Ikuti Kami

Ibadah

Keutamaan Membaca Shalawat, Dihapuskan Dosa Hingga Masuk Surga

Kebahagiaan Abdul Muthalib Ketika Nabi Muhammad Lahir
Maulid Nabi Muhammad saw.

BincangMuslimah.Com – Membaca shalawat Nabi adalah wujud ketaatan kepada Allah Swt. dan rasa cinta pada Rasulullah saw. Tak hanya itu, membaca shalawat Nabi juga memiliki banyak keutamaan yang luar biasa.

Sebelum membahas lebih jauh, mari berkenalan shalawat. Shalawat secara bahasa berasal dari kata shalla, yang artinya doa. Shalawat merupakan ibadah dan doa, diartikan pula sebagai ingat, ucapan, renungan, cinta, barakah, dan pujian. Shalawat merupakan ungkapan rasa cinta dan rindu bagi seorang mukmin yang belum bertemu dengan Rasulullah saw.

Shalawat ialah salah satu bentuk kecintaan seorang hamba kepada nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw. Selain itu, shalawat juga mengajarkan bagaimana bentuk membalas sebuah amal, bukan hanya membalas seperti yang dilakukannya, melainkan salah satunya dengan cara mengirimkan doa kepadanya.

Allah Swt. menganjurkan untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad saw., sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al- Ahzab ayat 56, yang berbunyi:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S al- Ahzab: 56)

Hasan Musawa, dalam buku 1000 Shalawat 10000 manfaat menuliskan penjelasan dari ayat di atas bahwa makna shalawat mukmin tidak semakna dengan shalawat Allah Swt., yaitu ada perbedaan yang terkandung dalam lafal yang digunakan di sisi Allah, malaikat, dan mukminin. Shalawat Allah atas Nabi ialah menaruh kasih sayang kepada Nabi, sebagai tambahan dari rahmatnya. Shalawat malaikat ialah memohonkan ampunan bagi beliau, yang hal itu berarti juga memperoleh limpahan rahmatnya. Sedangkan shalawat kaum mukminin ialah bentuk kasih sayang mereka kepada Nabi saw., dengan memohonkan sayang dari Allah untuk beliau.

Baca Juga:  14 Waktu Disyariatkan Membaca Shalawat

Umat Islam diberikan kewajiban bershalawat untuk memohonkan kepada Allah Swt. agar senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw, sebagai bentuk balasan terhadap jasa-jasanya. Sebab, tidak ada manusia yang dapat mengalahkan perjuangannya dalam memperjuangkan agama Islam. Perjuangannya itulah yang mesti dibalas dan dihargai, salah satunya memohonkan berkah dan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad saw.

Berikut lima keutamaan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw:

Bershalawat satu kali, 10 dosa akan dihapus

Ketika seseorang bershalawat satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya dan menghapus sepuluh dosanya. Bayangkan jika kita gemar bershalawat, berapa banyak dosa kita yang akan terhapus.

Hal Ini tercantum dalam hadis yang berbunyi: “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh shalawat dan menghapus darinya sepuluh dosa”. (HR. Ahmad)

Dikabulkannya doa

Jika doa kita ingin dikabulkan oleh Allah, bershalawatlah sambil berdoa, hal itu merupakan ikhtiar agar doa yang kita panjatkan dapat terkabul dengan mudah.

Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki.” (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

Diangkat derajatnya

Allah berjanji untuk mengangkat derajat orang-orang yang rutin bershalawat. Hal ini tercantum dalam hadis yang berbunyi: “Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula.” (HR Ahmad).

Mendapat syafaat Nabi Muhammad saw

Nabi Muhammad saw akan memberikan syafaat atau pertolongan kepada umatnya atas izin Allah Saw. di akhirat kelak. Golongan orang yang berhak mendapat syafaat Rasulullah tersebut ialah orang-orang yang banyak bershalawat kepada beliau.

