Ikuti Kami

Muslimah Talk

Rahmah El-Yunusiyah: Pahlawan yang Memperjuangkan Kesetaraan Pendidikan Bagi Perempuan

BincangMuslimah.Com – Jika melihat Ensiklopedia Islam karya Van Hoeven, pada abad ke 19 M terdapat sosok pahlawan  yang memperjuangkan kesetaraan pendidikan bagi para perempuan. Dia adalah Rahmah el-Yunusiyah, sang pembaharu yang muncul mendobrak tradisi patriarki yang sangat kental pada masanya.

Rahmah el-Yunusiyah adalah putri dari seorang ulama besar di zaman itu, Syekh Muhammad Yunus. Ayahnya seorang hakim sekaligus pemimpin Tarekat Naqsabandiyah al-Khalidiyah serta ahli ilmu falak dan hisab yang pernah menuntut ilmu di Mekah selama 4 tahun. Kakeknya adalah Syekh Imaduddin, ulama terkenal Minangkabau dan tokoh Tarekat Naksyabandiah.

Kiprah Rahmah el-Yunusiyah sangat kentara pada tahun 1923 pada saat mendirikan Sekolah agama khusus untuk perempuan. Ia resmi mendirikan lembaga pendidikan untuk perempuan pada 1 November, sekolah itu bernama Madrasah Diniyah Lil Banat.

Pada awalnya, Menurut catatan Cora Vreede dalam Sejarah Perempuan Indonesia, Rahmah tidak melanjutkan pendidikan karena harus menikah pada usia 15 tahun. Namun setelah bercerai barulah beliau mendapatkan kesempatan untuk menuntut ilmu di Padang Panjang Sumatera Barat. Ia mengikuti jejak sang kakak, Zainuddin Labai el-Yunusiyah pendiri perguruan agama Islam Diniyyah Puteri tahun 1915.

Di sana Rahmah berguru pada Haji Rasul, dan sejumlah tokoh agama terkemuka lainnya di Minangkabau. Di antaranya seperti Haji Abdul Karim Amrullah, Abdul Hamid Hakim, Syekh Muhammad Djamil Djambek, Syekh Abdul Latif Rasjidi, dan Syekh Daud Rasjidi.

Selain pelajaran agama, Rahmah juga belajar ilmu umum, seperti ilmu kesehatan khususnya kebidanan dengan sejumlah dokter pribumi lulusan sekolah Belanda. Ia juga belajar keterampilan wanita seperti memasak, menenun dan menjahit.

Memperjuangkan Pendidikan Perempuan

Rahmah muda berkeinginan agar mengajarkan kembali ilmu yang ia pelajari kepada murid-muridnya. Melalui lembaga pendidikan tersebut, dia ingin perempuan juga mendapatkan kesempatan belajar yang sama dengan kaum lelaki. Tetapi perempuan tetap cakap dalam keterampilan dan tugas-tugas rumahtangga.

Baca Juga:  Tapak Tilas Jejak Mahaguru Ulama Nusantara di Kakap Darat (Eps. 2)

Berasal dari keluarga yang kental dengan tradisi akademis, santri yang lahir pada 29 Desember 1900  itu memang tumbuh besar dengan pendidikan yang layak tak seperti perempuan umumnya pada zaman itu. Tempaan itu membuatnya sadar dan menilai bahwa kaum perempuan juga perlu mendapatkan pendidikan. Karena itu, ia mendirikan Sekolah Perempuan. Jadi dia masuk kategori penggagas sekolah perempuan pertama di Indonesia.

Sekolah Khusus putri ini merupakan pilar utama perempuan di Minangkabau sekaligus sebagai upaya untuk menggabungkan pendidikan agama dan pendidikan modern. Tidak hanya perempuan Minangkabau yang tertarik belajar di sana tapi hingga dari negeri Jiran Malaysia dan Brunei Darussalam. Beliau adalah tokok penting yang telah berperan dalam memajukan pendidikan perempuan di awal abad modern Indonesia.

Berangkat dari masyarakat yang memandang sebelah mata peran publik perempuan. Tentu saja perempuan kelahiran Padang Panjang ini harus bergulat dengan tradisi, adat dan agama pada awal  menjalankan kiprahnya dalam memimpin sebuah lembaga pendidikan

Meski pada masa itu secara tertulis tidak ada larangan,tapi kenyataan menunjukkan penguatan akan adanya hak laki-laki untuk mengajar, sehingga berujung pada dominasi laki-laki dalam menafsirkan dan mengajarkan Islam di mainagkabau. Inilah yang melatarbelakangi Ramah untuk mendirikan lembaga pendidikan khusus puteri tersebut. Pahlawan perempuan ini tutup usia pada usia 69, beliau meninggal di Padang Panjang pada tanggal 26 Februari 1969.

*Artikel ini pernah dimuat di BincangSyariah.Com dengan judul: Rahmah El-Yunusiyah, Santriwati Pengagas Sekolah Perempuan Pertama di Nusantara

Rekomendasi

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Ditulis oleh

Sarjana Studi Islam dan Peneliti el-Bukhari Institute

31 Komentar

Terbaru

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025 Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Tiga Tokoh Islam Indonesia Mendapat Anugrah Gelar Pahlawan Nasional 2025

Berita

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Perempuan, Pesantren, dan Keterlibatan di Dunia Politik; Ulasan Kisah Bu Min

Khazanah

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Hj. Maria Ulfa; Qari’ah Terbaik Indonesia yang Konsisten Syiar Tilawah Alquran Hingga Usia Senja

Khazanah

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Faizah Ali Syibromalisi: Ulama Perempuan dalam Jajaran Majelis Ulama Indonesia

Muslimah Talk

Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset Membangun Generasi Tangguh: Prof. Maila Dinia Husni Rahiem Bicara tentang Resiliensi dan Growth Mindset

Bicara Pola Pikir Berkembang Bersama Prof. Maila Dinia Husni Rahiem

Muslimah Talk

Trending

Kata Nabi Tentang Seseorang yang Senang Membully Temannya

Kajian

ratu bilqis ratu bilqis

Meneladani Kisah Ratu Bilqis Sebagai Sosok Perempuan Pemberani

Muslimah Talk

Peran Perempuan di Balik Sumpah Pemuda sampai Lahirnya Kongres Perempuan

Kajian

Cerita Seru Serba-Serbi Mondok: Selamat Hari Santri!!!

Diari

ratu safiatuddin pemimpin perempuan ratu safiatuddin pemimpin perempuan

Ratumas Sina, Pahlawan Perempuan dari Jambi

Khazanah

Perempuan haid membaca tahlil Perempuan haid membaca tahlil

Hukum Perempuan Haid Membaca Tahlil

Kajian

kesehatan reproduksi remaja kesehatan reproduksi remaja

Parenting Islami : Empat Bentuk Psikologis yang Dibutuhkan Anak dalam Sorotan Islam

Keluarga

Suami Istri Bercerai Anak Suami Istri Bercerai Anak

Suami Istri Bercerai, Anak Harus Memilih Siapa?

Keluarga

Connect