat ibadah karena merasa tak yakin diterima. Jangan juga mengeluh lalu meneruskan berbuat maksiat karena merasa terlanjur terjebak dalam lubang dosa. Tetaplah optimis mendapat ampunan dari Allah. Semoga Allah senantiasa menuntun kita pada jalan yang disertai kebaikan dan tidak membuat kitia sering lalai.

 

 

Rekomendasi

Mengapa Kita Menyembah Tuhan Mengapa Kita Menyembah Tuhan

Mengapa Kita Menyembah Tuhan? Begini Jawabannya

memelihara semangat setelah ramadhan memelihara semangat setelah ramadhan

Tips Memelihara Semangat Ibadah Setelah Ramadhan

membuat target dalam ibadah membuat target dalam ibadah

Bolehkah Membuat Target dalam Ibadah?

sujud malaikat kepada adam sujud malaikat kepada adam

Rukun, Syarat, Waktu, dan Tata Cara Sujud Syukur

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Redaktur Bincang Muslimah

Komentari

Komentari

Terbaru

Empat Perspektif Kesetaraan Menurut Huzaemah T. Yanggo

Kajian

Benarkah Nusyuz Hanya Berlaku Bagi Istri? Benarkah Nusyuz Hanya Berlaku Bagi Istri?

Benarkah Nusyuz Hanya Berlaku Bagi Istri?

Muslimah Talk

15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/ 15 Sunnah Haiat Shalat https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ibadah/quraish-shihab-tidak-ada-perintah-memukul-anak-yang-tidak-shalat/

Parenting Islami : Cara Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

Keluarga

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami? Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Kapan Seorang Istri Dapat Keluar Rumah Tanpa Izin Suami?

Muslimah Daily

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

Hukum Berburu di Lahan Orang Lain Hukum Berburu di Lahan Orang Lain

Hukum Berburu di Lahan Orang Lain

Kajian

al-Quran Mengungkap Keajaiban Biologis Perempuan al-Quran Mengungkap Keajaiban Biologis Perempuan

al-Quran Mengungkap Keajaiban Biologis Perempuan

Muslimah Talk

Hari Ayah Nasional: Adab Nabi Muhammad dan Para Nabi Terdahulu dalam Memuliakan Anak Hari Ayah Nasional: Adab Nabi Muhammad dan Para Nabi Terdahulu dalam Memuliakan Anak

Hari Ayah Nasional: Adab Nabi Muhammad dan Para Nabi Terdahulu dalam Memuliakan Anak

Keluarga

Trending

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Tiga Tradisi Bersalawat yang Rutin Diadakan di Pesantren Sunan Pandanaran

Muslimah Daily

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Perjalanan Hagia Sophia, dari Gereja Hingga Jadi Museum dan Masjid

Khazanah

Ingin Memantaskan Diri Menjelang Pernikahan? Simak Ulasan Berikut

Ibadah

Konsep Cinta Dalam Alquran Konsep Cinta Dalam Alquran

Perbedaan Jatuh Cinta dan Benar-Benar Mencintai Seseorang Menurut Buya Syakur Yasin

Muslimah Daily

Connect