Ikuti Kami

Muslimah Talk

Mengusir Korban Pemerkosaan yang Hamil adalah Tindakan Keliru

korban pemerkosaan yang hamil
Source: Gettyimages.com

BincangMuslimah.Com – Pernah mendengar cerita korban pemerkosaan yang hamil, lalu diusir dari keluarganya? Atau perempuan hamil di luar nikah yang dikucilkan dari masyarakat? Cerita seperti itu sering kita dengar dari berita di televisi, maupun membacanya di media sosial. Namun, apakah tepat memperlakukan korban pemerkosaan seperti itu?

Sangat disayangkan bahwa kejadian pengusiran korban pemerkosaan yang hamil oleh keluarganya sendiri masih terjadi di tengah masyarakat. Jelas itu bukanlah tindakan yang tepat dan keliru. Korban pemerkosaan tentu terluka baik fisik dan psikis.

Melansir portal Alodokter, beberapa dampak psikis yang bisa dialami oleh korban pemerkosaan adalah: menyalahkan diri sendiri; mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), karena sering teringat kejadian yang dialaminya; dan menyakiti diri, hingga berkeinginan untuk melakukan bunuh diri.

Ditambah lagi dengan kehamilan yang sedang dialaminya. Perubahan fisik yang dialami ibu hamil  biasanya disertai dengan perubahan psikologis seperti lebih sensitif hingga depresi. Maka sudah seharusnya kita tidak meninggalkan apalagi mengusirnya. Keluarga sebagai orang terdekat seharusnya bisa menjadi tempat berlindung bagi korban pemerkosaan. 

Jika melihat kebijakan yang ada, dalam UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), salah satu tujuannya adalah untuk menangani, melindungi, dan memulihkan korban kekerasan. Dalam UU TPKS korban bisa mendapatkan pendampingan dan perlindungan berbagai lembaga.

Mulai dari kepolisian, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan & Anak (UPTD PPA), tenaga kesehatan, psikolog, pekerja sosial, tenaga kesejahteraan sosial, psikiater, Pendamping hukum, meliputi advokat dan paralegal, petugas Lembaga Penyedia Layanan Berbasis Masyarakat, dan lainnya. 

Dalam hal pemulihan korban berhak mendapatkan rehabilitasi medis, mental, dan sosial, pemberdayaan sosial untuk dapat kembali ke tengah masyarakat. Mendapatkan restitusi maupun kompensasi. Dan semua hak yang dijamin oleh negara ini jelas membutuhkan dukungan dari keluarga korban. 

Baca Juga:  Saffanah binti Hatim; Tawanan Rasul Saw. yang Pandai Berdiplomasi

Bukan tidak mungkin korban tidak mendapatkan hak-hak tersebut jika keluarga yang seharusnya menjadi garda terdepan malah mengusir korban. Korban pemerkosaan sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dan orang terdekat. 

Bukankah Nabi Muhammad saw. Sudah mengajarkan kita untuk senantiasa memuliakan perempuan, termasuk ibu hamil, apalagi ia adalah anak-anak. Mengutip buku KH. Faqih Abdul Qodir, 60 Hadis Hak-Hak Perempuan dalam Islam, 

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw. Bersabda: orang mukmin yang paling sempurna adalah mereka yang memiliki akhlak mulia dan sebaik-baik kamu adalah dia yang berperilaku baik terhadap perempuan.” (Sunan Turmudzi)

Masih mengutip buku yang sama, Nabi mengingatkan bahwa berbuat baik kepada perempuan menjadi syarat keimanan sekaligus juga indikator orang-orang terpilih. Nabi dengan tegas mengatakan tentang martabat perempuan. 

Melalui hadis ini jika dibaca secara mubadakah atau timbal-balik maka perempuan dan laki-laki mukmin yang terpilih adalah yang berbuat baik terhadap keluarganya. Karena sejatinya segala kebaikan dan perbuatan mulia harusnya dimulai dari lingkup keluarga, baik dalam relasi suami-istri, orangtua-anak, maupun sesama saudara. 

Jadi dengan mengusir korban pemerkosaan yang hamil dari keluarganya sendiri adalah bukan perbuatan orang mukmin yang terpilih berdasarkan hadis nabi. Selain itu akan menambah beban psikologi bagi korban pemerkosaan. Dan bisa menjauhkan korban dari segala akses penanganan, perlindungan, dan pemulihan yang sudah dijamin oleh negara melalui kebijakan.

