Ikuti Kami

Kajian

Batal Puasa Nazar Karena Haid, Wajibkah Qadha atau Bayar Kafarat?

Batal puasa nazar haid
gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Assalamu’alaikum, Ustazah. Perkenalkan saya ingin bertanya mengenai bagaimana hukumnya seumpama kita bernazar puasa tiga hari, tapi tiba-tiba datang haid di hari kedua kita puasa. Jadi saya batal puasa nazar karena haid. Pertanyaannya, apakah puasa pertama tidak sah atau bisa diteruskan sesudah haid?

Jawaban

Sebagaimana yang kita pahami bahwa wanita haid memiliki beberapa larangan menjalankan ibadah, salah satunya puasa. Sebagaimana yang tersirat dalam Alquran surat Al-baqarah ayat 222. Al-Imam Tajuddin Abdul Wahhab Ibn ‘Ali Ibn Abdil Kafi al-Subuki dalam karyanya Al-Subuki, al-Ibhâj Fî Syarh Minhâj al-Wushûl Ilâ ‘Ilm al-Ushûl menyebutkan:

وامتناع الصوم شرعا على الحائض بالإجماع فيحرم عليها ولا يصح

Artinya: “Larangan berpuasa menurut syara’ bagi wanita haid adalah berdasarkan ijma‘, sehingga mereka haram berpuasa dan memang tidak sah”

Puasa nazar adalah puasa yang dijalankan sebab adanya janji (nazr) kepada Allah Swt sebagai bentuk permohonan untuk tercapainya maksud tertentu atau bukti syukur karena telah terpenuhinya sesuatu. Hukum puasa tersebut menjadi wajib  karena terdapat shighat nazr atau ‘janji’ kepada Allah. Apabila tidak dilaksanakan seseorang tersebut harus membayar kafarat atau denda, seperti halnya ketentuan kafarat yang tersirat pada Q.S. Al-Maidah ayat 89.

Ketentuan Puasa Nazar Menurut Para Ulama

Berdasarkan konteks pertanyaan di atas maka ada dua hal yang perlu dititikberatkan. Pertama, perihal sah atau tidaknya melaksanakan puasa nazar selain pada hari yang diniatkan. Kedua, penyebab ketidaksesuaian pelaksanaannya adalah karena haid. 

Pembahasan Pertama: Imam Nawawi dalam kitab Raudhah al-Talibin Ed: Zahir al-Syawisy jld 3, hlm 308 menyebutkan:

  1. Jika seseorang telah bernazar untuk berpuasa pada hari tertentu namun tidak ditentukan secara pasti, maka ia dapat memilih untuk berpuasa pada hari apa saja sesuai nazarnya.  Misalnya: “aku bernazar puasa hari Kamis”. Di sini tidak ada spesifikasi Kamis untuk minggu ini atau minggu depan, maka ia dapat memilih untuk berpuasa pada hari Kamis mana saja yang diinginkannya.
  2.  Jika terdapat penyebutan rinci perihal hari puasa nazar, mayoritas ulama berpendapat tidak sah jika tidak dilaksanakan sesuai hari yang dinazarkan. Imam Nawawi juga mengatakan, apabila puasa nazar yang dilaksanakan setelah waktu yang ditentukan, maka dianggap sebagai puasa qadha.
Baca Juga:  Perempuan hanya Berdua dengan Sopir Taksi, Apakah Disebut Khalwat?

Pembahasan Kedua: terdapat beberapa pendapat perihal puasa nazar yang tidak dilaksanakan sesuai ketentuan sebab datangnya haid.

