BincangMuslimah.Com – Pernikahan yakni berhubungan dengan menyatukan dua hati, dua individu, dan juga dua keluarga. Di dalam pernikahan suami dan istri tidak akan ada jarak, keduanya akan terlihat apa adanya dan akan menunjukkan kebaikan serta keburukan dari kepribadiannya masing-masing.
Oleh sebab itu, penting bagi muslimah untuk memilih pasangan yang tepat. Memang memilih pasangan yang tepat apalagi sempurna tentu sulit bahkan nyaris mustahil, namun memilih pasangan terbaik dengan penuh kehati-hatian merupakan salah satu ikhtiar yang dilakukan agar tidak muncul penyesalan di akhir nanti.
Setiap pasangan tentu diharuskan untuk saling menerima, tetapi bukan berarti mau menerima apa adanya. Termasuk menerima jika kepribadian dan akhlaknya sangat buruk, bahkan jauh sekali dari ketaatan kepada Allah. Karena pernikahan tidak hanya tentang kehidupan di dunia saja, melainkan juga suatu hal yang dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Pasangan ialah sahabat yang akan menemani kehidupan kita di dunia untuk mencapai surga-Nya. Namun, hal ini akan terlihat sulit terjadi jika pasangan malah menjauhkan kita dari berbagai aktivitas ketaatan menuju surganya Allah SWT.
Berikut ini, Agus Ariwibowo dan Fidayani dalam buku Wonderful Muslimah menjelaskan enam tipe laki-laki yang sebaiknya sangat dihindari oleh muslimah untuk dijadikan suami, di antaranya:
Pertama, tidak ada ketaatan dan ketakwaan dalam dirinya.
Hal utama yang perlu diperhatikan ialah ketaatannya pada Allah SWT, bagaimana ibadahnya, bagaimana akhlaknya, dan pergaulannya. Sejatinya suami ialah pemimpin bagi istrinya, tentu akan menjadi sulit jika pemimpinnya tidak memiliki ketaatan pada Allah SWT.
Kedua, laki-laki manja dengan orang tuanya
Apakah kamu pernah mendengar kisah bahwa ada seorang suami yang suka “ngambek”? setiap ada masalah dengan istri langsung pergi ke rumah orang tuanya? Atau seorang laki-laki yang tidak punya pendirian, sehingga segala sesuatunya harus melibatkan orang tuanya, bahkan termasuk saat ada masalah dalam rumah tangga. Kejadian ini kerap terjadi, lagi-lagi dengan hal ini yang dizalimi adalah perempuan.
Suami sebagai pemimpin rumah tangga semestinya mampu menjadi pengambil keputusan, pelindung, dan pengayom kepada anak dan istrinya. Sementara bagi seorang yang sudah terbiasa manja sedari kecil oleh orang tuanya, tentu akan kesulitan dalam menjalankan perannya sebagai seorang suami. Banyak kasus, suami yang pada akhirnya pergi meninggalkan istrinya dan tidak kembali lagi. Jika ditelurusi, biasanya mereka terlalu dimanjakan oleh orang tuanya sedari ia kecil.
Ketiga, laki-laki pembohong
Tipe laki-laki pembohong harus dihindari oleh setiap muslimah yang akan menikah. Sangat perlu berhati-hati akan hal ini, berbohong ialah sebuah kebiasaan yang jika sudah dilakukan oleh seseorang akan sangat sulit sekali untuk diubah kecuali dia benar-benar bertekad untuk mengubahnya.
Keempat, laki-laki egois dan tidak mau tahu
Keegoisan seorang laki-laki serta sikap tidak mau tahu sering menjadi pemicu pertikaian dalam rumah tangga. Banyak kasus terjadi, bahwa laki-laki yang egois tidak memedulikan istrinya di saat sulit seperti waktu istinya sedang hamil, melahirkan, sakit, dan waktu lain di mana istri sangat membutuhkan kepedulian dan perhatian dari suaminya. Pada kasus lain, tak sedikit juga yang tidak memberikan nafkah kepada istrinya bahkan memerintahkan istrinya untuk mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari.
Kelima, memiliki kecanduan yang sangat kuat pada suatu hal
Suami yang memiliki kesukaan atau hobi pada suatu hal tertentu, tidak menjadi masalah, akan tetapi harus diperhatikan juga jangan sampai kecanduannya terhadap suatu hal itu malah dapat menjauhkannya dari Allah SWT. Serta melalaikan dirinya dari tanggung jawab sebagai suami bahkan sampai menzalimi.
Keenam, boros dan suka menghambur-hamburkan uang
Biasanya hal ini terjadi bagi laki-laki yang memiliki gaya hidup sangat tinggi atau sering diistilahkan hidupnya banyak gaya. Mereka biasanya memiliki standar tersendiri dalam setiap membeli barang atau makanan, orientasinya bukan lagi pada nilai atau manfaat dari suatu barang atau makanan yang dibelinya, melainkan pada gengsi.
Mereka biasanya sangat fanatik terhadap merek-merek tertentu yang dikenal mahal untuk pakaian, kendaraan, dan lain-lain. Jika memang penghasilannya jauh di atas pengeluaran, untuk mendapatkan itu semua tentu tidak terlalu bermasalah. Sangat berbahaya jika untuk memenuhi gengsinya laki-laki tipe ini malah memenuhinya dengan cara berhutang dan membayar segala sesuatunya dengan kartu kredit.
Muslimah, jodoh memanglah takdir setelah terucap ijab kabul, namun sebelum itu, kita memiliki ruang ikhtiar untuk memilih dan memilah yang terbaik. Jadi jangan lupa, salah satu cara terbaik memilih jodoh yang terbaik adalah dengan memilih menjadi pribadi terbaik yang selalu memperbaiki dirinya.