Ikuti Kami

Keluarga

3 Hal yang Perlu Didiskusikan Perihal Kontrasepsi

Pemaksaan Alat Kontrasepsi TPKS
gettyimages.com

BincanMuslimah.Com – Menjalani KB (Keluarga Berencana) dalam hal ini berupa intervensi melalui kontrasepsi memang tidak mudah. Butuh waktu untuk meyakinkan diri dalam memilih jenis kontrasepsi yang akan digunakan, entah itu kontrasepsi hormonal atau non hormonal. Di sisi lain, banyak hal yang perlu dipertimbangkan kenapa harus ber-KB. Berikut 3 hal yang perlu didiskusikan perihal kontrasepsi.

Kondisi Medis dan Jarak Kelahiran antar Anak

Secara medis, jarak kelahiran antar anak yang terlalu dekat dapat menjadi sumber masalah kesehatan bagi ibu dan anak. Hal ini perlu diketahui dan didiskusikan dengan pasangan agar dapat mengambil keputusan yang bijak dalam merencanakan kehamilan dan kelahiran.

Lutfiatus Sholihah dalam bukunya yang berjudul “Panduan Lengkap Hamil Sehat” menjelaskan bahwa jarak antar kehamilan idealnya adalah 3 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, rahim mendapat kesempatan untuk pemulihan. Dengan jarak kehamilan yang ideal, resiko kematian pada ibu hamil dapat terhindarkan. Resiko komplikasi pada kehamilan juga dapat diminimaliisasi dengan baik.

Selain itu, jarak kelahiran antar anak yang terlalu dekat juga berpotensi menimbulkan stunting pada anak. Dalam Journal of Nutrition and Health yang berjudul Hubungan Underlying Factors dengan Kejadian Stunting pada Anak 1-2 tahun oleh Aryu (2013) dijelaskan, bahwa jarak kelahiran antar anak <2 tahun beresiko terjadinya stunting sebesar 11,65 kali daripada anak yang mempunyai jarak kelahiran >2 tahun. Hal ini disebabkan karena jarak kelahiran antar anak tersebut mempengaruhi pola asuh orangtua terhadap anak-anaknya.

Proses hamil hingga melahirkan merupakan proses yang melelahkan. Masa-masa nifas juga diwarnai dengan kelelahan fisik dan psikis yang berpengaruh pada kesehatan mental ibu nifas. Coba bayangkan, seorang perempuan membutuhkan waktu yang lama untuk pemulihan pasca persalinan.

Baca Juga:  Bisakah Menganalogikan Pacaran Sebagai Ta'aruf?

Jika pada masa pemulihan sang ibu kembali hamil, maka kelelahan yang dihadapi berlipat ganda. Tidak terbayangkan betapa lelahnya menjalani kehamilan sambil mengasuh anak yang masih kecil dan butuh perhatian ekstra. Dibutuhkan kesiapan mental dan fisik yang prima dalam menjalani setiap proses kehamilan dan persalinan.

Jika memilih hamil dalam waktu berdekatan atau terjadi KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan), usahakan hal tersebut didiskusikan dengan baik dengan pasangan. Jangan segan berkonsultasi dengan tenaga medis. Jangan segan meminta bantuan suami, orangtua atau anggota keluarga lain untuk membantu mengurus anak yang lainnya selama ibu sedang hamil dan nifas.

Jumlah Anak dan Kondisi Ekonomi Rumah Tangga

Istilah “Banyak anak banyak rejeki” memang masih diyakini oleh sebagian orang. Namun, urusan rejeki sebenarnya sebuah misteri, hanya Tuhan yang benar-benar tahu dan mengkehendaki. Kita tidak tahu pasti bagaimana Matematika Tuhan bekerja untuk umatnya. Namun, sebagai manusia, kita bisa menakar kemampuan masing-masing dalam mengambil keputusan, khususnya perihal anak.

Setiap orang bebas memutuskan berapa jumlah anak yang ingin dimiliki. Namun, alangkah baiknya jumlah anak juga disesuaikan dengan kemampuan ekonomi rumah tangga. Memiliki anak bukan sekedar keinginan, namun juga soal menafkahi segala kebutuhan anak sampai anak mampu hidup mandiri.

Disisi lain, situasi ekonomi di setiap negara juga dinamis, banyak situasi yang mempengaruhi kondisi ekonomi keluarga, seperti pandemi saat ini yang penuh ketidakpastiaan. Oleh karena itu, bicara soal kondisi ekonomi bukan hanya kondisi ekonomi rumah tangga saja, namun juga situasi negara yang bisa berpengaruh dalam kehidupan kita.

Sebagai orangtua, kita harus memastikan bahwa anak yang kita besarkan tumbuh dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Kita bisa menakar, kehidupan layak seperti apa yang bisa diberikan kepada anak dengan kemampuan ekonomi sekian untuk jumlah anak demikian. Kunci paling utama adalah memberi kehidupan yang layak dan adil pada anak dengan kemampuan masing-masing rumah tangga.

