Ikuti Kami

buku

Perempuan di Titik Nol; Firdaus dan Pengalaman Sosial Perempuan Arab

perempuan titik nol arab

BincangMuslimah.Com – Beberapa waktu lalu, akhirnya saya menyelesaikan salah satu novel garapan Nawal El-Saadawi. Perempuan berkebangsaan Mesir ini terkenal akan kegilaannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Melalui tulisan-tulisannya, Nawal dengan berani memberontak mengenai kesenjangan yang terjadi di lingkungannya. Selain itu, tradisi dan budaya menjadi laku dalam setiap tulisannya. 

‘Perempuan di Titik Nol’, adalah salah satu garapan novel Nawal yang menceritakan pengalaman sosial perempuan Arab. Cerita tersebut mengisahkan perempuan yang ditemui oleh Nawal di penjara Qanatir. Menurut penjaga penjara, perempuan tersebut dijatuhi hukum mati akibat membunuh seorang perdana menteri. Novel yang dirilis tahun 1983 ini menceritakan seorang perempuan bernama Firdaus. Firdaus lahir dari suatu desa kecil di Mesir, ia berasal dari lingkungan kelas ekonomi bawah, ayahnya hanyalah petani desa seperti rata-rata penduduk lainnya. Sedangkan sang ibu menghabiskan hari-harinya di dapur. 

Perempuan yang Dinomorduakan

Seperti masyarakat Arab pada umumnya, yang kental akan tradisi dan budaya. Yang mana, perempuan mendapat aturan-aturan tersendiri atau mendapat porsi yang lebih sedikit daripada laki-laki pada umumnya. Hal ini terlihat jelas dari keluarganya sendiri, sang ayah memposisikan diri sebagai seseorang yang mempunyai superior dalam lingkup keluarga. Seperti yang diceritakan Firdaus, ketika matahari terbenam, sang ayah pulang dan menyantap makanan yang telah disajikan sang ibu, sedangkan Firdaus dan adik-adiknya hanya bisa melihat dan menggigit jarinya. Setelah itu, ibunya membersihkan kaki ayahnya sebelum tidur. Ketika Firdaus dewasa, hal-hal yang dilakukan ibunya kini sedang dilakukannya. 

Sosok perempuan dinomorduakan tidak hanya dalam ranah privat saja, tapi juga publik. Tepat saat remaja, sama halnya dengan anak di usianya, Firdaus bermimpi untuk menjadi dokter, insinyur atau hakim, untuk itu Firdaus berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi seperti pamannya. Pada suatu ketika, Firdaus menceritakan impian tersebut kepada pamannya. Sang paman tersenyum dan mengatakan, “Al-Azhar adalah dunia yang mengagumkan yang hanya dihuni oleh laki-laki”. Ini jelas menunjukkan bahwasannya terjadi adanya dominasi (laki-laki) dan subordinasi (perempuan) yang terjadi di bangsa Arab.

Baca Juga:  Resensi Buku "Zakat untuk Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak"

Gender merupakan istilah yang membedakan peranan dan fungsi sosial antara laki-laki dan perempuan di masyarakat. Karena sifat perempuan yang feminim, lemah lembut dan keibuan, masyarakat menempatkan perempuan di kelas kedua atau subordinal gender. Perbedaan gender ini berasal dari kebiasaan yang turun temurun, sehingga mereka beranggapan bahwa demikianlah peran yang harus dijalankan. Pada masa Jahiliyah, masyarakat Arab menjadikan laki-laki sebagai kaum dominasi, selain dari fisik yang kuat daripada perempuan, juga mempertaruhkan nyawanya untuk perang. Menurut Julia Cleves Mosse, subordinasi perempuan tidak hanya dalam konteks keluarga, tapi juga hubungan peran laki-laki dan perempuan yang berkaitan dengan pekerjaan. 

Hal di atas menunjukkan bahwasannya laki-laki (ayah) seolah harus dijadikan raja oleh individu lainnya (anak dan istri). Dalam budaya patriarki, seorang perempuan dianggap makhluk nomor dua. Mereka menganggap wilayah perempuan hanya bersifat hal yang domestik tersebut menciptakan suatu hubungan dominasi dan subordinasi. Akibatnya, Firdaus dan perempuan lainnya tidak mendapatkan ruang sebagaimana manusia secara utuh. 

Demikian sekilas ulasan buku “Perempuan di Titik Nol”, novel yang membuka fakta tentang pengalaman perempuan Arab dan hingga kini masih terus dibaca dan dikaji.

Rekomendasi

rasuna said pahlawan kemerdekaan rasuna said pahlawan kemerdekaan

Rasuna Said: Pahlawan Kemerdekaan dari Kalangan Santri dan Pejuang Kesetaraan Perempuan Bersenjata Pena

hukum islam perjalanan perempuan hukum islam perjalanan perempuan

Hukum Islam Terkait Mahram pada Perjalanan Perempuan: Kehadiran Negara Pun Diperlukan

Pray the Devil Back Pray the Devil Back

Pray the Devil Back to Hell, Cerita Powerfull Perempuan Mengusung Perdamaian

Perempuan Bekerja saat Iddah Perempuan Bekerja saat Iddah

Bolehkah Perempuan Bekerja saat Masa Iddah?

Ditulis oleh

Mahasiswi Universitas Al-Azhar, Kairo jurusan Akidah dan Filsafat.

3 Komentar

3 Comments

Komentari

Terbaru

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Kalau Ganteng Pasti Mau’: Saat Candaan Berisiko Membungkam Korban Pelecehan Seksual

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Kajian

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Refleksi Al-Quran Surah An-Nisā’ ayat 34: Tentang Kepemimpinan Laki-Laki Atas Perempuan

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Abigail Adams: Ibu Negara yang Memperjuangkan Perempuan dari Gedung Putih

Muslimah Talk

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Tahirih Qurrat al-Ayn: Cendekiawan, Penyair, dan Martir Perjuangan Hak Perempuan

Khazanah

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26 Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Perluasan Makna Aurat; Perspektif Al-Qur’an Surah Al-A’raf Ayat 26

Kajian

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Laki-Laki dan Perempuan Memang Berbeda, Tapi Kesetaraan Gender Bukan Soal Biologi: Mari Intip Apa yang Diperjuangkan

Muslimah Talk

Trending

Melihat Spirit Keislaman melalui Shalawat yang Dibawakan Gus Azmi dan Syubbanul Muslimin

Muslimah Daily

menabuh rebana perayaan maulid menabuh rebana perayaan maulid

Hukum Menabuh Rebana Ketika Peraayaan Maulid

Kajian

Ruby Kholifah: Pejuang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

Muslimah Talk

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral? Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Mengapa Suara Perempuan Baru Didengar Setelah Viral?

Muslimah Talk

Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki? Benarkah Perempuan Tercipta Dari Tulang Rusuk Laki-laki?

Konsep Kesetaraan Gender Menurut Amina Wadud Muhsin

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Kemenag Gelar Bincang Syariah Goes to Campus di Universitas Indonesia; Merayakan Maulid dengan Kesadaran Ekologis

Berita

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Pihak yang Dirugikan, Perempuan Justru Punya Peran Tersembunyi ‘Lestarikan’ Patriarki

Muslimah Talk

Connect