BincangMuslimah.Com – Zakat menurut bahasa adalah mensucikan, sedang menurut istilah ahli fiqih zakat adalah nama bagi harta yang khusus yang diambil dari harta yang khusus yakni dari kelebihan harta yang kita punya dan dikeluarkan dari orang yang wajib dinafkahi untuk delapan golongan penerima zakat. Namun terdapat lima golongan yang tidak boleh menerima zakat fitrah, siapa saja mereka?
Zakat fitrah tidak diberikan pada sembarang orang, ada orang yang berhak menerima zakat dan ada pula orang yang tak dapat menerima zakat. Syekh Muhammad bin Qasim al-Ghazziy dalam kitab Fathul Qarib menjelaskan
و(خمسة لا يجوز دفعها) اى الزكاة (إليهم: الغني بمال أو كسب والعبد وبنو هاشم وبنو المطلب)سواء منعواحقهم من خمس الخمس ام لا،وكذا عتقاؤهم لايجوز دفع الزكاة اليهم،ويجوز لكل منهم اخذ صدقة التطوع على المشهور( والكافر)وفى بعض النسخ:(ولا تصح الكافر) (ومن تلزم المزكي نفقته لا يدفعها)اي الزكاة( إليهم باسم الفقراء والمساكين.)ويجوز دفعهااليهم باسم كونهم غزاة أو غارمين مثلا.
“Adapun ada lima orang yang zakat tak boleh diberikan kepada mereka: (a) orang yang kaya uang atau pencaharian; (b) hamba sahaya; (c) Bani Hasyim; (d) Bani Mutalib; baik mereka menolak menerima seperlima dari 1/5 bagian ghanimah tidak boleh memberikan zakat kepada mereka, tapi mereka boleh mengambil sedekah biasa dan (e) orang kafir, pada sebagian naskah tidak sah zakat orang kafir. Dan Orang-orang yang nafkahnya menjadi tanggungan orang yang zakat tidak boleh zakat itu diberikan kepada mereka dengan nama fakir miskin, boleh memberikannya atas nama orang yang jihad atau orang yang berhutang misalnya.”
Menurut Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-
Hal ini berdasarkan hadis berikut ini
إِنَّ الصَّدَقَةَ لاَ تَنْبَغِي لِآلِ مُحَمَّدٍ، إِنَّمَا هِيَ أَوْسَاخُ النَّاسِ
“Sesungguhnya zakat-zakat ini hanyalah merupakan kotoran manusia dan tidak halal diterima oleh Muhammad dan keluarga.” (HR. Muslim)
Namun menurut Sayyid Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Ianatut Thalibin mengutip pendapat dalam Busya Karim disebutkan bahwa sekelompok ulama mengatakan bahwa jika mereka telah terputus mendapatkan ghanimah maka diperbolehkan untuk mendapatkan zakat. Sekalipun demikian, mayoritas ulama berpendapat tidak boleh kecuali sedekat sunnah biasa maka halal bagi keluarga Nabi Saw.
Wallahu’alam.