BincangMuslimah.Com- Pendaftaran International Conference on Religious Moderation (ICROM) 2024 resmi diperpanjang oleh Kementerian Agama RI. Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Dedi Slamet Riyadi, mengumumkan bahwa perpanjangan pendaftaran dilakukan sebanyak lima hari, dari Jumat, 11 Oktober hingga Rabu, 16 Oktober 2024. Perpanjangan ini diharapkan memberikan kesempatan lebih luas bagi peserta yang ingin berpartisipasi.
Menurut Dedi Slamet Riyadi, atau yang akrab disapa Kang Dedi, alasan diperpanjangnya waktu pendaftaran ini disebabkan oleh tingginya antusiasme masyarakat. Mahasiswa, akademisi, peneliti, dan praktisi sosial menunjukkan minat yang luar biasa terhadap ICROM 2024. “Animo masyarakat sangat besar, banyak yang ingin berkontribusi dengan mengirimkan artikel,” ujarnya pada Jumat (11/10/2024).
Berdasarkan data yang diterima per hari ini, jumlah peserta yang sudah mengirimkan artikel mencapai 200 orang. Jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring diperpanjangnya waktu pendaftaran. Kang Dedi menambahkan, masih banyak calon peserta yang mengajukan permohonan perpanjangan waktu karena kendala teknis maupun persiapan yang belum tuntas. “Kami menerima banyak masukan agar pendaftaran diperpanjang, dan kami memahaminya,” jelasnya.
ICROM 2024 sendiri merupakan ajang penting yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu terkait moderasi beragama di tingkat nasional dan internasional. Konferensi ini diharapkan menjadi wadah untuk bertukar pikiran dan memperkuat pemahaman mengenai moderasi agama yang inklusif dan damai.
Lebih lanjut, Konferensi 3rd ICROM di tahun 2024 ini mengangkat tema Moderasi Beragama dan Jawaban atas Krisis Kemanusiaan. Tema ini diangkat agar para peserta konferensi, baik dari kalangan akademisi, intelektual, pengambil kebajikan, juga praktisi dapat mendiskusikan bagaimana moderasi beragama dapat menjadi peluang jawaban atas sejumlah krisis kemanusiaan yang terjadi.
Pemilihan tema ini juga berangkat dari refleksi pelaksanaan ICROM sebelumnya. Pada 1st ICROM (2022), konferensi memotret upaya pengembangan moderasi beragama di ruang digital dalam berbagai isu, aktivitas, dan kelompok masyarakat. Selanjutnya pada 2nd ICROM (2023), perhatian peserta konferensi diarahkan pada bagaimana moderasi beragama, sebagai perangkat nilai untuk mengembangkan toleransi dan kebangsaan, diuji untuk menyikapi perihal keragaman keyakinan di ruang publik.
Sebagai kelanjutan dari dua konferensi sebelumnya. 3rd ICROM ini diharapkan dapat menjadi ruang yang lebih luas untuk publik, dari berbagai kalangan, untuk menyampaikan pemikirannya terkait moderasi beragama sekaligus uji relevansinya atas persoalan kemanusiaan mutakhir, seperti konflik di skala global, pembangunan manusia, dan perubahan iklim.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sub Direktorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerjasama dengan el-Bukhari Institute, dan Universitas Islam Internasional Indonesia.
Peserta Konferensi dapat memperdalam tema utama konferensi menjadi bagian tema dan topik sebagai berikut: 1. Religious Moderation, Ethics, and Justice;, 2. Religious Moderation and Global Securities; 3. Religious Moderation, Health and Human Development; dan 4. Religious Moderation and Enviromental Challenges.
Dengan perpanjangan ini, diharapkan peserta yang belum sempat mendaftarkan diri dapat segera menyelesaikan persyaratan dan berpartisipasi dalam konferensi. Panitia juga menekankan agar calon peserta memanfaatkan waktu tambahan ini sebaik mungkin.
7 Comments