Penanganan, perlindungan, dan pemulihan korban pemerkosaan sebenarnya bukan hanya tanggung jawab keluarga dan negara saja, masyarakat umum juga memiliki peran yang sangat besar. Bayangkan jika di keluarganya saja diusir, lalu masyarakatnya juga ikut mengucilkan korban, entah bagaimana korban akan bisa bertahan.

Contoh baik datang dari Texas AS, dilansir dari BBC News, di kota tersebut ada sebuah SMA yang semuanya adalah ibu remaja. Sekolah tersebut menampung remaja perempuan yang hamil di luar nikah agar bisa tetap mendapatkan pendidikan. Tentunya fasilitas di sekolah tersebut dilengkapi dengan ruang laktasi dan pengasuh bayi.

Baca Juga:  Penyebab Terjadinya Kasus Kekerasan Seksual di Aceh

Di dalam negeri, ada Sentra Paramita, sebagai unit pelaksana kementerian sosial RI yang bentuknya rumah perlindungan sosial anak (RPSA), membina anak yang berhadapan dengan hukum, rehabilitasi, dan pemulihan trauma untuk korban kekerasan seksual, pemerkosaan, kekerasan fisik dan lainnya. (kompas.com)

Tempat-tempat seperti di atas sebenarnya ada dan cukup banyak, tetapi tidak banyak yang tahu dan dapat mengakses. Seperti rumah aman yang terjaga kerahasiaanya demi keamanan korban. Jadi ayo kita tingkatkan kesadaran akan tanggung jawab tersebut, beri empati dan dukungan pada korban pemerkosaan yang hamil. Sebagai bentuk dukungan untuk pemulihan korban.

Rekomendasi

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Diskusi Buku: Tradisi Sati di India dan Pengalaman Kekerasan Perempuan Lainnya

Kawal Terus RUU-PKS Sampai Tuntas, Kekerasan Seksual Bukan Sekedar Angka Bukan? Kawal Terus RUU-PKS Sampai Tuntas, Kekerasan Seksual Bukan Sekedar Angka Bukan?

Kawal Terus RUU-PKS Sampai Tuntas, Kekerasan Seksual Bukan Sekedar Angka Bukan?

Isu Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus dalam Film Dear Nathan: Thank You Salma Isu Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus dalam Film Dear Nathan: Thank You Salma

Isu Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus dalam Film Dear Nathan: Thank You Salma

Ditulis oleh

Alumni Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera (Indonesia Jentera School of Law).

11 Komentar

11 Comments

Komentari

Terbaru

Amalan-Amalan di Hari Asyura Amalan-Amalan di Hari Asyura

Amalan-Amalan di Hari Asyura

Ibadah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Mengenal Dua Belas Nama Surah Al-Fatihah

Kajian

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Jasmin Akter: Atlet Kriket Muslimah dari Rohingya

Muslimah Talk

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Dua Syarat Penting saat Mengembalikan Harta Anak Yatim

Kajian

Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam Konsekuensi bagi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Konsekuensi Orang yang Tidak Membayar Hutang di dalam Islam

Kajian

Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan Pandangan Ibnu Rusyd Tentang Sosok Perempuan

Afra binti Ubayd: Ibu dari Para Pejuang Syariat Islam

Muslimah Talk

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Alasan Mengapa Kita Membela Palestina

Muslimah Talk

Trending

puasa istri dilarang suami puasa istri dilarang suami

Kritik Nabi kepada Laki-laki yang Suka Main Kasar pada Perempuan

Kajian

Zainab binti Khuzaimah Zainab binti Khuzaimah

Ummu Kultsum; Putri Rasulullah yang Diperistri Utsman bin Affan

Muslimah Talk

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Doa yang Dipanjatkan Fatimah az-Zahra pada Hari Senin

Ibadah

Hukum Menalak Istri saat Mabuk Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Hukum Menalak Istri saat Mabuk

Kajian

menyantuni anak yatim muharram menyantuni anak yatim muharram

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim Di Bulan Muharram

Kajian

Beberapa Kesunahan 10 Muharram Beberapa Kesunahan 10 Muharram

Lima Amalan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ibadah

idul adha islam dunia idul adha islam dunia

Makna Idul Adha bagi Umat Islam Seluruh Dunia

Ibadah

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Depresi Tidak Punya Anak, Baca Doa Ini agar Cepat Diberi Keturunan

Ibadah

Connect