Baca Juga:  3 Amalan Sunnah di Hari Jumat

Seperti yang tercantum dalam hadis yang berbunyi: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku.”(HR. Tirmidzi)

Masuk surga

Orang yang banyak membaca shalawat atas nabi akan dimudahkan untuk masuk surga. Sementara orang yang tidak bershalawat akan disimpangkan dari jalan surga, sebagaimana tercantum dalam hadis: “Barangsiapa yang aku disebutkan di sisinya lalu ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku, maka ia akan disimpangkan dari jalan surga” (HR. Thabrani)

Rekomendasi

perintah shalawat turun sya'ban perintah shalawat turun sya'ban

Perintah Shalawat Turun di Bulan Sya’ban

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam Hukum Saweran Shalawat dalam Islam

Hukum Saweran Shalawat dalam Islam, Bolehkah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

waktu disyariatkan membaca shalawat waktu disyariatkan membaca shalawat

14 Waktu Disyariatkan Membaca Shalawat

Ditulis oleh

Mahasiswa semester 7 program studi Jurnalistik, UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Artistik Lembaga Pers Mahasiswa Journo Liberta. Tertarik dengan penulisan, design grafis dan fotografi.

Komentari

Komentari

Terbaru

korban kdrt dapat perlindungan korban kdrt dapat perlindungan

Di Zaman Rasulullah, Korban KDRT yang Melapor Langsung Dapat Perlindungan

Kajian

tetangga beda agama meninggal tetangga beda agama meninggal

Bagaimana Sikap Seorang Muslim Jika Ada Tetangga Beda Agama yang Meninggal?

Kajian

Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak? Muslimah Shalat Tanpa Mukena, Sah atau Tidak?

Sahkah Muslimah Shalat Tanpa Mukena? Simak Penjelasan Videonya!

Video

doa tak kunjung dikabulkan doa tak kunjung dikabulkan

Ngaji al-Hikam: Jika Doa Tak Kunjung Dikabulkan

Kajian

rasulullah melarang ali poligami rasulullah melarang ali poligami

Kala Rasulullah Melarang Ali bin Abi Thalib untuk Poligami

Khazanah

puasa syawal kurang enam puasa syawal kurang enam

Puasa Syawal Tapi Kurang dari Enam Hari, Bagaimana Hukumnya?

Kajian

orang tua beda agama orang tua beda agama

Bagaimana Sikap Kita Jika Orang Tua Beda Agama?

Khazanah

Nyi Hadjar Dewantara pendidikan Nyi Hadjar Dewantara pendidikan

Perjuangan Nyi Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Indonesia

Khazanah

Trending

perempuan titik nol arab perempuan titik nol arab

Resensi Novel Perempuan di Titik Nol Karya Nawal el-Saadawi

Diari

Fatimah az zahra rasulullah Fatimah az zahra rasulullah

Sayyidah Sukainah binti Al-Husain: Cicit Rasulullah, Sang Kritikus Sastra

Kajian

Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia Laksminingrat tokoh emansipasi indonesia

R.A. Lasminingrat: Penggagas Sekolah Rakyat dan Tokoh Emansipasi Pertama di Indonesia

Muslimah Talk

Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah Nyai Khoiriyah Hasyim mekkah

Nyai Khoiriyah Hasyim dan Jejak Perjuangan Emansipasi Perempuan di Mekkah

Kajian

Teungku Fakinah Teungku Fakinah

Zainab binti Jahsy, Istri Rasulullah yang Paling Gemar Bersedekah

Kajian

Mahar Transaksi Jual Beli Mahar Transaksi Jual Beli

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 4; Mahar Bukan Transaksi Jual Beli

Kajian

Definisi anak menurut hukum Definisi anak menurut hukum

Definisi Anak Menurut Hukum, Umur Berapa Seorang Anak Dianggap Dewasa?

Kajian

nama bayi sebelum syukuran nama bayi sebelum syukuran

Hukum Memberi Nama Bayi Sebelum Acara Syukuran

Ibadah

Connect