  1. Mengutip dari bincangSyariah.com, Darul Ifta’ Misriyyah menyebutkan bahwa jika masa haid bertepatan dengan puasa yang dinazarkan maka tidak perlu ada qadha karena memang puasa pada hari tersebut adalah tidak sah. Sebagaimana tidak wajib mengqadha puasa nazar jikamana bertepatan dengan hari-hari yang diwajibkan berpuasa seperti di bulan Ramadhan. Begitu juga tidak wajib bertepatan dengan hari-hari yang diharamkan berpuasa seperti hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan hari-hari Tasyrik.
  2. Syekh Zakariyya al-Ansari juga mengemukakan pendapatnya jika ada seseorang bernazar puasa rutin pada setiap hari Senin, maka puasanya tidak perlu diqadha jika hari Senin itu bertepatan pada bulan Ramadhan atau pada hari diharamkannya puasa dan hari wanita yang sedang haid maupun nifas. Hal ini dikarenakan hari tersebut tidak termasuk dalam nazarnya. Keterangan ini tercuplik dalam Asna al-Mathalib fi Syarh Raud al-Thalib, j1d 1, hlm 583
  3. Sedangkan Irsyadul Fatwa, portal Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan (Kuala lumpur, Putrajaya dan Labuan) merilis fatwa perihal wanita yang tidak bisa berpuasa nazar pada hari yang ia telah tentukan sebab datangnya haid. Maka dalam hal ini ia dimaafkan dan wajib membatalkan puasanya. Namun, ia harus mengganti puasanya setelah suci dari masa haidnya.

Bilamana kita tarik benang merah dari pertanyaan di atas, hukum puasa hari pertama Fulanah adalah sah. Selanjutnya untuk puasa hari kedua dan ketiga jika kembali pada beberapa pendapat di atas,  dapat dilanjutkan setelah ia suci. Hal ini bukan merupakan qadha, namun hanya meneruskan nazr atau janji yang tertunda karena uzur syar’i.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. dalam hadis Sahih Bukhari:

Baca Juga:  Hikmah Disyariatkannya Puasa di Bulan Turunnya Alquran

مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللهُ فَلْيُطِعْهُ ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلَا يَعْصِهِ

Artinya: “Siapa yang bernazar untuk taat pada Allah, maka penuhilah nazar tersebut. Barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat pada Allah, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya. ” (H.R. al-Bukhari)

Rekomendasi

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

istihadhah shalat sunah fardhu istihadhah shalat sunah fardhu

Bolehkah Perempuan Istihadhah Shalat Sunah dengan Wudhu Shalat Fardhu?

flek cokelat sebelum haid flek cokelat sebelum haid

Muncul Flek Coklat sebelum Haid, Bolehkah Shalat?

mengganti puasa nazar sakit mengganti puasa nazar sakit

Tanya Ustazah: Bagaimana Cara Mengganti Puasa Nazar Karena Sakit? 

Ditulis oleh

Mahasiwi Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Mahasantriwati Pesantren Luhur Sabilussalam.

Komentari

Komentari

Terbaru

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Sekilas tentang Sholihah Wahid Hasyim, Ibunda Gusdur

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Beauty Previllege terobsesi kecantikan Beauty Previllege terobsesi kecantikan

Beauty Previllege akan Menjadi Masalah Ketika Terobsesi dengan Kecantikan

Diari

Perilaku Rendah Hati alquran Perilaku Rendah Hati alquran

Tiga Contoh Perilaku Rendah Hati yang Diajarkan dalam Alquran

Muslimah Daily

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Kajian

puasa syawal senilai setahun puasa syawal senilai setahun

Alasan Mengapa Puasa Syawal Senilai Puasa Setahun

Kajian

Metode Nabi Muhammad Metode Nabi Muhammad

Tiga Langkah Membina Generasi Berkualitas bagi Perempuan Karir

Keluarga

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah agar Terhindar Keburukan

Ibadah

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Doa berbuka puasa rasulullah Doa berbuka puasa rasulullah

Beberapa Macam Doa Berbuka Puasa yang Rasulullah Ajarkan

Ibadah

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

Hukum Sulam Alis dalam Islam

Muslimah Daily

Connect