Ikuti Kami

Berita

Ajak Pemilu Jurdil, Gusdurian Gelar Seminar Indonesia Rumah Bersama

Seminar Indonesia Rumah Bersama
Seminar Indonesia Rumah Bersama GUSDURian (Foto: Suci Amalia/bincangmuslimah.com)

BincangMuslimah.Com – Dengan mengangkat tema “Menuju Pemilu Jujur, Adil dan Bermartabat”, Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian bersama Koordinator GUSDURian Wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten menggelar Seminar Indonesia Rumah Bersama di Aula PUSDIKLAT Kementerian Agama, Tangerang Selatan, Sabtu (13/1/2024). 

“Sebentar lagi kita akan Pemilu. Kita tentu saja kalau kita mengambil bagian dari proses itu artinya tentu saja selain kita menggunakan hak pilih, kita juga berperang di dalam mengawal, di dalam memastikan agar Pemilu ini betul-betul berjalan jujur berjalan adil dan bermartabat,” ucap Azhari, Koordinator Gusdurian Wilayah Jawa Barat, DKI dan Banten.

Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber Koordinator Gardu.net Jay Akhmad, Koalisi Masyarakat Sipil Kawan Demokrasi Julius Ibrani, Dewan Pengarah Gardu Pemilu Anita Wahid, dan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Mustafa A. Said.

Membuka sesi seminar, Julius Ibrani mengkritisi demokrasi Indonesia. Menurutnya, banyak orang yang ketakutan untuk mengekspresikan gagasan dan kritikannya terhadap kebijakan pemerintah karena adanya kriminalisasi yang akan diterima.

“Kita harus sadari bahwa pendidikan politik di Indonesia itu haram. Setiap orang yang memiliki ekspresi politik, baik berupa gagasan atau kekritisan pasti dia dikriminalisasi,” ucapnya. 

Sementara itu, Anita Wahid menyoroti kesalahpahaman makna demokrasi oleh masyarakat Indonesia. Banyak yang beranggapan bahwa demokrasi terbatas pada suara terbanyak, dengan mengenyampingkan suara-suara minoritas. 

“Betul bahwa demokrasi adalah dari rakyat. Itu asasnya. Tetapi ketika demokrasi disamakan dengan suara terbanyak, bahayanya adalah akan ada kerusakan sistem yang bisa diterobos oleh suara terbanyak,” ujar anak ketiga Gus Dur ini. 

Lebih lanjut, Anita Wahid juga menjelaskan, memiliki pemahaman seperti ini akan menyebabkan terabaikannya hak-hak kelompok minoritas dan terpengaruhnya masyarakat oleh propaganda komputasi, aktor anti-demokrasi untuk mengganggu proses demokrasi terus berkembang 

Baca Juga:  Peringati Hari Santri, Yenny Wahid : Santriwati Harus Difasilitasi Agar Lebih Berdaya

“Efeknya adalah kelompok minoritas akan selalu tertinggal, tidak pernah didengar. Suaranya kan tidak mayoritas. Suara minoritas tidak akan dipenuhi kebutuhannya. Selain itu, kita akan sangat mudah dipengaruhi computational propaganda, dengan embel-embel ini kan suara rakyat,” tambahnya.  

Menutup sesi seminar, Koordinator Gardu.net Jay Akhmad mengajak masyarakat untuk terus mengawal demokrasi di Indonesia. Tak hanya ketika pemilu berlangsung, namun pengawalan ini juga berlanjut setelahnya.

“Masyarakat sipil bertugas untuk mengawal demokrasi, bukan paslon tertentu. Bagaimana kemenangan demokrasi bukan kemenangan paslon A,B, C, tetapi kemenangan rakyat atas partisipasi dari pra sampai pasca pemilu,”  pungkasnya

Rekomendasi

KUPI Konstitusi Integritas Negara KUPI Konstitusi Integritas Negara

KUPI Desak Penegakan Konstitusi dan Integritas Negara

Kemerdekaan dan Kedaulatan Rakyat dalam Islam

Majelis Taklim Indonesia Majelis Taklim Indonesia

Majelis Taklim Indonesia Serukan 6 Poin Moral Terkait Pemilu

Hukum Buzzer Politik Islam Hukum Buzzer Politik Islam

Hukum Buzzer Politik dalam Islam

Ditulis oleh

Sarjana Fakultas Dirasat Islamiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Pegiat Kajian Bidang Fikih.

1 Komentar

1 Comment

Komentari

Terbaru

Apakah Komentar Seksis Termasuk Pelecehan Seksual?

Diari

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Mengenal Ingrid Mattson, Cendekiawan Muslimah dari Barat

Muslimah Talk

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Mapan Dulu, Baru Nikah! Mapan Dulu, Baru Nikah!

Mapan Dulu, Baru Nikah!

Keluarga

Melatih Kemandirian Anak Melatih Kemandirian Anak

Parenting Islami ; Bagaimana Cara Mendidik Anak Untuk Perempuan Karir?

Keluarga

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

Trending

Jangan Insecure, Mari Bersyukur

Muslimah Daily

anjuran menghadapi istri haid anjuran menghadapi istri haid

Haid Tidak Stabil, Bagaimana Cara Menghitung Masa Suci dan Masa Haid?

Ibadah

Siapa yang Paling Berhak Memasukkan Jenazah Perempuan Ke Kuburnya?

Ibadah

keadaan dibolehkan memandang perempuan keadaan dibolehkan memandang perempuan

Adab Perempuan Ketika Berbicara dengan Laki-Laki

Kajian

Pentingnya Self Love Bagi Perempuan Muslim

Diari

Sya’wanah al-Ubullah: Perempuan yang Gemar Menangis Karena Allah

Muslimah Talk

anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak anak yatim ayah tiri luqman hakim mengasuh dan mendidik anak

Hukum Orangtua Menyakiti Hati Anak

Keluarga

ayat landasan mendiskriminasi perempuan ayat landasan mendiskriminasi perempuan

Manfaat Membaca Surat Al-Waqiah Setiap Hari

Ibadah

Connect