Ikuti Kami

Diari

Perempuan-Perempuan yang pernah Menolak Lamaran Rasul

perempuan pada masa jahiliyah

BincangMuslimah.Com – Rasulullah saw, dengan tingkah laku dan tutur katanya yang mulia, akhlak dan perangainya yang begitu sempurna, serta paras dan tubuhnya yang begitu indah tentulah menjadi suami idaman bagi setiap wanita yang mengenalnya. Namun siapa sangka, kisah cinta Rasul tidak selalu berjalan mulus, Perempun-perempuan ini justru pernah menolak lamaran Rasulullah. Siapakah mereka? Yuk kita simak penjelasannya…

1. Ummu Hani binti Abu Thalib bin Abdul Muthalib

Dalam kitab An-Nisa Haula ar- Rasul, nama sebenarnya Fakhita binti Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ibunya bernama Fathimah binti Asad. Ibnu Abbas suatu hari pernah berkata bahwa do zaman Jahiliyah, Rasulullah pernah mengajukan lamaran kepada Abu Thalib untuk meminang putrinya yakni Ummu Hani. Pada saat yang bersamaan, Hubairah bin Abu Wahab juga datang melamarnya putri cantiknya. Abu Thalib bingung, keduanya sama-sama baik di hadapannya. Yang satu merupakan keponakan tercintanya yang sudah tidak diragukan lagi perangainya. Sedang satunya merupakan seorang kerabat jauh yang cukup terpandang di daerahnya. Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Abu Thalib menerima pinangan Hubairah bin Wahab untuk putri tercintanya.

Suatu hari Rasulullah saw pernah bertanya mengenai alasan penolakan Abu Thalib kepadanya. Abu Thalib menjawab, hal itu untuk menjaga hubungan baik kedua kabilah sebagaimana tradisi yang diajarkan para leluhurnya. “Wahai Muhammad, putriku telah ku serahkan pada kabilah Makhzum sebagaimana kabilah itu menikahkan putrinya dengan kabilah kita yakni orang tuamu. Abdullah dan Aminah”

Ketika Islam datang, Ummu Hani termasuk perempuan di garda terdepan membela agama Allah. Namun suami tercintanya Hubairah tetap teguh pada keyakinan nenek moyang. Merekapun berpisah dan Ummu Hani menjadi janda. Untuk yang kedua kalinya, Rasulullah saw melamarnya kembali dan Ummu Hani menjawab sambil berlinang air mata, “Wahai Rasul, engkau lebih kucintai dari pandangan dan pendengaranku. Demi Allah aku mencintaimu di masa jahiliyah terlebih lagi pada saat ini. Tapi kini aku telah renta sedang hak seorang suami sangatlah besar. Aku tak ingin merepotkanmu wahai Rasul. Aku khawatir jika aku membaktikan diri pada suami, aku akan lalai terhadap kewajibanku pada anak. Dan jika ku baktikan hidupku pada anak-anakku, aku akan lalai terhadap kewajibanku pada suami”

Rasulullah saw memahaminya, lantas dengan lirih beliau bersabda “Terpujilah wanita yang mengasihi anak-anaknya yang masih kecil serta sangat berhati-hati atas tugasnya sebagai seorang istri.”

2. Dubaah binti Amir bin Qurat

Dalam kitab Thabaqat Kubra, Ibnu Abbas suatu hari bercerita bahwa Dubaah binti Amir, seorang wanita Arab tercantik di Mekkah dinikahkan dengan Haudzah bin Ali Hanafi yang kemudian meninggal. Dubaah kemudian mewarisi kekayaan yang sangat besar dan kembali menikah dengan Abdullah bin Jidan Taymi. Dari pernikahan ini, mereka tidak dikaruniai anak sehingga ia meminta suaminya untuk menceraikannya.

Baca Juga:  Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 1)

Setelah bercerai, Duba’ah kembali menikah dengan seorang laki-laki bernama Hisyam bin Mughirah dan dikaruniai seorang anak bernama Salamah yang merupakan salah seorang sahabat terbaik Rasul. Setelah Hisyam meninggal, Rasulullah melamarnya melalui Salamah dan Salamah menjawab “Wahai Rasul, ibuku telah renta, namun akan kutanyakan pada ibu perihal hal ini”.

