Ikuti Kami

Muslimah Talk

Perselingkuhan Adalah Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga

Manifestasi Cinta dalam Rumah Tangga

BincangMuslimah.Com – Mendengar kata ‘selingkuh’ saja hati sudah mau meledak tidak karuan. Dalam sebuah hubungan, khususnya pernikahan, bersetia pada pasangan adalah komitmen suci yang mesti dipegang. 

Perselingkuhan dapat menjadi biang keladi, sebuah komitmen pernikahan yang suci dapat diluluh lantakkan. Banyak hal tidak baik yang ditimbulkan dari mendua. Di antaranya seperti gangguan pada pertumbuhan anak. Baik secara psikis maupun fisik.  

Bagaimana tidak? Biasanya ketika terjadi perselingkuhan, perceraian menjadi salah satu pilihan yang dijatuhkan oleh pasangan. Mengambil data dari Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2021, telah terjadi perceraian sebanyak 327.639 di Indonesia.

Fakta yang mencengangkan adalah penyebab terbesar dari perselisihan yang berakhir perceraian itu adalah perselingkuhan. Selain berdampak pada kondisi psikis anak, pasangan yang tidak setia dalam rumah tangga dapat mempengaruhi kesehatan mental korban.

Mengapa disebut korban? Nyatanya perselingkuhan merupakan bentuk dari kekerasan dalam rumah tangga atau ranah privat. Selingkuh merupakan jenis kekerasan psikis. 

Hal ini merujuk pada Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Dalam regulasi ini, KDRT terdiri dari empat jenis yaitu kekerasan fisik, penelantaran rumah tangga, kekerasan seksual dan kekerasan psikis.

Perselingkuhan dalam rumah tangga, terhitung sebagai bentuk kekerasan psikis. Dilansir dari akun Instagram Komnas Perempuan, efek dari perselingkuhan terhitung luar biasa bagi psikis perempuan. Bahkan berakhir pada gangguan psikologis. 

Di antaranya seperti merasa tidak berharga dan kepercayaan diri menurun drastis. Merasa putus asa, tidak memiliki daya dan sepenuhnya dipengaruhi secara dominan oleh suami. 

Tekanan ini berujung pada stres jangka panjang yang dapat berujung pada depresi. Selain itu perempuan yang pasangannya selingkuh kerap menyalahkan diri sendiri. Diperparah dengan stigma di lingkungan sosial kita yang menyalahkan dari sisi perempuan. 

Baca Juga:  Ibu Rumah Tangga, Rentan Jadi Manusia Paling Kesepian

Tidak sedikit tudingan negatif diberikan pada perempuan, seperti suami selingkuh karena si perempuan tidak bisa merawat diri. Atau tidak pandai berhias dan menarik perhatian suami. 

Selain itu Komnas Perempuan menyebutkan jika perempuan yang hidup bersama dengan pasangan yang berselingkuh memiliki kondisi emosi serupa korban pelecehan. Begitu pula pada kondisi sosialnya. 

Bagaimana pandangan Islam terkait hal ini? Berselingkuh sama saja dengan berkhianat dengan janji suci yang dibuat dalam akad. Seseorang yang berbuat diganjar dosa yang besar oleh Allah Swt.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

“Sesungguhnya Allah tidak akan memberi hidayah kepada orang yang melebihi batas lagi pendusta” (QS. Ghafir: 28).

Di sisi lain, orang-orang yang melakukan perselingkuhan serupa dengan melakukan perzinahan. Padahal di dalam Al-Quran dijelaskan bagaimana seorang menjaga hasratnya kecuali pada pasangan yang sah. Hal ini tercantum di dalam Q.S Al-Mukminun ayat 5-6

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حٰفِظُوْنَ ۙ إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

“Dan orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap istri-istri atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.”

Jika merujuk pada Tafsir dari Kementerian Agama Republik Indonesia, surah ini menyatakan jika menyalurkan hasrat atau kebutuhan biologis pada pasangan yang sah merupakan perilaku yang tidak tercela. Selagi tidak melanggar ketetapan yang telah ditentukan oleh agama. 

Namun berselingkuh, tentunya salah satu bentuk menyalurkan kebutuhan biologis bukan dengan pasangan yang sah, atau pun akad nikah. Sehingga terhitung dalam bentuk perzinahan. Orang yang melakukan ini telah melanggar nilai moral, norma dan agama. Sehingga telah melakukan perbuatan tercela. 

Rekomendasi

Perempuan Multitasking Dalam Pandangan Islam  

Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga? Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga?

Benarkah Istri Sebenarnya Tidak Wajib Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga?

perempuan pada masa jahiliyah perempuan pada masa jahiliyah

Perempuan, Cita-cita, dan Stigma

Surat Al-Ahzab Ayat 33 Surat Al-Ahzab Ayat 33

Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 33; Domestikasi Perempuan, Syariat atau Belenggu Kultural?

Ditulis oleh

Melayu udik yang berniat jadi abadi. Pernah berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik (2014), aktif di LPM Institut (2017), dan Reporter Watchdoc (2019). Baca juga karya Aisyah lainnya di Wattpad @Desstre dan Blog pribadi https://tulisanaisyahnursyamsi.blogspot.com

5 Komentar

5 Comments

Komentari

Terbaru

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Perjalanan Sri Mulyani dalam Menjaga Stabilitas Keuangan Negara

Muslimah Talk

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

Berita

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Urgensi Jihad Lingkungan dalam Menghadapi Krisis Iklim Global

Muslimah Daily

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Stop Sebarkan Surat Wasiat, Foto, dan Video Korban Bunuh Diri di Media Sosial

Muslimah Talk

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Tidak Ada Kata Terlambat dalam Pendidikan dan Karir bagi Perempuan

Muslimah Talk

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir  Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Maulid Nabi dan Boneka Pengantin di Mesir 

Khazanah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia? Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Tragedi Ibu dan Anak di Bandung, Mengapa Kasus Filisida Masih Terjadi di Indonesia?

Muslimah Talk

Trending

Pencegahan Gangguan Menstruasi Pencegahan Gangguan Menstruasi

Bolehkah Perempuan Haid Ikut Menghadiri Acara Maulid Nabi?

Kajian

Benarkah Islam Agama yang Menganjurkan Monogami?

Kajian

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Memperingati Maulid Nabi dengan Tradisi Marhabanan

Diari

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah? Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Benarkah Perayaan Maulid Nabi Bid’ah?

Kajian

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Doa agar Terhindar dari Bisikan Setan

Ibadah

Pentingnya Pengalaman Perempuan dalam Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender

Kajian

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy'ari

Maulid Nabi dalam Pandangan K.H. Hasyim Asy’ari

Kajian

Amalan Rebo Wekasan Amalan Rebo Wekasan

Amalan Rebo Wekasan Menurut Pandangan Islam

Kajian

Connect