BincangMuslimah.Com – Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda bebera wilayah di Indonesia, khususnya Aceh, Sumatera Utara, dan Sumater Barat. Akibat bencana tersebut, jumlah korban yang hilang dan meninggal terus bertambah setiap harinya. Beberapa yang selamat masih terjebak di tempat-tempat pengungsian.
Bantuan dari berbagai pihak mulai berdatangan, baik bahan pokok, baju, uang tunai dan sebagainya. Sudah semestinya, sesama saudara satu negeri untuk saling mengulurkan tangan saat ada yang membutuhkan. Lalu apa keutamaan memberi bantuan kepada korban bencana alam? Berikut penjelasannya.
Sedekah Tidak Mengurangi Harta
Meskipun secara kasat mata apabila seseorang memberi bantuan kepada korban bencana, maka nominal atau jumlah harta yang mereka miliki akan berkurang. Tetapi pada hakikatnya, Allah telah berjanji akan mengganti harta tersebut bahkan dengan jumlah yang berlipat ganda. Janji tersebut tertulis jelas di dalam al-Quran.
وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Artinya:
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39)
Quraish Shihab dalam tafsir al Misbah menjelaskan bahwa ayat tersebut menekankan bahwa Allah adalah Tuhan yang berhak melapangkan dan membatasi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Selanjutnya, infak atau sedekah tidak akan mengurangi rezeki seorang hamba, bahkan Allah berjanji akan menggantinya, baik di kehidupan dunia maupun pahala di akhirat kelak.
Menghapus Dosa dan Kesalahan
Dengan bersedekah atau berinfak ternyata dapat menjadi perantara menghapus dosa dan kesalahan seorang hamba. Dalam sebuah hadis riwayat at-Tirmidzi menjelaskan:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطَايَا كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Artinya: “Sedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.”
Dalam hadis tersebut menerangkan bahwa dosa dan kesalahan ibarat api, dengan kita bersedekah maka itulah air yang dapat memadamkan bara dosa seorang hamba. Kemudian, Imam al Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menerangkan bahwa:
“Sedekah, meskipun sedikit seperti sebiji kurma, dapat menutup lapar orang miskin dan menghapus dosa pelakunya. Nabi menganjurkan sedekah walau kecil karena manfaatnya besar, baik sosial maupun spiritual.”
Melipatgandakan Pahala
Allah menjanjikan pahala yang berlipat bagi seseorang yang mau meminjamkan harta bendanya melalui sedekah baik dari golongan laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana Allah berfirman:
النَّاسِ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَأَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ أَجْرًا عَظِيمًا
Artinya“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka; dan mereka akan memperoleh pahala yang mulia.” (QS. Al-Hadid: 18)
Dalam Tafsir Al-Mishbah, Quraish Shihab menyebutkan bahwa ayat ini menegaskan keutamaan sedekah dan infak yang dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan dengan ikhlas. Ungkapan “meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik” adalah metafora untuk sedekah yang berasal dari harta halal, memberi dengan tanpa mengungkit-ungkit, dan semata-mata mengharap ridha Allah.
Allah menjanjikan pelipatgandaan balasan yang tidak terbatas, baik berupa rezeki di dunia maupun pahala di akhirat, serta kemuliaan di sisi-Nya. Ayat ini juga mengajarkan bahwa amal saleh ialah dari keikhlasan, bukan dari jenis kelamin, sehingga setiap orang memiliki peluang yang sama untuk meraih pahala besar melalui sedekah.
Dari beberapa keutamaan di atas, mengajak kita untuk saling bahu membahu meringankan beban dengan memberi bantuan saudara kita yang sedang terkena musibah bencana alam. Semoga bermanfaat
Rekomendasi
2 Comments