BincangMuslimah.Com – Quraish Shihab dalam acara al-Mu’tamar al-Alami lil Ukhuwah al-Insaniyah di Abu Dhabi menyatakan, saat ini teknologi terus tumbuh dan maju, namun ia justru meninggalkan manusia dan sisi kemanusiaannya.
Beliau mencontohkan sebuah fenomena sederhana, saat ini anggaran pengobatan dan pembangunan rumah sakit untuk mengobati fisik manusia justru jauh lebih besar dibandingkan pembangunan rumah sakit untuk mengobati sisi ruhani manusia.
Padahal penyakit yang menjangkit hati manusia jauh lebih banyak dan berbahaya dibandingkan penyakit fisik. Penjelasan Quraish Shihab ini sebagaimana diunggah bincangsyariah.com dalam media sosialnya.
Lebih lanjut Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab menjelaskan, kata “hati” dalam Al-Qur’an bisa bermakna kalbu, bisa juga berarti akal. Jadi, ketika ada orang yang berpenyakit hati, bisa jadi akalnya yang sakit, bisa juga kalbunya.
Pada dasarnya, hati manusia diciptakan dalam keadaan suci. Namun ia bisa berubah jadi keruh dan berpenyakit.
Lingkungan dan pergaulan bisa yang mempengaruhi hati. Siapa yang bergaul dengan orang-orang baik, maka hatinya juga akan cenderung kepada kebaikan. Begitu pun sebaliknya, siapa yang bergaul dengan kawan yang buruk, maka hatinya juga akan cenderung pada keburukan.
Penulis Tafsir Al-Mishbah ini menyatakan, penyakit hati sangatlah banyak, beberapa di antaranya minder, angkuh, iri, dan dendam. Sedangkan puncak penyakit hati adalah menyekutukan Allah.
Berbeda dengan penyakit fisik yang dapat didiagnosa dengan kecanggihan teknologi. Penyakit hati justru cenderung lebih sulit dikenali. Maka tak heran bila ada orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terjangkit penyakit hati.
Lalu, bagaimana cara kita mengetahui terjangkit penyakit hati atau tidak? Adapun ciri-ciri seseorang yang punya penyakit hati menurut Quraish Shihab diantaranya:
Ragu
Sejatinya, hati selalu yakin dan mantap. Hati yang ragu merupakan ciri hati yang sakit. Tetapi sikap ragu pun terbagi menjadi dua, keraguan yang disertai dengan langkah positif dan keraguan yang disertai langkah negatif. Ciri kedua inilah yang termasuk penyakit hati. Sebab, keraguan yang negatif bisa mendorong seseorang untuk berburuk sangka.
Buruk sangka
Islam selalu mengajarkan umatnya untuk berbaik sangka, baik kepada manusia maupun kepada takdir Allah. Salah satu tanda penyakit hati adalah berburuk sangka. Maka seseorang yang suka mencari kesalahan orang lain berarti hatinya tidak bersih.
Gelisah
Gelisah merupakan salah satu ciri penyakit hati. Banyak orang yang gelisah bagaimana hidupnya satu tahun ke depan? Cemas akan karirnya ke depan, khawatir tidak bisa makan esok hari, dan lain sebagainya. Padahal muslim yang hatinya bersih selalu berserah diri kepada Allah dan tak perlu gelisah.
“Mengapa gelisah? Sakit? Yang menyembuhkan adalah Tuhan. Miskin? Yang memberi kekayaan adalah Allah. Namun tentu semua itu dibarengi dengan usaha,” ucap Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab berjudul “Penyakit Hati: Hati-Hati dengan Hati” ini.