BincangMuslimah.Com – Menyusui bisa didefinisikan sebagai proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) yang bersumber dari payudara ibu. Bayi yang diberikan susu menggunakan refleks menghisap untuk menelan susu. Apa saja sebenarnya hikmah menyusui bagi seorang ibu?
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi. Seorang bayi bisa disusui oleh ibunya sendiri atau oleh perempuan lain. ASI yang diberikan juga bisa diperah dan diberikan untuk bayi melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau pipet.
Selain ASI, susu formula juga tersedia untuk para ibu yang secara kesehatan tidak bisa atau memilih untuk tidak menyusui. Tapi, para ahli sepakat bahwa kualitas susu formula tidak sebaik ASI.
Menyusui dinyatakan sebagai metode terbaik untuk pemberian gizi bayi, setidaknya tahun pertama dan bahkan lebih lama lagi. Pernyataan ini bersumber dari WHO, Akademi Dokter Anak Amerika (American Academy of Pediatrics), dan Departemen Kesehatan Indonesia.
Berhasil melahirkan buah hati ke dunia dengan selamat dan memberikan ASI eksklusif adalah pengalaman paling berharga bagi setiap ibu di dunia, salah satu bentuk dari hikmah menyusui bagi seorang ibu. Sebab, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sebab kandungannya yang kaya nutrisi sehingga sangat baik bagi buah hati. ASI juga bisa mempererat ikatan batin antara bayi dan ibunya.
Allah Swt. memerintahkan kepada para ibu untuk menyusui anak-anaknya dan memberi batas hingga dua tahun penuh bukan tanpa alasan. Bayi, terutama yang baru lahir sampai usia dua tahun, masih sangat memerlukan ASI. Setelah berusia dua tahun ke atas, ia akan mulai merasakan makanan dan minuman lainnya.
Kandungan ASI tidak bisa dibandingkan dengan air susu lainnya. Sebab, ASI adalah makanan anak terbaik sebagaimana dikemukakan oleh para ahli kedokteran. Dengan ASI, seorang anak bisa membentuk dirinya dari darah seorang ibu.
Darah tersebut kemudian beralih menjadi susu, dan susu itulah yang menjadi makanan pokok bayi. Pemberian ASI inilah yang bisa membantu anak dalam masa pertumbuhan dan memulai kehidupannya dengan baik.
Di sinilah hikmah menyusui bagi seorang ibu, bahwa ASI adalah asupan yang sangat cocok untuk anak, sesuai dengan tingkatan umur anak. Oleh sebab itu, apabila seorang anak disusui oleh orang lain, maka kesehatan sang ibu yang akan menyusui mesti dicek terlebih dahulu.
Sewaktu sedang menyusui anak, sesungguhnya seorang ibu tidak sekadar menyusui, tapi seorang ibu melakukannya dengan penuh perasaan kelembutan, kasih sayang dan belaian cinta. Perasaan sayang itulah yang akan tumbuh pada diri seorang anak, disertai dengan rasa cinta dan kebaikan.
Muhammad ‘Ali Al-Shabuniy dalam Rawâi’ Al-Bayân Tafsîr Âyât min Al-Qur’ân menyatakan bahwa pakar pendidikan telah mengadakan penelitian terhadap masyarakat yang moralitasnya tinggi.
Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa di antara sebab masyarakat dengan moral yang tinggi adalah karena para istri-istri Kaisar yang menyusui anak-anaknya sendiri. Para istri Kaisar tidak mau menyerahkan anak-anak mereka kepada perempuan lain untuk menyusukannya.
Semua penjelasan di atas adalah hal yang mengagumkan. Apabila syariat menyusui dipelajari, dipahami dan direnungkan dengan hati dan pikiran yang jernih, maka kita akan menemukan keagungan Allah Swt. (Baca juga: Menyusui Lebih dari Dua Tahun, Apakah Diwajibkan?)
Allah Swt. memang tidak menciptakan segala sesuatu yang sia-sia, nilai yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam Qur’an Surat Ali ‘Imran Ayat 191:
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”” (QS. Ali ‘Imran: 191)
Hikmah menyusui bagi seorang ibu tidak hanya terjadi saat menyusui sampai umur dua tahun tapi juga saat anak tumbuh besar. Kasih saying seorang ibu menjadi semakin kuat dan tak tergantikan. Salah satu alasannya adalah karena proses menyusui yang baik.[]
1 Comment