Baca Juga:  Pesan Asma’ binti Kharijah al-Fazari pada Putrinya di Malam Pengantin

Memiliki anak tidak selesai sampai anak terlahir di dunia saja. Anak adalah titipan Tuhan, bukan untuk lucu-lucuan yang menghibur diri kita agar tampak seperti keluarga bahagia di foto keluarga. Lebih dari itu, anak punya kehidupan sendiri dan perlu dibekali banyak hal sebelum anak tersebut mampu bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.

Cara Kerja dan Efek Kontrasepsi

Seringkali orang enggan menjalani kontrasepsi karena takut akan efek sampingnya, khususnya kontrasepsi hormonal. Beragam kegelisahan ibu-ibu kerap saya jumpai di berbagai forum media social perihal efek samping kontrasepsi.

Memang jenis kontrasepsi ini beragam. Oleh karenanya, cara kerja dan efek sampingnya pun beragam. Testimoni dari pengguna kontrasepsi pun beragam meskipun jenis kontrasepsi yang dipakai kadang sama.

Dari keberagaman cara kerja dan efek samping kontrasepsi tersebut, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah mendidiskusikan dengan pasangan. Apapun jenis kontrasepsi yang akan dipilih, pastikan itu merupakan kesepakatan bersama. Menjalani kontrasepsi harus tetap mengutamakan prinsip kenyamanan bersama. Kontrasepsi yang maslahah adalah kontrasepsi yang didasari kerjasama.

Sebagai contoh, jika pasutri ingin menjalani kontrasepsi non hormonal, salah satu contohnya coitus interuptus (senggama terputus), maka perlu komunikasi yang baik dengan suami. Pastikan suami juga bersedia untuk tidak mengeluarkan sperma di dalam vagina ketika sedang bersenggama. Jika ada hal yang mengganjal dari setiap pilihan kontrasepsi, jangan sungkan untuk mendiskusikan kembali dengan pasangan.

Pemilihan kontrasepsi juga ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga ahli. Hal ini penting dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan orang yang hendak menjalani kontrasepsi. Setiap ada keluhan dan pertanyaan, harus disampaikan kepada ahlinya.

Saya pribadi menggunakan implant sebagai kontrasepsi untuk menunda kehamilan jangka panjang. Pemilihan implant ini telah melalui diskusi yang panjang dengan suami dan tenaga medis dengan berbagai pertimbangan. Saya juga sempat membaca beragam artikel dan bertanya kepada teman-teman yang menjalani kontrasepsi.

Baca Juga:  Tips Mendidik Anak dengan Bahagia

Setelah pemasangan implant,efek yang saya rasakan adalah pola menstruasi yang tidak teratur. Saya pun tidak sungkan mengeluhkan efek implant yang saya rasakan kepada suami. Suami saya kerap menanggapi “kalau kamu nggak nyaman, dilepas aja implannya, aku mah senyaman kamu aja, nggak pernah maksa.”

Kontrasepsi ini kadang membuat orang dilematis, oleh karenanya dibutuhkan diskusi bersama dalam menyikapi untung dan rugi dalam mengatur kehamilan. Misal, jika memutuskan menjalani kontrasepsi, hal yang dirasakan mungkin munculnya efek samping yang kurang nyaman. Namun, jika tidak menjalani kontrasepsi, memiliki anak dalam kondisi belum siap akan menimbulkan banyak masalah. Dari sini kita bisa mempertimbangkan kerugian dari masing-masing pilihan.

Perihal anak kita semua memang egois, sebab bukan anak yang memilih dilahirkan, tapi orangtua yang memilih melahirkan anak. Tapi, akan lebih egois lagi jika kita tidak berpikir panjang dalam merencanakan dan menyiapkan kemaslahatan bersama, khususnya masa depan anak.

Melek kontrasepsi ini perlu dipelajari dan difahami oleh setiap individu, baik pasangan yang sudah menikah, maupun yang hendak menikah. Kontrasepsi ini bukan sekedar metode atau alat pengatur kelahiran, namun sebuah ilmu pengetahuan yang baik untuk edukasi masyarakat agar lebih bijak dan cermat dalam menjalani kehidupan sebagai orang tua.

Rekomendasi

Langkah mengesahkan Pernikahan Siri Langkah mengesahkan Pernikahan Siri

Langkah Hukum Mengesahkan Pernikahan Siri

Tiga Hal Ini Perlu Ditekankan agar Pernikahan Menjadi Sakinah

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Hukum Talak Via Online Hukum Talak Via Online

Hukum Talak Via Online, Bagaimana dalam Pandangan Islam?

Komentari

Komentari

Terbaru

Nyai Nafiqah ulama perempuan Nyai Nafiqah ulama perempuan

Nyai Nafiqah: Sosok Ulama Perempuan dan Istri Kyai Hasyim

Khazanah

fatimah ahli fikih uzbekistan fatimah ahli fikih uzbekistan

Fatimah as-Samarqandi, Sang Ahli Fikih Perempuan dari Uzbekistan

Khazanah

Raden Dewi Sartika Penggagas Sekolah Perempuan di Tanah Sunda

Khazanah

Islam kebebasan syeikh mutawalli Islam kebebasan syeikh mutawalli

Antara Islam dan Kebebasan Menurut Syeikh Mutawalli al-Sya’rawi

Kajian

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

Connect