BincangMuslimah.Com. Islam merupakan akidah, syariat dan amal. Amal termasuk didalamnya ibadah, ketaatan serta kegiatan dalam usaha mencari rezeki dan mengembangkan produksi juga kemakmuran. Hal ini Rasulullah contohkan pada umatnya. Yuk, kita mengenal Rasulullah yang rajin bekerja.
Bekerja ialah aktivitas yang sangat mulia. Dengan bekerja manusia dapat menjaga kehormatan dan kemuliaan diri. Bekerja pula dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengorbankan harga diri kepada orang lain. Rasulullah saw sangat senang dengan kegiatan aktivitas bekerja. Hal ini juga diimplementasikan melalui sabda-sabda dan anjurannya.
Sejak dari kecil, Rasulullah saw sudah menggeluti sebuah pekerjaan. Hingga pada usia akil baligh, beliau menggeluti sebuah pekerjaan yaitu mengembala kambing. Pada saat diasuh oleh Halima as-Sa’diyyah, beliau bersama sesusuannya mengembala kambing di Bani Sa’d.
Begitu pula saat di Mekkah, beliau mengembalakan kambing milik keluarganya dengan imbalan tertentu. Pekerjaan yang juga digeluti oleh Rasulullah saw ialah berdagang. Beliau berdagang sebelum mendapatkan wahyu.
Dalam buku Akhlak Rasul Menurut Bukhari & Muslim, diriwayatkan bahwa Khadijah ialah seorang pedagang ternama yang kaya raya. Ketika menjalankan usahanya, Khadijah mengangkat seorang pekerja dengan upah tertentu. Suatu hari Khadijah ra. mendengar ada seorang yang bernama Muhammad yang sangat dikenal dengan kejujurannya dan berakhlak mulia. Khadijah tertarik dengan Muhammad dan mengutusnya untuk berdagang ke negeri Syam.
Suatu hari Abu Thalib mendengar Khadijah sedang mencari seorang pekerja dari kaum Quraisy untuk menjalakan dagangannya. Ketika Abu Thalib mendengar hal itu, dia memanggil keponakannya yang berumur 25 tahun dan berkata ”Wahai putra saudaraku, saya orang yang tidak punya harta. Kamu tahu bagaimana kondisi zaman yang mengimpit kita saat ini. Saya mendengar Khadijah sedang mencari pekerja dengan imbalan dua anak unta. Namun saya kurang setuu bila kamu hanya mendapat imbalaan dua anak unta saja. Apakah kamu berkenan bila saya mengutarakan hal ini kepadanya?”
Muhammad mengatakan terserah pamannya saja. Abu Thalib kemudian menemui Khadijah dan bertanya “Wahai Khadijah,apakah kamu mau menggunakan jasa Muhammad ? Saya dengar kamu sedang mencari pekerja dengan imbalan dua ekor anak unta. Namun, saya tidak menyetujuinya bila Muhammad hanya diberikan itu seharusnya dia diberikan 4 ekor anak unta”. Khadijah akhirnya menyetujui kesepakatan itu.
Rasulullah saw tidak pernah resah ketika melakukan pekerjaan yang nampaknya rendah. Sewaktu pasukan kafir Quraisy dan Yahudi menyerbu Madinah, Rasulullah menyuruh sahabat untuk membuat parit dipinggiran kota Madinah. Rasulullah juga ikut dalam membangun parit. Selain itu, Rasulullah saw dikenal sangat tekun dalam pekerjaannya, Seperti memberi makan unta, menata rumah, memerah susu kambing, menjahit baju dan sebagainya.