Sesampai di rumah, Salamah berkata pada ibunya “Rasulullah melamar ibu” Dubaah bertanya “Apa jawabanmu?”. Salamah berkata “Aku menjawab akan ku tanyakan pada ibu”. Dubaah berkata “Wahai anakku, apa lagi yang perlu kau tanyakan? Kembalilah dan katakana ya.” Salamah kembali menemui Rasulullah tetapi beliau tidak berkata apa apa.

3. Safiyyah binti Bashamah bin Nadla

Ibnu Abbas berkisah bahwa Rasulullah saw pernah melamar Safiyyah binti Basyamah bin Nadla al-Anbari, yang sesungguhnya adalah seorang tawanan. Rasulullah saw memberinya pilihan “Jika engkau bersedia, menikahlah denganku. Jika tidak, kembalilah pada suamimu” Dia menjawab, “Aku memilih suamiku”. Maka beliau membebaskannya, dan bani Tamim mengutuknya.

Dalam kitab Thabaqat Kubra, Mujahid menjelaskan bahwa, “Jika Rasulullah melamar dan ditolak, beliau tidak mengulangi lamarannya. Jika dia melamar seseorang dan perempuan itu berkata, “Akan ku tanyakan pada ayahku dahulu” dan dia menemui ayahnya yang kemudian memberinya izin lalu perempuan tersebut menemui Rasulullah untuk mengabarinya, maka Rasulullah saw berkata, “Kami telah mengadakan perjanjian dengan yang lain”. wallahu A’lam bis shawab…

Rekomendasi

Rasulullah pekerjaan rumah tangga Rasulullah pekerjaan rumah tangga

Rasulullah Juga Melakukan Pekerjaan Rumah Tangga

Nama Nabi Muhammad Nama Nabi Muhammad

Siapa Saja Teman Masa Kecil Rasulullah?

lailatul qadar 4 malam lailatul qadar 4 malam

Selain Lailatul Qadar, Ini 4 Malam yang Diberikan kepada Rasulullah

rasulullah tidak kekerasan perempuan rasulullah tidak kekerasan perempuan

Rasulullah Tidak Pernah Lakukan Kekerasan pada Perempuan

Ditulis oleh

Penulis adalah alumni Pondok Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah Ciputat dan mahasiswa Pasca Sarjana UIN Jakarta Minat Kajian Tafsir dan Hadis Nabawi

Komentari

Komentari

Terbaru

Peran Perempuan Turunnya Alquran Peran Perempuan Turunnya Alquran

Peran Perempuan dalam Peristiwa Turunnya Alquran

Khazanah

suntik vitamin saat puasa suntik vitamin saat puasa

Hukum Suntik Vitamin, Gizi dan Infus saat Puasa?

Kajian

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

mengqadha puasa orang meninggal mengqadha puasa orang meninggal

Cara Mengqadha Puasa Orang yang Sudah Meninggal

Kajian

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan Keutamaan Melaksanakan I’tikaf Ramadhan

Keutamaan Melaksanakan I’tikaf di Bulan Ramadhan

Kajian

doa nuzulul quran diamalkan doa nuzulul quran diamalkan

Doa Nuzulul Quran yang Bisa Diamalkan

Ibadah

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

lupa qunut shalat witir lupa qunut shalat witir

Imam Lupa Qunut Saat Shalat Witir, Wajibkah Sujud Sahwi?

Kajian

Trending

doa terhindar dari keburukan doa terhindar dari keburukan

Doa yang Diajarkan Rasulullah kepada Aisyah Agar Terhindar Keburukan

Ibadah

perempuan tulang punggung keluarga perempuan tulang punggung keluarga

Dua Pahala yang Dijanjikan untuk Perempuan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Kajian

Benarkah Janin yang Gugur Menjadi Syafaat Bagi Orang Tuanya Kelak?

Kajian

Dalil Kewajiban Puasa Ramadhan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Ibadah

Hijab Menurut Murtadha Muthahhari Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari

Kajian

Doa Setelah Shalat Witir

Ibadah

Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan Zainab Fawwaz Penggerak Pembebasan

Zainab Fawwaz, Penggerak Pembebasan Perempuan Mesir

Khazanah

Mengapa Masih Ada Maksiat di Bulan Ramadhan Padahal Setan Dibelenggu?

Kajian

Connect